Sukses

Sejarah Sholat Ghaib dan Tata Caranya

MUI Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk sholat ghaib atas hilangnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengeluarkan surat resmi seruan untuk melaksanakan sholat ghaib. Seruan tersebut disampaikan atas hilangnya anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss sejak Kamis, 26 Mei 2022.

Seruan tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Tidak hanya warga Jawa Barat yang menggelar sholat ghaib, tapi juga di daerah lain, seperti di Jakarta.

Lalu, apa sebenarnya sholat ghaib itu? Dihimpun dari berbagai sumber, sholat ghaib dilaksanakan ketika jenazah berada di tempat yang jauh atau berada di negara lain, maka kita dianjurkan untuk melakukan shalat ghaib. Nabi Muhammad Saw pernah melakukan shalat ghaib atas jenazah yang berada di tempat jauh.

Berbicara mengenai shalat ghaib, tak lepas dari kisah kematian Raja Najasyi, Ashhamah bin Abjar, sang penguasa negeri Habasyah atau sekarang dikenal sebagai Etiopia. Wafat pada Rajab 9 Hijriah, kematian Raja Najasyi ini memiliki nilai tersendiri bagi hukum dan sejarah Islam. Sebab, dari sinilah muncul syariat melakukan shalat Ghaib atau shalat jenazah yang tidak berada di tempat.

Rasulullah SAW melaksanakan shalat ghaib tidak hanya untuk Raja Najasyi saja. Tapi juga kepada tiga sahabat beliau lainnya yakni Mu’awiyah bin Mu’awiyah al-Muzanni yang wafat di Madinah, Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abu Thalib yang keduanya syahid d pertempuran melawan kekaisaran Romawi Timur.

Terdapat banyak hadis yang meriwayatkan mengenai sholat ghaib yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya atas jenazah Najasyi. Di antaranya adalah hadis riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah. "Nabi memberitakan kepada para sahabatnya tentang kematian Al-Najasyi, kemudian beliau maju (unutk mengimami), maka kami membuat shaf di belakang beliau, dan beliau bertakbir empat kali."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Niat Shalat Ghaib

Sebelum melaksanakannya, hal pertama yang perlu diketahui yaitu bacaan niat shalat ghaib. Niat menjadi salah satu rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Dilansir dari Merdeka, adapun niat shalat ghaib yang bisa dilakukan untuk mendoakan orang meninggal di daerah lain adalah sebagai berikut:

Niat Jenazah Laki-Laki

- Imam:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

- Makmum:

Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

Jenazah Perempuan

- Imam:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."

- Makmum:

Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.

Artinya:"Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."

 

3 dari 5 halaman

Tata Cara Shalat Ghaib

Shalat ghaib dapat dilaksanakan dalam 1 rakaat dengan 4 takbir tanpa melakukan gerakan rukuk dan sujud. Masing-masing takbir juga memiliki bacaan tersendiri yang perlu untuk dihafalkan oleh umat Islam. Berikut adalah tata cara shalat ghaib sesuai syariat Islam:

a. Membaca niat

b. Berdiri bagi yang mampu, bagi yang tidak mampu boleh mengerjakan dengan cara sebisanya

c. Takbiratul ihram pertama

d. Membaca surat Al Fatihah

e. Takbiratul ihram kedua

f. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW "Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina Ibrohim wa alaa sayyidina Ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina Ibrohim wa alaa ali sayyidina Ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid."

Artinya:Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.

g. Takbiratul ihram ketiga

4 dari 5 halaman

Doa

Doa untuk Jenazah Laki-Laki

"Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari."

Artinya: "Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

Doa untuk Jenazah Perempuan

"Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari."

Artinya:"Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka."

i. Takbiratul ihram terakhir atau keempat

 

5 dari 5 halaman

Doa untuk Jenazah Laki-Laki dan Perempuan

Jenazah Laki-Laki

"Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."

Jenazah Perempuan

"Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim."

Artinya:"Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

k. Salam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.