Sukses

Pemesanan Penginapan Meningkat Jelang Libur Lebaran, Desa Wisata Jadi Alternatif Potensial

Data OYO mencatat terjadi kenaikan 13 persen pemesanan penginapan untuk menyambut libur Lebaran 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Momen mudik dan libur Lebaran 2022 merupakan udara segar bagi industri pariwisata. Salah satu yang merasakan dampaknya adalah sejumlah pengelola penginapan yang tingkat huniannya semakin menanjak, seiring dengan pelonggaran kebijakan Covid-19.

Menurut Agus Hartono Wijaya, Country Head OYO Indonesia, antusiasme masyarakat untuk kembali travelling dan mudik ke kampung halaman tahun ini diprediksi akan tinggi. Berdasarkan data internal OYO, startup akomodasi, saat ini tercatat angka early booking penginapan mengalami kenaikan hingga lebih dari 13 persen dibanding minggu lalu. 

Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali menjadi kota favorit para wisatawan lokal. Di momen libur Lebaran 2022 diperkirakan hampir 40 persen pemudik akan menggunakan jenis kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan ke kampung halamannya. Dalam hal menginap pun, hotel menjadi pilihan utama dibandingkan tipe akomodasi lainnya.

Untuk mengakomodasi permintaan masyarakat, OYO menghadirkan kampanye bertajuk #RayakandiOYO yang memungkinkan para pelanggan memesan kamar penginapan yang tersebar di lebih dari 150 kota di Indonesia. Lewat kampanye itu, OYO berusaha membantu wisatawan untuk menemukan penginapan terdekat di kota tujuannya.

"Bukan itu saja, akomodasi yang OYO tawarkan pun sangat ramah bagi keluarga yang ingin menikmati momen libur Lebaran," jelas Agus, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tren Perjalanan

Tren perjalanan di momentum libur Lebaran tahun ini diprediksi masih akan mengikuti tren 2021. Menurut OYO Travelopedia 2021, yang telah menggelar survei kepada 2.000 partisipan di berbagai negara, termasuk di Indonesia, menunjukkan adanya peningkatan tren selama 2021.

Peningkatan itu dalam hal perjalanan menuju destinasi di wilayah terpencil dan dekat dengan nuansa alam, sampai preferensi bepergian jalur darat dengan kendaraan pribadi atau road-trip. Selain itu, lebih dari sepertiga responden Indonesia mengungkapkan lebih menyukai dan memilih bepergian dengan mobil atau sepeda motor pribadi untuk melakukan perjalanan melalui jalan darat.

Berikut beberapa pilihan akomodasi yang dapat menjadi pilihan pemudik untuk bersantai bersama keluarga atau mengisi liburan lebaran mendatang:

1. Collection O 9 Villa Ubud Anyer

2. Collection O 31 The Batik Bed And Coffee Bandung

3. OYO 3135 Villa Surya, Bandung

4. Collection O 30 Amega Crown Sub, Surabaya

5. OYO Flagship 2261 Pp Properti Pavilion Permata, Surabaya

6. OYO 3468 Ndalem Gusti Ayu, Yogyakarta

7. OYO 90265 Cempoko Mulyo Homestay Syariah, Yogyakarta

8. OYO Flagship 90983 Harmony Easy Stay

9. Collection O 90808 Kubu Carik Seminyak

10. OYO Flagship 90747 Ransha Stay Bali.

 

3 dari 4 halaman

Kebutuhan Konsumen

Tren dan preferensi wisatawan di era pandemi yang mulai beralih ke wisata alternatif, dengan konsep wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat lokal, juga akan mempengaruhi tren traveling di momentum libur Lebaran tahun ini. Pemudik yang datang ke kampung halaman juga diprediksi akan mengunjungi tempat wisata terdekat di kota tujuan.

Untuk mengakomodasi tingginya minat pemudik untuk berlibur di kota tujuan, OYO bersama pemerintah pusat dan daerah telah berkomitmen untuk mempromosikan desa wisata sebagai destinasi pilihan bagi para wisatawan. "Salah satunya melalui akomodasi berkualitas yang sudah terstandardisasi di desa wisata, dan dapat secara mudah ditemukan di aplikasi OYO," ungkap Agus

#RayakandiOYO dan alternatif wisata melalui desa wisata menjadi respons dari OYO Indonesia atas kebutuhan konsumen dan tren wisatawan menjelang libur Lebaran 2022.

"Kami juga melihat industri pariwisata domestik akan mengalami pemulihan lebih cepat daripada pariwisata mancanegara seiring dengan perkembangan kasus Covid-19, progres vaksinasi Covid-19, dan preferensi masyarakat untuk berlibur dalam negeri," tutur Agus.

"Selain meningkatkan standarisasi dalam hal kebersihan dan keamanan para tamu, sebagai pelaku industri pariwisata. Kami juga terus melakukan edukasi kepada para wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat selama bepergian," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Program ADWI

Memaksimalkan potensi desa wisata menjadi salah satu prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa wisata juga didorong jadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi wisatawan di masa libur Lebaran 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut bahwa jika dikemas dengan asyik, tujuan wisata satu ini akan jadi atraksi yang unik.

"Berarti harus ada homestay, harus ada atraksi yang baik (di desa wisata). Juga, tentu (memperhatikan) kesiapan CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)) dan protokol kesehatan," katanya dalam extended weekly press briefing secara hybid, Senin, 25 April 2022.

Soal kesiapan desa wisata menyambut wisatawan di periode libur Lebaran tahun ini, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Oneng Setya Harini, menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan kolaborasi di internal kementerian.

Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa desa wisata pada dasarnya terbagi dalam beberapa klasifikasi, dari desa wisata rintisan, desa wsiata maju, sampai desa wisata mandiri.

"Program ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021 (telah mengumumkan) 50 besar sampai 300 besar desa wisata."Bahkan yang masih dalam kategori (desa wisata) rintisan pun sudah mampu menerima tamu dalam kapasitas tertentu. Sudah disiapkan fasilitas homestay, ada sentra UMKM, dan toilet yang memadai," Menparekraf mengutarakan.

Pria yang akrab disapa Sandi ini mengatakan bahwa desa-desa wisata ini ada dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) yang bisa diakses melalui laman jadesta.kemenparekraf.go.id. "Jadi, silakan memastikan liburan Anda ikut mendukung program desa wisata dan merasakan sensasi berbeda dengan berkunjung ke desa wisata," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.