Sukses

Dampak Buruk Makan Makanan Super Pedas bagi Kesehatan

Ada beberapa risiko kesehatan yang membahayakan tubuh jika terlalu banyak makan makanan super pedas.

Liputan6.com, Jakarta - Orang Indonesia dikenal sangat suka makanan pedas dengan menggunakan cabai. Cita rasa pedas pada makanan umumnya mampu meningkatkan nafsu makan. Selain itu, makanan pedas membantu menurunkan berat badan, penyakit jantung, bahkan depresi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal, orang yang makan makanan pedas enam sampai tujuh hari per minggu menunjukkan pengurangan risiko relatif 14 persen dalam kematian total. Itu artinya, diet dengan beberapa capcaisin berdampak baik bagi kesehatan.

Capcaisin merupakan senyawa dalam cabai yang memberikan rasa terbakar dapat memperpanjang hidup. Namun, di balik nikmatnya makanan rasa pedas terdapat beberapa risiko yang membahayakan kesehatan tubuh. Apalagi, bila terlalu banyak makan makanan yang super pedas tanpa ada batasan.

Dilansir dari Eatthis.com, pada Kamis, 9 Juni 2022, menurut sebuah penelitian ilmiah, capcaisin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengiritasi lapisan organ pencernaan. Salah satu efek yang paling umum yaitu sakit perut atau diare.

Menurut laman Healthline, gejala lain yang dihasilkan dari terlalu banyak mengonsumsi capsaicin yaitu mual dan muntah. Ada baiknya untuk menghindarinya jika sensitif terhadap makanan pedas.

Rebecca Tung, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di Florida mengatakan kepada Allure, makanan pedas dapat menyebabkan orang berjerawat. Bahkan, bisa menimbulkan permasalahan kulit yang cukup parah, seperti eksim.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mulas dan Sulit Tidur

"Ketika makanan pedas menyebabkan peradangan di usus. Mulai dari sakit perut, refluks asam, atau gejala lainnya. Terkadang peradangan ini juga dapat terlihat pada kulit yang memerah, berjerawat, atau bahkan eksim," ujarnya.

Ia menambahkan, jika makanan tertentu menjadi penyebabnya, dokter kulit mungkin menyarankan seseorang untuk membuat buku harian makanan. Tujuannya untuk menentukan penyebab utamanya.

Selain menyebabkan jerawat, menyukai makanan super pedas juga bisa membuat manusia menjadi insomnia. Itu mengapa kita perlu membatasi makan cabai pada saat makan malam. "Makanan pedas dan asam dapat mematikan upaya tidur karena menyebabkan mulas," ujar para ahli kesehatan di WebMD.

Mereka menambahkan, mulas sangat bermasalah bagi orang-orang dengan penyakit refluks gastroesofageal. Istilah yang lebih sering dikenal adalah GERD atau refluks asam.

Banyak ahli kesehatan terkemuka tidak menyarankan makan makanan pedas mendekati waktu tidur. Apalagi, Anda langsung berbaring setelah makan yang justru dapat memperburuk ketidaknyamanan di perut.

3 dari 4 halaman

Iritasi Tenggorokan

Para ahli kesehatan di The Mayo Clinic, makan terlalu banyak makanan pedas merupakan salah satu hal yang bisa mengiritasi tenggorokan. Bahayanya lagi, seseorang bisa menderita refluks asam.

"Sesuatu yang biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan muntah, rasa sakit, bengkak, dan 'suara kuda yang teredam',”"jelas para ahli.

Menurut Barry Green, Ph.D., dari John B. Pierce Laboratory di New Haven, Connecticut, AS, menyantap beberapa makanan pedas berpotensi memiliki risiko kesehatan. "Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya merespons panas," jelasnya kepada Scientific American.

Ia menambahkan, reseptor tersebut adalah serat nyeri yang secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal. Mereka merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanis yang intens seperti mencubit dan memotong.

Mereka juga merespons pengaruh kimia tertentu. Sistem saraf pusat dapat dikacaukan atau dibodohi ketika rasa sakit ini dirangsang oleh bahan kimia, seperti di cabai yang memicu respons saraf yang ambigu.  (Natalia Adinda)

4 dari 4 halaman

Kasus Irfan Hakim

Baru-baru ini, presenter Irfan Hakim harus mendapat penanganan medis setelah ditantang makan keripis pedas oleh foof vlogger Tanboy Kun. Di video yang diunggah kanal YouTube deHakims Story, 8 Juni 2022, Irfan bercerita, ia mengundang Tanboy Kun ke rumahnya untuk membuat konten bersama.

Di antara agenda kolaborasinya, Tanboy Kun menantang Irfan Hakim makan keripik pedas One Chip Challenge yang diklaim terpedas di dunia. Itu pun masih ditambah saus pedas lagi. Awalnya, tampak Irfan dan dua stafnya mencicipi keripik pedas tersebut, dan ketika itu, si presenter terlihat sudah merasakan rasa pedas. Kemudian, dua staf Irfan lainnya juga mengikuti tantangan itu.

Setelah tiga menit sejak makan keripik itu, Irfan mengaku semakin merasa kepedasan dan saat itu, perutnya mulai mulas. Para staf Irfan yang memakan snack itu pun merasakan hal serupa. Tampak juga keringat mereka bercucuran karena kepedasan.

Tiba-tiba panas, air mata keluar sendirinya, ingus keluar, keringat keluar," kata Irfan, menambahkan bahwa tenggorokan hingga perutnya juga mulai terasa panas. Irfan dan tim akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Meski tidak sampai pingsan, Irfan mengaku merasa sangat lemas.

Setelah diinfus dan dirawat selama beberapa jam, Irfan dan timnya diperbolehkan pulang. "Alhamdulillah semua baik-baik saja," begitu keterangan lanjutan dari video yang dibagikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.