Sukses

Personel BTS Bergaya Rambut Langka Saat Temui Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih

BTS menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih untuk membahas kejahatan kebencian anti-Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, BTS menggunakan pengaruh global mereka untuk mendorong isu-isu penting. RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook melakukan kunjungan resmi ke Gedung Putih pada Selasa siang, 31 Mei 2022, waktu Washington D.C., dan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Mereka membahas peningkatan kejahatan kebencian anti-Asia, terutama di Negeri Paman Sam baru-baru ini, serta inklusi dan keragaman Asia. Di kesempatan tersebut, boy group yang sedang menghitung mundur hari comeback dengan album antologi mereka, Proof, tersebut memperlihatkan penampilan langka.

Yang dimaksud, tidak lain tidak bukan, adalah warna rambut senada ketujuhnya. Ini merupakan kali kedua pelantun lagu We are Bulletproof: the Eternal tersebut kompak berambut hitam sejak debut pada 2013. Sebelum ini, personel BTS kedapatan berambut hitam selama era Love Yourself: Tear pada 2018.

ARMY, sebutan penggemar BTS, sebenarnya hampir bisa menikmati visual itu lagi bila RM tidak berambut cokelat dalam foto konsep album BE yang dirilis 2020 lalu. Sebelum tiba di Gedung Putih, personel BTS yang seluruhnya berambut hitam sebenarnya sudah tampil di depan publik lebih dulu.

Dalam sebuah video di halaman TikTok resmi Universal Music Selandia Baru, mereka menyebut album antologi, Proof, akan dirilis pada 10 Juni 2022. Juga, mengingatkan ARMY bahwa mereka dapat mengikuti pre order album sekarang.

Klip yang dimaksud menunjukkan semua personel BTS dengan rambut hitam. ARMY pun sangat senang melihat rambut hitam mereka yang "langka" dan telah lama ditunggu-tunggu, merujuk pada banyaknya kicauan di Twitter saat itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Duta Besar Pemuda

BTS hadir di Gedung Putih dengan setelan jas hitam serasi yang disebut Elite Daily "memberi kesan Men In Black yang sesungguhnya." Kesederhanaan tampilan mereka seolah menekankan bahwa pesan yang disampaikan jelas merupakan hal terpenting.

Ketujuh personel BTS diperkenalkan Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre pada hari terakhir Bulan Warisan Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander (AANHPI), yang berlansung selama Mei setiap tahunnya, mengutip People, Rabu (1/6/2022). Mereka pun masing-masing bergiliran membacakan pernyataan yang telah disiapkan.

Jean-Pierre menyebut BTS sebagai "duta besar pemuda yang mempromosikan pesan rasa hormat dan positif," dan mengatakan mereka akan duduk bersama Biden dalam pertemuan tertutup untuk pers setelah pengarahan.

RM berbicara lebih dulu dan memperkenalkan grup dalam bahasa Inggris, menyebut undangan mereka ke Washington, D.C. sebagai "kehormatan besar," lapor NME. Jin menambahkan, "Hari ini adalah hari terakhir Bulan Warisan AANHPI. Kami bergabung dengan Gedung Putih untuk berdiri bersama komunitas AANHPI dan merayakannya."

 

3 dari 4 halaman

Melampaui Batasan Bahasa dan Budaya

Jimin mengatakan, "Kami hancur oleh gelombang kejahatan rasial baru-baru ini, termasuk kejahatan rasial Asia-Amerika. Untuk menghentikan ini dan mendukung tujuannya, kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi."

Lalu, J-Hope menambahkan, "Kami di sini hari ini berkat ARMY, penggemar kami di seluruh dunia, yang memiliki kebangsaan dan budaya berbeda dan menggunakan bahasa yang berbeda." Mengingat BTS terus menggunakan platform mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah sosial yang penting, pengumuman itu tidak mengejutkan penggemar.

Sementara Jungkook berkata, "Kami masih merasa terkejut bahwa musik yang dibuat artis Korea Selatan menjangkau begitu banyak orang di seluruh dunia, melampaui batasan bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu merupakan pemersatu mengagumkan dan luar biasa dari semua hal.”

Menjelang penutupan, Suga, V dan RM juga angkat bicara. Suga memulai, "Tidak salah menjadi berbeda, dan kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan menerima semua perbedaan kita,” sementara V menambahkan, "Setiap orang memiliki sejarahnya sendiri. Kami berharap hari ini adalah satu langkah maju untuk menghormati dan memahami setiap orang sebagai orang yang berharga.”

4 dari 4 halaman

Bukan Bintang Pertama

RM mengakhiri pidato mereka, berterima kasih pada Gedung Putih atas apa yang ia gambarkan sebagai kesempatan penting untuk berbicara tentang isu penting (rasial). Momen mereka dalam sorotan diikuti Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Brian Deese, yang bercanda, "Jadi saya harus pulang dan memberi tahu anak-anak saya bahwa BTS membuka (pidato) untuk saya," lapor Deadline.

BTS bukanlah bintang pop pertama yang datang ke Gedung Putih untuk membahas peristiwa terkini. Selena Gomez mampir awal bulan ini untuk diskusi tentang kesehatan mental, sementara Olivia Rodrigo hadir pada Juli tahun lalu untuk mendorong orang Amerika divaksinasi COVID-19.

Berdasarkan studi pada 2021 dari Asian American Bar Association of New York (AABANY), insiden kebencian anti-Asia sekarang, terutama ditujukan pada orang Asia Timur, telah meroket sejak Maret 2020. "Di seluruh negeri, ada lebih dari 2.500 laporan insiden anti-Asia terkait COVID-19 antara Maret dan September 2020," studi tersebut menyoroti.

BTS saat ini bersiap merilis album antologi mereka, Proof. Menandai debut anniversary ke-9, album ini akan menampilkan tiga lagu baru, termasuk Yet to Come (The Most Beautiful Moment) di tengah koleksi trek sepanjang karier.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.