Sukses

Dokter Kosmetik Ungkap Bahaya Suntik Botox di Usia Terlalu Muda

Dokter Rosh mendemonstrasikan bagaimana botox justru dapat menyebabkan penyok di dahi.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak perempuan akan melakukan berbagai hal agar kecantikan wajah mereka tetap terjaga dengan baik dan tampak lebih menarik. Salah satu yang cukup populer di kalangan kaum Hawa adalah botox .

Meski begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan botox. Seorang dokter kosmetik, dokter Rosh telah mengungkapkan alasan menakutkan botox bisa menjadi keputusan salah jika Anda mulai melakukannya terlalu dini atau di usia yang masih sangat muda.

Informasi itu dibagikan lewat video di akun TikTok miliknya, @klnikbydrrosh. Dalam videonya, seperti dilansir The Sun, 19 Juni 2022, dr. Rosh mendemonstrasikan bagaimana botox justru dapat menyebabkan penyok di dahi.

"Jadi dia sudah Botox tapi dia sudah terlalu sering melakukannya," ucapnya pada seorang pasien yang menjadi modelnya. Perempuan tersebut kemudian mengangkat dahinya dan dia menjelaskan bahwa dia telah kehilangan bentuk dahi normalnya, yang menyebabkan sedikit lekukan di tengah.

Meskipun perempuan ini tidak melakukan botox selama lebih dari lima bulan, ototnya jadi berhenti bekerja menyebabkan indentasi. Seiring waktu lekukan ini bisa menjadi lebih buruk dan benar-benar membuat seseorang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

Fabulous juga melaporkan bagaimana botox yang gagal menyebabkan mata seorang perempuan menjadi turun. Tatiana Rezende, dari Amerika Serikat, membagikan hasil yang memalukan di media sosialnya, dengan video yang ditonton hampir 370 ribu kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Efek Samping

Kesalahan ini bukan hanya membuat Tatiana dengan mata kirinya mengecil tetapi juga mata kanan yang membesar, membuat tampilan yang sangat tidak simetris. "Saya menelepon dokter utama saya karena saya sangat takut, itu belum pernah terjadi pada saya sebelumnya," ungkapnya.

Setelah berkonsultasi dengan ahlinya, dia diberi resep obat, yang dia klaim telah dia konsumsi selama hampir seminggu. Prosedur kecantikan, termasuk suntik botoks, menawarkan beragam manfaat. Namun, Anda tentu juga sudah sering mendengar cerita efek sampingnya, dan kali ini giliran beauty influencer Elyse Reneau yang menceritakan pengalamannya.

Melalui rangkaian video di akun TikTok-nya, @elysereneau, baru-baru ini, Reneau memperingatkan orang-orang tentang realitas suntik botoks. Berdasarkan pengalamannya, setelah mendapat suntikan untuk menghilangkan garis di dekat bibirnya, ia tidak bisa lagi melakukan berbagai tugas sederhana.

Reneau menerima dua suntikan seharga 20 dolar Amerika Serikat (AS) (Rp289 ribu). Walau mengaku menikmati manfaat prosedur tersebut, ia juga dengan santai menunjukkan bagaimana hal itu berdampak negatif padanya setiap hari.

3 dari 4 halaman

Sulit Mengunyah

"Saya pikir itu berhasil. Suntik botox telah melembutkan bibir atas saya, tapi saya tidak bisa lagi minum dari sedotan," katanya, bercerita bahwa air menyembur keluar dari mulutnya setelah mencoba minum dari sedotan.

Kemudian dalam sebuah komentar, ia mengatakan merasa sedikit seperti trenggiling saat minum karena bibirnya yang menonjol. "Saya tidak (melakukan) lip flip, saya tidak ingin bibir saya jadi lebih besar, saya hanya ingin melembutkan sedikit garis, sehingga masih bisa tersenyum secara normal," terangnya.

Satu hal lain yang diakuinya sebagai kesulitan besar sekarang adalah mengunyah. "Banyak dari kalian mengatakan untuk minum dari sisi mulut saya, dan itu 100 persen berhasil," urainya. "Memakai lipstik sedikit lebih menantang karena saya tidak bisa menggosok bibir saya."

Seorang pengikut bertanya apakah Reneau bisa berciuman. Awalnya ia tidak yakin, namun dalam komentar lanjutan ia berkata, "Berciuman tidak masalah." Meski ini adalah kabar baik, ia mengatakan, "Saya tidak bisa lagi bersiul.""Apakah karena daerah itu kaku? Atau mati rasa? Apakah itu sementara?" tanya seseorang yang penasaran. Reneau menjawab, "Ini membeku. Rasanya seperti perawatan gigi, tapi saya masih bisa merasakannya."

4 dari 4 halaman

Hasil Serupa

Perempuan lain mengatakan ia tidak yakin apakah ia bisa mendapat hasil serupa dari prosedur tersebut. "Saya menginginkan ini (lip botox), tapi saya diperingatkan untuk tidak melakukannya, terutama saat menyikat gigi!" tulisnya. Namun, Reneau menjawab, "Menyikat gigi bukanlah masalah. Memakai obat kumur yang menantang."

Melansir The Sun, Kamis, 26 Agustus 2021, Rupesh Shah dari London Lip Clinic menjelaskan apa yang sebenarnya telah dilakukan Reneau. "Lip Botox berbeda dengan prosedur Lip Filler yang lebih serius," katanya.

"Sama seperti penggunaan botox di dahi, itu mencegah pelepasan neurotransmitter yang disebut asetilkolin, yang dilepaskan ke dalam tubuh untuk membuat otot berkontraksi," papar Shah.

"Saat disuntikkan ke bibir, itu melemaskan area otot orbicularis oris, merelaksasi ketegangan di otot ini, dan membiarkan bibir membalik ke atas, menciptakan tampilan trendi yang populer," katanya.

Biaya standar suntik botox di Inggris, Shah mengatakan, berkisar antara 150 hingga 250 pound sterling (sekitar Rp2,9 juta--Rp4,9 juta). "Seperti halnya semua prosedur kosmetik, tindakan profesional medis selalu disarankan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.