Sukses

Thailand Cabut Mandat Pemakaian Masker Mulai Pertengahan Juni 2022

Thailand mempertimbangkan untuk mencabut kewajiban pemakaian masker menyusul jumlah kasus Covid-19 yang terus menurun.

Liputan6.com, Jakarta - Thailand berencana mencabut kewajiban penggunaan masker di luar ruangan pada pertengahan Juni 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan Masyarakat Dr. Kiattipoom, dilansir dari laman The Thaiger, Rabu (25/5/2022).

Thailand mengikuti jejak Indonesia, yang mencabut persyaratan untuk memakai masker di luar ruangan minggu lalu. Pencabutan penggunaan masker itu setelah dua tahun warga Thailand wajib mengenakan masker di ruang dalam dan luar ruangan. 

Pada konferensi yang diadakan hari ini, Kiattipoom mengatakan keputusan mencabut mandat penggunaan masker diambil dengan mempertimbangkan situasi Covid-19 di Thailand yang terus membaik. Meski demikian, ia membuat catatan tertentu.

Setelah mandat dicabut, Menteri Kesehatan Masyarakat tetap merekomendasikan warga untuk tetap mengenakan masker mereka dalam tiga situasi. Ketiga situasi itu adalah jika Anda terinfeksi Covid-19 atau berada dalam kelompok berisiko tinggi, di ruang tertutup dan berventilasi buruk, dan di tempat ramai.

Melepaskan masker bisa menjadi hal yang monumental untuk pemulihan industri pariwisata Thailand. Alasannya, karena para wisatawan sering kali terhalang untuk bepergian jika mereka merasa ada risiko yang dapat mereka hadapi karena tidak mengenakan masker, terutama di ruang terbuka, seperti pantai.

Thailand mulai mewajibkan pakai masker di dalam dan luar ruangan pada 29 April 2020. Sejak itu, masker tak lepas dari kehidupan warga sehari-hari. Mereka yang menolak memakai masker dikenakan didenda 20.000 baht atau Rp8,5 juta.

Pada konferensi tersebut, kementerian menegaskan kembali bahwa Thailand berencana untuk menyatakan Covid-19 sebagai endemi dalam beberapa bulan mendatang sesuai rencana. Pada April 2022, Malaysia juga mencabut mandat masker luar ruangannya, tetapi mengenakan masker di ruang dalam ruangan dan transportasi umum masih diwajibkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wisatawan Meningkat

Perdana Menteri Thailand mengharapkan 20 juta turis mengunjungi kerajaan itu tahun depan atau sekitar setengah dari jumlah wisatawan sebelum pandemi. PM Prayut Chan-o-cha mengatakan prediksi ini masih mengandalkan situasi Covid-19 tidak memburuk.

PM Thailand mengakui bahwa jumlah wisatawan telah meningkat secara signifikan sejak pelonggaran beberapa pembatasan. Meski terbilang signifikan, jumlah tersebut masih jauh di bawah 10 persen dari jumlah wisatawan yang tiba selama 2019.

PM mengatakan, meskipun ada sedikit pelambatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan ekspor sebagai akibat dari melemahnya baht, tapi terjadi peningkatan jumlah wisatawan. Hal itu yang membuat pihaknya memilik harapan.

Dia juga merujuk pada rencana Thailand untuk mengenakan biaya pariwisata 300 baht. Namun, rencana 'pajak wisata' belum dilaksanakan dan akan memerlukan lebih banyak diskusi tentang pengumpulan dan distribusi aliran pendapatan baru.

3 dari 4 halaman

Tak Tes Covid-19

Sebelumnya, sejak 1 Mei 2022, Thailand tidak lagi mengharuskan turis untuk dites Covid-19 sebelum datang atau pada saat kedatangan, terlepas dari status vaksinasi mereka, menurut Otoritas Pariwisata Thailand. Sementara, turis yang divaksinasi penuh bisa memasuki Thailand lebih leluasa.

Turis yang sudah vaksinasi penuh juga dapat bepergian dengan bebas tanpa kewajiban karantina atau menginap di hotel tertentu. Aturannya akan sedikit berbeda untuk turis yang tidak divaksinasi.

Turis yang belum divaksinasi penuh dan tiba tanpa menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 akan diminta untuk menginap minimal lima hari di hotel yang disetujui, karantina, dan diuji dengan tes PCR pada hari ke-5 perjalanan mereka. Sementara, turis yang tidak divaksinasi dapat melewati karantina dan bepergian dengan bebas ke seluruh Thailand jika mereka tiba dengan menunjukkan hasil negatif Covid-19 yang diambil dalam waktu 72 jam dari perjalanan mereka.

 

4 dari 4 halaman

Minat Turis

Thailand jadi salah satu tujuan wisata yang banyak dilirik para wisatawan, termasuk turis Rusia. Mereka tertarik untuk menjelajahi Negeri Gajah Putih tersebut.

Keinginan turis Rusia untuk mengadakan travel ke Thailand setelah negara itu mencabut pembatasan perjalanan imbas Covid-19 untuk penerbangan ke-52 negara, dilansir dari laman The Thaiger. Ketertarikan turis negara yang berjuluk beruang merah ke Thailand itu disampaikan sejumlah staf pariwisata Rusia. 

Mereka mengklaim ada peningkatan besar dalam permintaan pencarian Thailand oleh orang Rusia. Pencarian tiket ke Thailand dilaporkan naik 20 persen. Data itu berdasarkan salah satu layanan perencanaan liburan populer di Rusia bernama OneTwoTrip.

Perencana liburan itu melaporkan bahwa minat orang Rusia di semua negara tumbuh antara 5-350 persen. Elena Shelehova, Kepala OneTwoTrip, mengatakan tentang lonjakan minat perjalanan sejak pemerintah Rusia mengumumkan pada 4 April 2022 bahwa mereka akan mencabut pembatasan perjalanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.