Sukses

Busana Wayang Kulit Desainer Malaysia Jadi Kostum Nasional Terbaik di Junior Idol World 2022

Kostum Nasional Terbaik rancangan desainer Malaysia ini terinspirasi dari protagonis utama dari drama Wayang Kulit Kelantan, Seri Rama.

Liputan6.com, Jakarta - Edisi perdana Junior Idol World 2022, baru-baru ini, telah berlangsung di Thailand. Dipresentasikan di Mandarin Oriental Hotel, Bangkok pada 8--12 Juni 2022, acara ini mencakup kompetisi untuk tiga gelar utama, termasuk Mister Junior Idol World 2022, di antara 80 anak dari delapan negara berbeda di seluruh dunia.

Seperti event lain, kategori Kostum Nasional pun jadi salah satu yang dinanti. Kala itu, busana wayang kulit rancangan desainer Nthiran Krishnan untuk Malaysia lah yang kampiun sebagai pemenang Kostum Nasional Terbaik, melansir Says, Kamis (23/6/2022).

Melahirkan ide yang mau tidak mau akan memenangkan hati penonton dan juri, kreasi Nthiran disebut "mengembuskan kehidupan baru ke dalam karakter teater klasik." Setelah mempelajari tugasnya secara penuh, Nthiran mengambil kesempatan untuk mewakili "budaya lokal."

Ia memutuskan menggunakan protagonis utama dari drama Wayang Kulit Kelantan, satu dari empat wayang yang berkembang di Negeri Jiran, Seri Rama, sebagai inspirasi utama. Nthiran menyatakan dalam wawancaranya dengan Says bahwa ciri fisik karakter adalah sumber inovasi untuk kostum tersebut.

Karakter itu merupakan raja yang dikenal berani dan kuat. Ciri-cirinya yang menonjol termasuk kulit hijau dari ujung kepala sampai ujung kaki, penampilan pahatan yang mencakup wajah lembut, mata kecil, dan hidung mungil.

Ciri khas yang paling menonjol bagi desainer Malaysia itu adalah gerakan wayang kulit. Digerakkan hanya dengan tangan, gestur itu menghasilkan kinerja yang hidup dan penuh warna, seolah melompat keluar di layar linen. Ingin menghidupkan boneka-boneka ini, Nthiran bertekad memasukkan rona cerah dan komponen yang hidup saat membuat kostum.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kiprah di Kontes Kecantikan

Begitu lampu-lampu menerpa panggung, jelaslah bahwa puncak dari warisan, seni, dan budaya, dibuat untuk pakaian tanpa jahitan yang mencuri perhatian. Dalam versi final Kostum Nasional itu, Nthiran menyertakan sulaman emas sebagai elemen utam, brokat batik yang terutama digunakan untuk membuat celana, dan manik-manik tradisional dari Malaysia Timur.

Dalam lakon Wayang Kulit Kelantan juga terdapat patung naga Seri Rama yang digantung di bagian tengah korset. Ini akhirnya dipakai kontenstan dari Malaysia, Guru Prasath yang berusia 12 tahun. Ia juga kemudian memenangkan gelar keseluruhan Mister Junior Idol World 2022, mencetak dua kemenangan besar untuk Malaysia di kontes tersebut.

Ini menandai salah satu keberhasilan terbaru untuk Nthiran. Telah terjun ke dunia fesyen sejak 2010, desainer asal Penang, Malaysia ini telah menciptakan desain untuk Miss Universe Malaysia, dan merupakan desainer resmi untuk Miss World Malaysia.

Di antara beberapa kreasi terbaiknya termasuk pakaian pemenang untuk Kostum Nasional Terbaik di Mrs World Malaysia 2017 dan 2018, serta memenangkan Gaun Malam Terbaik untuk Miss Earth 2018.

3 dari 4 halaman

Mendorong Kesadaran Akan Isu Lingkungan

Terlepas dari kesuksesan dalam industri kontes kecantikan, Nthiran Krishnan juga berharap dapat membawa kesadaran pada alam. Salah satunya, ia merujuk pada pencapaiannya baru-baru ini dalam memenangkan gelar Top National Cultural Costume Award 2021/2022.

Kala itu, karyanya yang dijuluki "Wira Malaya," menarik perhatian besar karena "seninya yang sempurna dan latar belakang nan menawan." Terinspirasi Lambang Nasional Malaysia, Nthiran menciptakan kostum yang diambil dari Harimau Malaya, yang secara inheren mewakili keberanian dan kekuatan.

Menggabungkan ide dengan baju melayu klasik, garis-garis hitam dan emas mewakili warisan yang kaya dari semua ras di negara itu. Mengintegrasikan perhiasan manik-manik kristal kembang sepatu, tambahan ini dimaksudkan untuk mewakili lautan dan langit Malaysia. Di sisi lain, hiasan payet hijau dimaksudkan sebagai simbol kekayaan flora dan fauna negara tersebut.

Sebuah desain yang dekat dengan hatinya, Nthiran berterus terang tentang ansambel pahlawan fiksi "Wira Malaya" yang jadi pelindung peradaban bangsa, sekaligus membawa kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan terhadap Harimau Malaya, dan efek deforestasi.

4 dari 4 halaman

Warisan Asli Indonesia

Kembali ke wayang kulit, warisan budaya ini sebenarnya tidak hanya ada di Malaysia, namun juga Indonesia. Bahkan, merujuk situs web pemerintah Indonesia, sudah sejak 7 November 2003 UNESCO mengakui pertunjukan wayang kulit Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Dalam keterangannya, seni pertunjukan ini telah berkembang selama 10 abad di istana kerajaan Jawa dan Bali, dan kini telah menyebar ke pulau-pulau lain seperti Lombok, Madura, Sumatra, dan Kalimantan. Menurut sinopsis UNESCO, asumsi tersebut didasarkan pada Prasasti Balitung dari abad ke-10.

Dalam prasasti ini tertulis inskripsi "Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara," yang berarti "Galigi mengadakan pertunjukan Hyang dengan mengambil cerita Bhimma muda." Dalam bukunya Wayang Beber, Indiria Maharsi, merujuk pada Kitab Centini, menjelaskan wayang sebagai ciptaan Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri.

Konon, Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran ruh dari leluhurnya dan dilukiskan di atas daun lontar. Panjangnya periode waktu keberadaan wayang di Indonesia juga tercermin dari keragaman jenis wayang, aneka lakon, cara pementasan, dan bahasa. Adanya keragaman manifestasi seni wayang membuat pihak UNESCO mencatatnya sebagai warisan asli Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.