Sukses

Profil 4 Barista yang Siap Wakili Indonesia di Ajang Internasional di Italia

Barista Indonesia tak hanya bisa tampil di media sosial, tapi juga di kompetisi internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Kedai kopi atau coffeeshop di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam hal jumlah dan kualitas pada beberapa tahun terakhir. Situasi itu membuat profesi barista atau peramu kopi semakin diminati.

Bukan itu saja, sosok barista di Indonesia pun juga mampu bersaing di kompetisi internasional. Pengguna akun Twitter @kozirama mengunggah deretan profil barista Indonesia yang siap bertanding di kancah internasional.

Menurut pemilik akun tersebut, barista Indonesia tak hanya bisa tampil  dan pamer keterampilan di media sosial, tapi juga bersaing di kompetisi atau ajang internasional. "Jgn peduliin barista2 tiktok yg cuma bisa sok ngehek. Indonesia punya buanyak banget orang2 keren berskill tinggi, salah empatnya bakal bertarung di World Coffee Championship, Milan (Italia), 23-25 Juni ini. Siapa aja mereka? Ini dia," cuita akun @kozirama pada 17 Juni 2022.

Akun Twitter @kozirama mengunggah empat potret yang memperlihatkan profil singkat dari empat barista Indonesia yang akan berlaga di Milan dalam ajang World Coffee Championship. Di foto pertama ada barista yang berasal dari Bali yaitu Restu Sadam Hasan.

Ia merupakan barista dari Hungry Bird Coffee Roaster di Bali yang telah bekerja sebagai barista sejak 2012 lalu. Sosoknya sudah tidak lagi asing di industri kopi tanah air karena ia telah mewakili Indonesia dalam ajang tersebut sebanyak dua kali.

Di potret kedua ada Shayla Philipa yang bekerja di tempat yang sama dengan Restu yaitu Hungry Bird Coffee Roastery. Dalam profilnya, wanita yang juga dipanggil Shay ini mengaku bahwa dirinya telah berkecimpung di industri kopi sejak umur 7 tahun. Namun menjadi barista baru dilakoninya beberapa tahun terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

6 Tahun di Industri Kopi

Setelah itu ada Lonika Tay yang beraktivitas di CATUR Coffee Company. Dalam profilnya, Lonika mengaku jika dirinya menyukai kopi ketika bekerja di industri kopi Tanah Air.

Di potret terakhir ada Wisnu Aji. Dalam profilnya, pria yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah ini dituliskan telah berkecimpung di industri kopi Tanah Air lebih dari enam tahun. Deretan barista yang berhasil membawa nama Indonesia di kancah internasional ini mengundang perhatian sejumlah warganet.

"Yang beginian bukan barista sembarangan barista, tidak seperti barista modal ngobrol kopi terus rebut pacar orang," komentar seorang wargaet. "Kesel ya, barista tmpt kopi biasa aja, skill jg yaaa paling gimana sih, gaji juga g gede2 amat, tp gaya selangit bikin konten2 bukan edukatif biar penjualan naik malah dirujak netizen," timpal warganet lainnya.

Unggahan dari akun @kozirama tersebut sudah dicuit ulang lebih dari 4.300 kali dan disukai lebih dari 17 ribu kali.

3 dari 4 halaman

Robot Barista

Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, kopi di Indonesia menjadi komoditi unggulan dalam sektor perkebunan. Bahkan para penikmatnya, bukan lagi menjadikan kopi sebagai teman sarapan pagi, melainkan sudah menjadi gaya hidup atau lifestyle.

Menjawab hal tersebut, Summarecon Mall Serpong (SMS) menggandeng Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar Kopi Craft Indonesia, dimana ada 30 tenant menyuguhkan arabika dan robusta dari tanah Sabang sampai Merauke.

"Untuk tahun lalu gelaran serupa kami gelar dengan mengangkat kehidupan menariknya petani kopi, di hulunya. Untuk tahun ini lebih ke mix, dari hulu ke hilir, dari kehidupan petani, agrowisatanya, sampai kehidupan modern kopi yang sudah dijadikan lifestyle para penikmatnya," ungkap Tommy, Center Director Summarecon Mall Serpong, Sabtu (28/5/2022).

Selain menjelaskan proses kopi dari petaninya, dipamerkan juga pelaku UMKM, penggiat kopi, hingga industri kopi. Sehingga, para penikmat kopi ada pilihan untuk menyeruputnya.

Ada juga robot barista yang ditampilkan Otten Coffee, jadi selama lima menit pengunjung bisa melihat robot tersebut menyajikan seduhan kopi arabika. Setelah itu bisa menyicipi langsung sajian kopi tersebut.

4 dari 4 halaman

Tanpa Interaksi Langsung

"Kopi Craft Indonesia digelar dengan tujuan menyuntikkan semangat pada industri kopi Indonesia, termasuk kepada para petani kopinya. Beragam sajian konten menarik berbasis kopi ini diharapkan dapat merangkul tidak hanya para pelaku UMKM kopi dan coffee enthusiast, melainkan juga pengunjung setia SMS," tuturnya.

Untuk merasakan pengalaman dibuatkan kopi oleh robot barista ini, pengunjung cukup membayar tiket sebesar Rp 48 ribu untuk dua orang. Nantinya pengunjung bisa menyaksikan Otten Matic menyeduh kopi dengan metode v60.

"Dari awal butuh 5 menit. Tapi proses penyeduhan memakan waktu sekitar 3 menit. Pengunjung juga bisa mendapatkan pengalaman berupa berupa story telling asal jenis kopi, cara penyajian, hingga rasa kopi yang disajikan dengan proses v60," kata Tommy.

Otten Matic telah hadir sejak 2021 di Bandung saat masa pandemi Covid-19. Kehadiran robot ini untuk melayani penikmat kopi tanpa harus berinteraksi langsung dengan barista, sehingga protokol kesehatan tetap berjalan. Sambil menikmati kopi, para pengunjung bisa sambil duduk santai di area outdoor dengan live music. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.