Sukses

Koleksi Perdana Brand Fesyen Lokal Bematerial Serat Ramah Lingkungan dan Bebas Emisi Karbon

Liputan6.com, Jakarta - Gagasan praktik berkelanjutan terus diadopsi brand fesyen lokal. Menambah panjang daftarnya, jenama mode asal Bandung, Jawa Barat, Calla The Label, merilis koleksi teranyar mereka bermaterial serat ramah lingkungan.

Selain, rangkaian busana yang dalam peluncuruannya bekerja sama dengan aktris, sekaligus model Febby Rastanty ini juga diklaim bebas emisi karbon. Artikel koleksi, yang keseluruhannya berbahan TENCEL Carbon-Zero, ini berupa atasan, celana, outer, jaket, dan topi musim panas, menurut keterangan pada Liputan6.com, baru-baru ini.

Material ramah lingkungan ini telah diperkenalkan Lenzing Group, produsen serat TENCEL, sejak 2020. Dengan tetap membawa karakter utama serat TENCEL yang alami, nyaman di kulit, serta dapat terurai kembali ke alam, serat TENCEL Carbon-Zero menghadirkan standar baru material untuk tekstil dengan jejak emisi karbon yang telah diminimalisir selama proses produksinya, klaim mereka.

Kehadiran serat TENCEL Carbon-Zero merupakan inovasi dari Lenzing Group untuk menjawab kebutuhan pasar akan solusi ekonomi sirkular dan memperkuat komitmen Lenzing untuk mencapai bebas emisi karbon pada 2050.

Kolaborasi ini sekaligus jadi wujud komitmen Lenzing Group untuk merespons permintaan terhadap produk fesyen berkelanjutan dan secara nyata dapat mengurangi dampak emisi karbon. "Dengan memilih produk fesyen dengan serat TENCEL Carbon-Zero, artinya konsumen telah turut berkontribusi merawat Bumi dan lingkungan," Margret Marito, Marketing and Branding Manager Lenzing Group SEA and Oceania, mengatakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Motif Pertama

Pada koleksi ini, Calla The Label menampilkan motif unik dan bernuansa ceria bertajuk "River" dan "Seeds." Desain "River" terinspirasi kata-kata dari penulis legendaris, Maya Angelou, "A woman in harmony with her spirit is like a river flowing. She goes where she will without pretense and arrives ather destination prepared to be herself and only herself."

Yang artinya, "Wanita yang selaras dengan jiwanya selayaknya sungai yang mengalir. Ia pergi ke mana pun ia mau tanpa kepura-puraan dan tiba di tujuan lain siap jadi dirinya sendiri dan hanya dirinya sendiri."

Desain grafis yang dinamis dengan dominasi warna turquoise merefleksikan aliran sungai yang mengalir dengan kelokan atau tantangan di dalam arus. Namun, sebanyak apapun kelok atau tantangan yang dihadapi, aliran sungai tersebut akan bermuara di samudra.

Terkait koleksi ini, Febby mengatakan, "Seperti sungai yang terus mengalir, yang berpadu dengan keharmonisan diri dan alam semesta, akan memampukan kita mengatasi tantangan yang ada di depan mata dan pada akhirnya membawa kita pada tujuan akhir."

 

3 dari 4 halaman

Motif Kedua

Motif kedua, "Seeds" secara khusus terinspirasi dari karakter Febby yang ceria, penuh semangat, dan pantang menyerah. Dalam hal karier profesional, Febby secara konsisten terus belajar dari pengalaman dan menciptakan improvisasi agar dapat menyajikan karya yang dapat dicintai para penggemar.

"Seperti benih tanaman yang dipupuk dan dirawat hingga berbuah, inspirasi sederhana ini mengingatkan kita untuk senantiasa berusaha melakukan yang terbaik setiap hari, hingga akhirnya kita bisa menikmati buah yang manis dari kerja keras tersebut," ucap Febby.

Yeri Afriyani, founder Calla The Label, juga mengatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk terus mengedukasi publik tentang manfaat dan pentingnya memilih produk fesyen yang didesain tidak hanya secara bertanggung jawab, tapi juga memperhatikan aspek lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon demi keberlanjutan masa depan Bumi.

"Kami senang dan bangga dapat jadi merek fashion lokal pertama di Indonesia yang menggunakan serat TENCEL Carbon-Zero. Kolaborasi ini menandai salah satu pencapaian penting dalam perjalanan Calla The Label dan kontribusi nyata kami untuk menjadikan industri fashion Tanah Air yang lebih ramah lingkungan dan berdampak positif," kata Yeri.

Koleksi ini telah tersedia sejak 1 Juli 2022 di seluruh toko offline dan situs web Calla The Label.

 

4 dari 4 halaman

Beli Produk Lokal

Dalam keterangan berbeda, CEO M Bloc Space, Handoko Hendroyono, mengungkap bahwa betapa relevannya wastra Indonesia dengan tren fesyen berkelanjutan yang tengah digaungkan industri mode dunia. "Berpikir sustainable, berarti berpikir dampak," katanya webinar Pelestarian Budaya Tenun Melalui Bisnis Fesyen secara virtual, tahun lalu.

Kendati, tidak dipungkirinya bahwa solusi yang ditawarkan dalam praktik fesyen etis masih kalah cepat dengan pergerakan masalah. Namun, ia menyebut bahwa ada harapan melalui eksistensi kategori konsumen yang berkesadaran, tidak terkecuali dalam berbelanja mode.

"Memahami siapa yang membuat pakaian kita, dari mana sumber dayanya, itu jadi faktor-faktor penting," katanya.

Handoko menyebut bahwa fesyen berkelanjutan juga tentang keberpihakan pada lokalitas. Artinya, mulai membeli dari komunitas sekitar. Dengan begitu, jejak karbon karena perjalanan bisa lebih dikurangi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa publik seharusnya tidak hanya bangga pada produksi barang dalam negeri, namun juga turut berkontribusi secara aktif. Caranya adalah dengan membeli barang-barang lokal.

"Jangan jadi rohali, rombongan lihat-lihat enggak beli, tapi jadi rojali, rombongan jadi beli," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.