Sukses

6 Fakta Menarik Timor Tengah Selatan, Punya Ibu Kota Berjuluk The Freezing City

Pantai Oetune di Timor Tengah Selatan termasuk unik karena memiliki pesona gurun pasir khas Timur Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan ibu kota berada di Kota Soe. Pada 2020, kabupaten ini memiliki penduduk sebanyak 469.588 jiwa, dengan kepadatan 119 jiwa/km persegi.

Kabupaten yang berada di Pulau Timor ini dilalui oleh jaringan jalan negara yang menghubungkan Kota Kupang dengan Kota Atambua (Kabupaten Belu), bahkan dengan negara tetangga Timor Leste. Wilayah administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki 32 kecamatan yang terdiri dari 228 desa dan 12 kelurahan.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Timor Tengah Selatan. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1.Kota Soe

Kota Soe adalah kecamatan yang juga ibu kota dari Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kota ini biasa disebut "The Freezing City" atau "Kota Membeku" karena cuaca di kota ini jauh lebih dingin dibandingkan kota lainnya di Pulau Timor. Suhu rata-rata di kota ini bisa mencapai 18 derajat celcius. Kota ini berjarak 110 km dari Kupang, atau sekitar 185 km dari Atambua.

Luas Kota Soe sekitar 28,94 km persegi dengan populasi ditahun 2021 berjumlah 41.055 jiwa. Penduduk asli Timor Tengah Selatan ialah suku Amanatun. Ada juga suku Amanuban, Mollo, Boti, dan suku Timor yang tinggal di kota Soe.

Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Timor. Data 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, kemudian pensiunan, buruh dan pekerjaan lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Pakaian Adat

Pakaian adat Timor Tengah Selatan dikenal luas setelah dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2020. Di HUT ke-75 RI itu, Jokowi mengenakan atasan lengan panjang bernuansa serba putih.

Atasan tersebut dipasangkan dengan kain tenun motif kaif berantai nunkolo yang didominasi dengan sentuhan warna merah. Dalam penjelasan pada akun Instagram @sekretariat.kabinet, warna merah perlambang keberanian laki-laki Nunkolo. Jokowi mengenakan ikat kepala yang disebut dester atau pilu. Ada tiga jenis Yi U Raja dibentuk menjadi dua tanduk kecil yang berarti fungsi Raja adalah melindungi rakyatnya.

Proses pewarnaan dilakukan secara alami. Sementara, selendang dari tenun indah tersebut dikenakan disampirkan di sisi kanan dan kiri. Jokowi juga menyelempangkan tas kain yang fungsi aslinya adalah sebagai tas sirih pinang dan kapur. Tas tersebut menjadi perlambang tanda kasih dan hormat. Budaya makan sirih bagi warga Nunkolo adalah sebagai pemersatu.

Sebagai bawahan, Jokowi melilitkan kain motif berantai Nunkolo. Motif dimodifikasi dari bentuk belah ketupat dengan batang tengah yang berarti sumber air dan bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah berbukit dan berkelok-kelok.

3 dari 6 halaman

3. Pantai Kolbano

Pantai Kolbano merupakan salah satu objek wisata pantai yang indah di Kabupaten TTS. Pantainya masih sangat alami dan terkenal dengan kerikil seribu warna di mana banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk mengambil kerikil berwarna untuk dipakai menghiasi rumah maupun taman.

Di Pantai Kolbano juga terdapat sebuah bongkahan batu besar berbentuk seperti kepala singa atau kepala manusia yang disebut Fatu Un dan menjadi keunikan tersendiri. Bongkahan batu tersebut merupakan ikon Pantai Kolbano.

4 dari 6 halaman

4. Pantai Oetune

Pantai Oetune termasuk unik dan menarik karena memiliki pesona gurun pasir khas Timur Tengah, yang berpadu dengan keindahan alam pantai. Perpaduan keindahan tersebut bukanlah fatamorgana, hal tersebut merupakan kenyataan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Itu karena awalnya banyak warganet tidak menyangka bahwa gurun pasir di dekat pantai tersebut berada di Indonesia. Pada akhirnya, keindahan Pantai Oetune mulai ramai dibicarakan.

Air pantai, serta gurun pasirnya sangat bersih. Serta di pinggir pantai terdapat pohon Kasuari, serta Pohon Lontar khas Pulau Timor. Keindahan panorama pasir putih dengan balutan birunya laut dan langit semakin menambah keelokan pantai ini. Lokasi Pantai Oetune terletak di Desa Tuafanu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

5 dari 6 halaman

5. Cagar Alam Gunung Mutis

Cagar alam ini terkenal dengan gunung-gunung batu marmernya yang oleh masyarakat setempat disebut Faut Kanaf. Masyarakatnya merupakan salah satu dari suku tertua di NTT yaitu Suku Dawan. Secara administratif, cagar alam ini berada di wilayah Kecamatan Fatumnasi dan Kecamatan Tobu di Kabupaten Timor Tengah Selatan, serta Kecamatan Mutis dan Kecamatan Miomafo Barat di Kabupaten Timor Tengah Utara atau sekitar 140 Km dari Kota Kupang.

Cagar alam ini memiliki hutan homogen dataran tinggi yang didominasi oleh tanaman Ampupu yang tersebar cukup luas secara alami di ketinggian sekitar 2.500 meter di atas permukaan air laut. Jenis flora selain Ampupu juga terdapat bijama, haubesi, cemara gunung, matoi, oben serta jenis paku-pakuan dan rumput-rumputan. Sedangkan, fauna yang ada di antaranya rusa timor, kuskus, babi hutan, biawak timor, ular sanca timor, ayam hutan dan masih banyak lagi.

6 dari 6 halaman

6. Kuliner khas Timor Tengah Selatan

Timor Tengah Selatan mempunyai makan khas sendiri yang bisa bikin Anda gagal move on ketika menyantapnya. Daging se'i merupakan makanan yang sangat terkenal di TTS. Rasa dan ciri khas dari daging se'i ini terkenal hingga sampai di luar negeri. Ada dua jenis daging se'i, yaitu daging se'i babi dan daging se'i sapi.

Cara pembuatanya cukup mudah yaitu daging dipotong tipis dan memanjang kemudian diasapkan sampai daging tersebut berwarna kecokelatan. Daging se'i ini sangat mudah dijumpai di daerah TTS. Selain itu ada Jagung Katemak, salah satu makanan khas NTT yang berbahan dasar jagung.

Cara pengolahan Jagung Katemak ini direbus terlebih dahulu sampai jagung tersebut terasa lembut. Setelah itu, dicampur dengan daun pepaya, arbila, daun kelor dan bunga pepaya. Bila campuran di atas telah masak, keluarkan dan siap disantap.

Ada juga Bose yang tak berbeda jauh dari Jagung Katemak, yaitu sama-sama berbahan dasar dari jagung. Bedanya, Bose harus ditumbuk terlebih dahulu sampai kulit dari jagung tersebut keluar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.