Sukses

Fakta tentang Pesantren Bayt Al-Quran Tempat Rafathar Mondok

Rafathar Malik Ahmad, putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengikuti pesantren kilat di Bayt Al-Quran.

Liputan6.com, Jakarta - Raffi Ahmad dan Nagita mengantarkan putranya Rafathar Malik Ahmad ke pesantren. Mereka memasukkan Rafathar ke Pondok Pesantren Bayt Al-Quran.

"Rafathar masuk pesantren kilat dululah biar dia nggak marah-marah terus," ungkap Raffi Ahmad dalam kanal YouTube Dimas Baam Fanbase. "Terima kasih Bayt Al-Quran," imbuh Raffi.

Rafathar mengikuti program pesantren kilat di pesantren yang didirikan oleh Ali Ibrahim Assegaf, merujuk laman institusi itu. Fokus kegiatan pesantren itu adalah pada pembelajaran tafsir dan pemahaman nilai-nilai Al-Quran. Pesantren menargetkan para santri atau asatidz yang sudah menyelasaikan hafalan 30 Juz Al-Quran untuk dikarantina selama enam bulan untuk memperdalam berbagai Ilmu Al-Quran.

Pascatahfid Bayt Al-Quran merupakan program di bawah naungan Pusat Studi Al-Quran yang didirikan oleh M. Quraish Shihab. Program yang ditawarkan adalah pendidikan dan pelatihan pasca-tahfidz yang berbasis pada tradisi kepesantrenan dengan penekanan pada wawasan keilmuan, kewirausahaan dan manajemen pengembangan diri.

Sejak berdiri, pesantren ini telah menghasilkan 20an angkatan, dengan rerata 30 orang per angkatan. Alumninya tersebar ke seantero nusantara. Salah satu karakteristik pesantren ini adalah membina santri yang telah dinyatakan lulus tahfiz Al-Quran 30 juz dengan kemampuan dasar berbahasa Arab yang memadai.

Materi yang disajikan pun spesifik ke pendalaman ilmu-ilmu al-Qur’an, Tafsir, ataupun Qira’at yang bertujuan membekali peserta didik agar menjadi hafizh Al-Quran yang berwawasan qur’ani, moderat, terampil, dan berintegritas. Program ini pun terbilang unik, baik dari sisi santri, materi yang disajikan, maupun pengajarnya. Kepuasan lulusan dan pengguna pun semakin mengukuhkan urgensi program ini untuk dikembangkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kegiatan Utama

Kegiatan utama santri Pascatahfid adalah pembelajaran di kelas bersama Para Ahli yang berasal dari Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran, Pengasuh Pondok Pesantren, Guru Besar dan Dosen Senior dari beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam. Selain materi-materi ilmu Al-Quran, para santri juga dibekali dengan soft skill berupa kewirausahaan dan materi penunjang lainnya.

Selain kegiatan di kelas, Santri Pascatahfid Bayt Al-Quran juga menjadikan Masjid Bayt Al-Quran sebagai pusat kegiatan seperti kajian, halaqoh, kultum dan Public Speaking, setor hafalan dan murjaah, dll. Sehingga suasana masjid dan pesantren pascatahfid yang berbaur dengan para jamaah menjadikan masjid bernuanasa pesantren qurani yang secara tidak langsung menanamkan nila-nilai Al-Quran kepada masyarakat dan jamaah.

Baik Masjid Bayt Al-Quran maupun Pesantren Bayt Al-Quran, keduanya merupakan serangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Masjid yang digunakan sebagai pusat kegiatan santri Bayt Al-Quran sekaligus melayani jamaah dan masyarakat secara luas dalam berbagai praktek ubudiyah.

Semula, asrama pesantren berada di Vila Bukit Raya Pondok Cabe, berjarak beberapa ratus meter dari tempatnya saat ini. Pada 2017, pesantren berpindah tempat di Southcity Selatan.

 

 

3 dari 4 halaman

Tujuan

Dalam lamannya dijelaskan tujuan didirikannya Pesantren Bayt Al-Quran. Berikut beberapa tujuannya:

- Mengembangkan mutu pembelajaran yang berbasis studi Al-Quran dalam sejumlah disiplin keilmuan dasar Al-Quran dan tafsir

- Mencetak peserta didik yang berpemahaman keagamaan luas dan moderat

- Mencetak peserta didik yang mempunyai keterampilan di bidang tafsir Al-Quran dengan penggunaan perangkat dasar penafsiran

- Menghasilkan peserta didik yang memiliki keterampilan praktisi di bidang kewirausahaan

- Menghasilkan peserta didik yang terampil menggunakan media belajar berbasis ICT untuk kepentingan dakwah dan pendidikan

- Mencetak peserta didik yang memiliki jiwa kepemimpinan yang handal

- Mencetak peserta didik yang disiplin dan cinta tanah air

- Menghasilkan peserta didik yang mampu berkomunikasi masyarakat yang efektif dan santun

- Mencetak peserta didik yang mengembangkan potensi keilmuan dan kapasitas dirinya

- Menghasilkan peserta didik yang mampu berkontribusi aktif di tengah masyarakat di bidang ilmu Al-Quran ataupun sosial-keagamaan

4 dari 4 halaman

Misi

- Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi para hafizh Al-Quran yang berbasis penguasaan dan peningkatan wawasan studi Al-Quran

- Meningkatkan kapasitas keterampilan kepada peserta didik agar mampu merespons perubahan

- Menanamkan nilai kepemimpinan dan kebangsaan bagi para hafizh Al-Quran

- Mengarahkan kapasitas pengembangan diri kepada peserta didik

- Memberdayakan para hafizh Al-Quran agar dapat berdedikasi di tengah masyarakat secara optimal dan mandiri.

Sementara itu, untuk pembelajaran menggunakan berbagai metode, salah satunya metode ceramah, yaitu narasumber menyampaikan materi sesuai topik dan durasi waktu yang telah ditentukan. Di akhir disediakan waktu untuk peserta bertanya atau menanggapi materi yang disajikan narasumber.

Metode ini akan lebih dominan digunakan dalam pelaksanaan program ini. Meski begitu, ada beberapa alternatif metode yang dapat digunakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini