Sukses

6 Potret Nicole Shanahan, Istri Kedua Pendiri Google Sergey Brin yang Bikin Elon Musk Berlutut

Nicole Shanahan disebut berselingkuh dengan Elon Musk pada tahun lalu. Perselingkuhan itu salah satu pemicu gugatan cerai pendiri Google, Sergey Brin.

Liputan6.com, Jakarta - Nicole Shanahan mendadak jadi sorotan setelah The Wall Street Journal melaporkannya telah berselingkuh dengan Elon Musk. Skandal itu disebut menjadi alasan gugatan cerai yang diajukan salah satu pendiri Google, Sergey Brin, pada Januari 2022.

Gugatan tersebut didaftarkan di Pengadilan Tinggi Santa Clara, California, tetapi baru diketahui publik pada Juni 2022. Rupanya ada alasan khusus mengapa pasangan yang menikah pada November 2018 itu merahasiakan perpisahan mereka.

"Pemohon adalah salah satu pendiri Google, dan salah satu pengusaha bidang tenologi terkaya dan paling terkenal di dunia. Karena hubungan mereka diketahui publik, kemungkinan besar ada rasa ingin tahu publik yang besar terhadap perpisahan mereka dan masalah hak asuh anak," begitu isi dokumen di pengadilan tersebut, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.

Sergey Brin juga khawatir atas keselamatan anaknya yang kini berusia 4 tahun. Ia mengajukan hak asuh bersama untuk anak yang tak diketahui namanya itu.

Nicole merupakan istri kedua pengusaha berdarah Yahudi Rusia itu. Dikutip dari laman Sportskeeda, Brin dan perempuan berusia 37 tahun itu dilaporkan bertemu pada 2015. Mereka muncul bersama pertama kali di hadapan publik pada Met Gala 2016. 

Istri pertama Brin adalah pengusaha Anne Wojcicki. Mereka menikah pada Mei 2007 dan memiliki dua anak bersama, yakni Benji Wojin dan Chloe yang masing-masing lahir pada 2008 dan 2011. Brin dan Wojcicki bercerai pada Juni 2015. Dilaporkan bahwa Brin telah berselingkuh dengan Amanda Rosenberg, karena dia dan Wojcicki tinggal secara terpisah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Buat Elon Musk Berlutut

WSJ melaporkan hubungan terlarang Musk dan Shanahan bermula dari sebuah festival seni mewah di Miami Beach pada tahun lalu. Keduanya mengikuti Art Basel yang digelas pada Desember 2021.

Musk datang ke sana setelah putus dengan penyanyi asal Kanada, Grimes, pada September 2021. Sementara, sumber menyebut situasi pernikahan Shanahan dan Brin juga tidak baik-baik saja karena imbas pandemi Covid-19 dan perawatan putri mereka. Mereka berpisah tetapi masih hidup bersama, kata seorang sumber dekat Shanahan.

Brin belakangan mengetahui perselingkuhan itu. Hal itu memaksa Elon Musk berlutut dan meminta maaf atas perbuatannya di sebuah pesta awal tahun ini. Sumber menyebut Brin menerima permintaan maaf Musk, tetapi mereka masih tidak saling bicara.

Padahal, hubungan Musk dan Brin sudah terjalin lama. Mereka akrab sampai Musk kerap mengunjungi rumah Brin di Silicon Valley. Brin juga tak segan membantu Musk saat Tesla mengalami krisis finansial pada 2008. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Tarik Investasi

Pada 2008, Brin memberi bantuan senilai 500 ribu dolar AS untuk memperpanjang napas Tesla. Perusahaan mobil listrik itu saat itu sedang berjuang untuk meningkatkan produksi di tengah Resesi Hebat. Musk yang kekayaannya kini bernilai 253 miliar dolar AS itu lalu menghadiahi Brin salah satu SUV listrik pertama Tesla.

Setelah perselingkuhan sahabat dan istrinya terbongkar, Brin disebut memerintahkan penasihat keuangannya untuk melikuidasi investasinya di berbagai perusahaan Musk. Di saat yang sama, bapak 10 anak itu juga bersiap menghadapi gugatan hukum yang diajukan Twitter atas pembatalan rencana akuisisi.

Twitter menuding Elon Musk jadi faktor yang membuat pendapatannya turun dari 1,19 miliar dolar AS (Rp 17,8 triliun) menjadi 1,18 miliar dolar AS (Rp17,6 triliun). "Ketidakpastian terkait akuisisi Twitter yang tertunda oleh afiliasi Elon Musk menjadi masalah paling spesifik bagi Twitter," kata The Verge.

Sementara, Nicole Shanahan dilaporkan menuntut kompensasi lebih dari 1 miliar dolar AS dari Brin yang memiliki kekayaan sekitar 90 miliar dolar. Pasangan itu masih belum mencapai kesepakatan dengan pihak Brin mengatakan Shanahan menginginkan lebih dari yang disepakati dalam perjanjian pranikah mereka.

Sementara, pihak Shanahan mengaku kliennya menandatangani perjanjian itu di bawah tekanan saat hamil. Pengacara Brin menolak berkomentar atas kabar perselingkuhan tersebut. Begitu pula dengan Musk maupun juru bicara Shanahan yang tidak menanggapi permintaan komentar.

4 dari 5 halaman

Pendiri Yayasan

Dikutip dari laman law.stanford.edu, Nicole Shanahan adalah seorang pengacara yang berbasis di California. Ia juga merupakan pendiri dan Presiden Bia-Echo Foundation, sebuah yayasan swasta yang berinvestasi dalam pembuat perubahan yang menangani beberapa tantangan terbesar dunia, yakni kesehatan dan kesetaraan reproduksi, reformasi peradilan pidana, dan planet yang sehat dan layak huni.

Bia-Echo meluncurkan Center for Reproductive Longevity and Equality pertama di dunia di Buck Institute for Research on Aging. Yayasan itu juga berinvestasi pada Stanford Computational Policy Lab untuk mendorong dampak sosial pada reformasi peradilan pidana melalui analisis data dan inovasi teknis. Sebelum meluncurkan Bia-Echo, Nicole mendukung upaya tersebut melalui Yayasan Keluarga Sergey Brin.

Nicole juga mendirikan ClearAccessIP (sekarang bagian dari IPWe, Inc.), yakni perusahaan manajemen paten terintegrasi yang menggunakan AI untuk membantu pencipta dan pemilik aset IP secara efektif mengembangkan, mengelola, dan bertransaksi teknologi yang dilindungi paten.

Dia juga seorang rekan akademik CodeX, Stanford Center of Legal Informatics, pusat bersama antara Stanford Law School dan Ilmu Komputer. Ia meluncurkan proyek Smart Prosecution, upaya multi-disiplin yang menerapkan ilmu data ke proses penuntutan, yang melibatkan kemitraan dengan kejaksaan dan organisasi masyarakat. 

5 dari 5 halaman

Keturunan China

Dikutip dari Daily Mail, Shanahan dalam wawancara dengan Modern Luxury Magazine mengungkapkan bukan dari keluarga kaya. Ayahnya didiagnosis mengidap skizofrenia bipolar ketika dia masih muda, dan ibunya adalah seorang imigran Cina yang mencoba mewujudkan mimpi di Amerika Serikat.

"Ayah saya didiagnosis dengan skizofrenia bipolar ketika saya berusia 9 tahun, dan ibu saya yang lahir di China baru dua tahun berada di AS ketika saya lahir," kenang Shanahan.

Ia mengatakan kedua orangtuanya lebih sering menganggur. Mereka juga tidak memperoleh bimbingan yang memadai dari orangtuanya. Ia mengaku belajar internet sendiri yang digunakannya untuk meraih kesuksesan dengan melamar kuliah dan bekerja.

"Saya belajar bagaimana bersaing dengan cara yang sangat kreatif dengan membuat objek yang rusak tampil pada tingkat di luar kapasitas yang mereka kira."

Pada 2003, ia masuk kuliah di University of Puget Sound. Ia meraih gelar Bachelor of Arts di bidang ekonomi dan bahasa Mandarin, menurut profil LinkedIn-nya. Dia kemudian melanjutkan untuk belajar perdagangan kekayaan intelektual global dan hukum Tiongkok di Universitas Nasional Singapura pada 2013, sebelum memulai belajar hukum di Universitas Santa Clara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.