Sukses

9 Tips Sabrina Chairunnisa Jaga Berat Badan Meski Selalu Makan Malam

Sabrina Chairunnisa selalu memperhatikan porsi, bahan makanan, cara memasak, dan waktu yang tepat untuk makan untuk menjaga berat badan.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa baru saja menikah pada 6 Juni 2022. Tak hanya dikenal sebagai pasangan mantan mentalis, Sabrina juga terkenal sebagai influencer. Finalis Puteri Indonesia 2011 ini kerap berbagi tips seputar kecantikan, fesyen, dan olahraga yang dibagikan di media sosial.

Ia sering membagikan aktivitas kesehariannya. Selain itu, Sabrina juga kerap berbagai tips seputar kesehatan, diet, dan cara menurunkan atau mempertahankan berat badan.

Wanita berusia 29 tahun ini terkenal menjaga badannya hingga memiliki tubuh langsing dan atletis. Dia pun cukup selektif dalam memilih mengonsumsi makanan. Sabrina selalu memperhatikan porsi, bahan makanan, cara memasak, dan waktu yang tepat untuk menyantap menu makannya.

Bila sebagian orang melewatkan makan malam karena dianggap bisa membuat berat badan semakin bertambah, hal itu tidak berlaku bagi Sabrina. Namun, ia punya kebiasaan tertentu supaya makanan yang dikonsumsi malam hari tidak memengaruhi berat badannya.

Bagi Sabrina, kebiasaan makan malam ini juga berpengaruh pada metabolisme tubuhnya supaya lebih sehat dan lancar serta mendukung pembakaran lemak dan penurunan berat badan.

Jadi, makan malam termasuk hal penting dalam proses dietnya. Selain itu, apa saja kebiasaan makan malam yang dilakukan Sabrina Chairunnisa dan makanan apa saja yang disantapnya?

Dilansir dari akun Instagram dan kanal Youtube miliknya, berikut sejumlah kebiasaan yang dilakukan Sabrina untuk menjaga berat badannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Jangan makan berlebih

Sabrina memang tak pernah melewatkan makan malam. Tapi saat makan malam, ia selalu menekankan untuk tidak mengonsumsi makanan apapun secara berlebihan. Karena hal ini akan berpengaruh pada metabolisme tubuh dan penumpukan lemak terutama di bagian perut.

"Kalau terlalu banyak makan di malam hari, itu benar-benar berat banget makannya. Itu bisa bikin pencernaan kalian jadi slow, jadi lambat. Jadi akhirnya, banyak banget yang numpuk di perut," jelasnya.

2. Fokus saat makan

Saat makan, sebisa mungkin hindari sambil menonton televisi atau film. Bagi dia, kegiatan ini bisa membuatnya secara tidak sadar mengonsumsi banyak makanan.

Hal itu bisa berdampak pada banyaknya kalori dan makanan yang masuk ke tubuh. "Kalo malam hari makan jangan sambil nonton tv, fokus makan. Karena kalo sambil nonton tv atau yang lainnya itu pasti ngunyah terus. Itu nggak berasa, lama-lama akhirnya kalian makan banyak," terangnya.

3. Konsumsi protein dan sayur

Untuk isi piringnya, Sabrina memilih banyak mengonsumsi protein dan sayuran. Kedua jenis itu bisa dicerna tubuh lebih mudah, sehingga membuat metabolisme tubuh berjalan lancar.

Di sisi lain, daging berprotein dan sayur cenderung rendah kalori sehingga mempermudah penurunan berat badan. "Coba deh kalo malem, makannya yang light aja. Protein dan sayuran, protein kan bagus buat simpenan otot, makanan otot kita," kata Sabrina.

3 dari 4 halaman

4. Kurangi karbohidrat

Mengurangi dan menghitung porsi karbohidrat yang dikonsumsi jadi cara Sabrina untuk mengatur jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Terutama saat malam hari, Sabrina benar-benar mengurangi karbonya, karena dapat membuat metabolisme tubuh jadi kurang maksimal.

"Karbohidrat itu tinggi kadar gula. Kalau kadar gulanya tinggi, otomatis, kalian mau tidur, malah dikasih energi di tubuh. Terus juga kalo makan karbohidrat, proses karbohidrat jadi energi itu lama. Sampai ke lemak dulu, kalian keburu tidur. Akhirnya jadi penimbunan lemak lagi," ungkap Sabrina.

5. Kurangi makan gorengan

Beda dengan kebanyakan orang yang pantang makan gorengan untuk menjaga berat badan, Sabrina justru tidak menghindari gorengan. Namun, ia membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi gorengan di malam hari. Jika sedang ingin gorengan, dia memilih untuk mengonsumsinya pada siang hari.

Hal ini karena mengonsumsi gorengan pada malam hari dapat meningkatkan penumpukan lemak dan insomnia, sehingga metabolisme tubuh jadi terganggu. "Gorengan itu kalorinya gede banget, karena deep fried. Jadi ada penumpukan lemak di tubuh, karena kan mau tidur sebentar lagi. Terus kalo makan makanan gorengan itu bikin kalian susah tidur," tuturnya.

6. Mengurangi makanan pedas

Bagi Sabrina menghindari konsumsi makanan pedas di malam hari bisa jadi cara untuk membuat metabolisme tubuh jadi lebih baik. Hal ini karena pengaruh mengonsumsi makanan pedas di malam hari bisa berdampak buruk.

"Makanan pedas itu akan mengganggu pencernaan dan bikin susah tidur. Terus mood juga nggak enak, masalah gerd juga nanti di perut, dan bisa nyebabin heartburn juga. Jadi kalo bisa, kurangi makanan pedas," jelasnya.

4 dari 4 halaman

7. Kurangi makan dessert

Salah satu makanan yang tinggi kalori dan lemak adalah dessert. Saat malam hari, Sabrina menekankan untuk mengurangi bahkan menghindari konsumsi dessert, karena makanan tinggi kalori dapat membuat metabolisme tubuh jadi menurun.

"Makanan-makanan dessert tuh biasanya tepung, gulanya tinggi. Jadi, coba dihindari di malam hari karena itu gede banget kalorinya. Tubuh kita tuh nggak mampu malam hari bakar makanan sebanyak itu, malah metabolisme jadi turun," kata Sabrina.

8. Makan malam

Diet bukan halangan bagi Sabrina Chairunnisa untuk tidak makan malam. Baginya makan malam sangat penting demi menjaga metabolisme tubuh tetap baik dan lancar.  Selain itu, menghindari makan malam juga bisa membuat tubuh justru semakin lapar di pagi hari, sehingga sangat mungkin jika kemudian tubuh makan dengan berlebihan.

"Kalo skip makan malam, itu malah bikin metabolisme tubuh itu menurun. Itu karena harusnya ada makanan, jadi ada yang dibakar sama tubuh saat tidur. Tapi kalo nggak ada makanan, nggak ada yang dibakar, jadi melambat juga metabolisme tubuh. Terus juga bikin laper besok paginya, akhirnya makan jadi rakus," terang Sabrina.

Setelah makan malam, tubuh perlu waktu untuk mencerna makanan yang telah dikonsumsi. Sabrina pun menekankan untuk memberi jeda antara makan malam dan waktu tidur supaya proses metabolisme tubuh bisa lebih lancar. Sabrina sendiri memberi waktu tiga jam setelah makan malam supaya tubuhnya bisa mencerna makanan dengan baik.

"Langsung tidur setelah makan itu bisa bikin masalah pencernaan dan penumpukan lemak. Tubuh kita harusnya mencerna makanan dulu, tapi karena keburu tidur, jadi tubuh kita nggak ngebakar apapun. Jadi turun tuh metabolismenya," ujar Sabrina.

9. Banyak minum air putih

Saat malam hari, tubuh lebih banyak membutuhkan asupan mineral untuk memperlancar metabolisme. Jadi, Sabrina Chairunnisa selalu banyak minum air putih saat malam hari. Hal ini dapat membuat proses pencernaan jadi lebih baik sekaligus membantu meningkatkan kualitas tidur nantinya.

"Daripada minum alkohol dan kafein malam hari, sebelum tidur itu paling bener banyak minum air mineral. Supaya bener-bener lancar itu metabolisme dan tubuh kita kan perlu air mineral," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.