Sukses

Yamko Rambe Yamko Antar Jakarta Youth Choir Juarai 2 Lomba Paduan Suara di Eropa

Paduan suara binaan Pemprov DKI Jakarta itu kembali berkompetisi di Eropa dengan membawakan lagu-lagu daerah, termasuk Yamko Rambe Yamko.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Youth Choir (JYC) membawa oleh-oleh manis dari perjalanan mereka mengikuti kompetisi di Eropa. Selama sekitar seminggu, kelompok paduan suara binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu menantang pesaing mereka di Spanyol dan Prancis.

Founder dan Choirmaster JYC, Septo Adi Kristanti Simanjuntak menuturkan keikutsertaan mereka di lomba tersebut lewat undangan panitia dari dua kompetisi, yakni 42th International Competition Chorus Inside Spain yang berlangsung di Municipal Theater Lloret De Mar dan Choir Competition Provence 2022 yang berlangsung di Bandol, Prancis.

"Di Eropa, mereka punya federasi lomba paduan suara gitu, jadi mungkin rekomendasi satu sama lain. Untungnya, kami punya track record yang sangat baik di Liga Eropa ini," kata Septo kepada Liputan6.com, Kamis, 14 Juli 2022.

JYC mengirimkan 36 penyanyi dan satu choir master yang didampingi dua orang dari tim Gubernur DKI Jakarta dalam kejuaraan itu. Pada kompetisi yang berlangsung di Spanyol pada Sabtu, 2 Juli 2022, JYC mengikuti beberapa kategori, yakni folklore, category, dan sacred. 

"Dari ketiga kategori itu, kami menang hingga mendapatkan piala penghargaan berwarna silver yang berbentuk seperti bola terbelah. Untungnya, kami menang kembali sehingga bisa mengharumkan nama Indonesia sendiri," ujar Septo. Selain itu, ia juga menyabet gelar Best Conductor dan tim mereka meraih Best Choreography.

Tim kemudian bergeser ke Paris, Prancis, untuk mengikuti kompetisi yang dimulai pada Minggu, 10 Juli 2022. Dalam perlombaan itu, JYC kembali juara di empat kategori, yakni sacred music, pop-gospel folk-spiritual, mixed choirs, dan prix du president.

Pesona mereka meningkat saat berhasil membawakan beragam lagu daerah yang di-medley dengan apik. "Yang paling saya highlight yaitu lagu-lagu daerah ya, karena memang unik-unik. Kita juga konsernya tampil di masyarakat, jadi sangat diapresiasi sekali, apalagi lagu-lagu kita seperti dari NTT dan Yamko Rambe Yamko dari Papua," kata Septo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cuaca Panas

Timnya juga membawakan lagu daerah lain di atas panggung, seperti dari Sumatera Utara, Kalimantan, dan Bali. Tak hanya memerhatikan harmonisasi suara, tetapi juga merancang koreografi yang menarik perhatian penonton dan juri.

"Kami sangat bangga dan senang karena lagu daerah kami sangat dihargai oleh para pendengar di sana. Tentunya dengan baju adat dari berbagai daerah yang kami kenakan," Septo menjelaskan.

Untuk mendapat penampilan prima, mereka menyiapkan diri sekitar tiga hingga enam bulan sebelum berangkat. Namun, latihannya diintensifkan baru sebulan sebelum keberangkatan.

"Kami itu latihan seminggu sekali pada hari Rabu di malam hari sekitar jam 6--10 malam. Kami memilih jam segitu karena tim kami baru bisa setelah jam kerja, mengingat tim kami dari berbagai kalangan dan kebanyakan memiliki aktivitas lainnya yang cukup padat," ujar Septo.

Pengalaman berkompetisi juga tidak mudah. Cuaca panas menyengat di Eropa jadi salah satu tantangan terberat, terlebih mereka harus berjalan kaki untuk mobilitas selama di kedua negara itu. 

3 dari 4 halaman

Sempat Terhambat di Pandemi

Dua kompetisi Eropa merupakan lomba pertama yang diikuti JYC selama masa pandemi Covid-19. Pada 2020, mereka hanya bisa mengikuti kompetisi yang digelar di Italia secara virtual. Pada 2021, mereka tak bisa berangkat lantaran kekurangan dana.

Sebelum itu, mereka rutin mengikuti kejuaraan di Eropa sejak 2018. Kompetisi pertama yang diikuti di Italia berhasil mendapatkan Grand Prize. Pada 2019, mereka berangkat ke Polandia dan Lithuania dan memenangkan penghargaan.

Jakarta Youth Choir merupakan paduan suara yang berdiri pada 30 agustus 2015. Anggota adalah para pemuda dengan usia dari 17--26 tahun. Kelompok ini kini beranggotakan 120 orang.

"Pada dasarnya, kami memang memiliki agenda tahunan. Jadi, tiap tahun kami ada konser dan kompetisi salah satunya kompetisi di Eropa ini yang kita ikuti," ia menerangkan.

Ia berharap, Jakarta Youth Choir bisa semakin berjaya, semakin terlatih, dan terus didukung Pemprof DKI Jakarta. Seperti di tahun ini, mereka mendapatkan pendanaan seluruhnya dari Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.

4 dari 4 halaman

Batavia Madrigal Singer

Selain JYC, Batavia Madrigal Singers juga membanggakan Indonesia dengan meraih juara pertama dalam kompetisi 32nd European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 yang digelar di Grand Theatre kota Tours, Prancis. Kejuaraan European Grand Prix for Choral Singing (EGP) hanya dapat diikuti oleh paduan suara yang menjadi juara umum dari enam kompetisi paling bergengsi di Eropa.

BMS bisa mengikuti kejuaraan EGP 2022 karena pada 2019 berhasil menjadi juara umum dalam kompetisi Certamen Coral de Tolosa (Tolosa Choral Competition) di Spanyol. Mereka pun menggelar syukuran yang dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno beserta para jajarannya di Kemenparekraf. Dalam kata sambutannya, Sandiaga mengatakan kemenangan itu menambah deretan panjang prestasi para musisi dalam negeri yang berhasil membawa nama harum Indonesia di mata dunia.

"Saya atas nama pemerintah Republik Indonesia dan Kemenparekraf mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih BMS. Sub sektor musik punyai potensi yang luar biasa. Sektor ini menyumbang sekitar Rp6 triliun atau sekitar 0,53 persen dari PDB tahun 2020," ucap Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com. (Natalia Adinda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.