Sukses

Kesempatan Belajar Bisnis Fesyen Langsung di Paris via Pintu Incubator

Kesempatan belajar bisnis fesyen langsung di Paris itu terbuka baik bagi mereka sudah membuka usaha atau baru merancang bisnis di atas kertas.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki segudang talenta berbakat di bidang fesyen, tetapi keterampilan itu banyak yang belum ditopang oleh kemampuan mengelola bisnis yang mumpuni. Faktor itulah yang melatari peluncuran program Pintu Incubator, yakni program inkubasi fesyen pertama di Indonesia yang menjanjikan kesempatan belajar dan pendampingan dari para ahli.

Program melibatkan tiga pihak yakni Lakon Indonesia yang mewakili pelaku industri fesyen; Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) mewakili event; dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia sebagai fasilitator belajar bisnis fesyen di Paris, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

"Kalau saya lihat di Indonesia terutama, kebanyakan brand fashion kita ini levelnya masih di home industry. Mereka perlu dibekali ilmu lebih banyak. Mungkin ada orang yang desainnya bagus sekali, tapi sense of business-nya belum terasah," ujar pendiri Lakon Indonesia, Thresia Mareta dalam jumpa pers di Jakarta, 19 April 2022.

Kebanyakan pelaku bisnis fesyen, kata dia, umumnya kesulitan mendapatkan akses ke produksi, finansial, dan pasar. Ketiga hal itu lah yang akan difasilitasi bila pendaftar terpilih dalam seleksi.

"Yang pasti karena Lakon sudah pernah jalankan ini, akses produksi kita ada beberapa supplier. JF3 juga siapkan satu ruang untuk mereka bisa bertemu investor. Kami juga punya store di Jakarta dan Bali, ada beberapa, sehingga akses ke market tidak masalah," ia menambahkan.

Pendapat serupa juga dilontarkan Chairman JF3 Soegianto Nagaria. Ia mengatakan pengembangan talenta muda sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis fesyen di Indonesia. Bila ada satu label yang kuat, diharapkan ia menjadi lokomotif bagi banyak pelaku bisnis fesyen lainnya untuk maju sama-sama.

"Kami ingin setiap brand punya desain yang kuat sekaligus memahami bisnis," ujar Soegi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kategori yang Tersedia

Thresia menerangkan Pintu Incubator membagi dua kategori calon peserta, yakni creative founder dan creative mind. Creative founder diperuntukkan bagi mereka yang sudah menjalankan bisnis fesyen tetapi belum matang, sedangkan creative mind diperuntukkan bagi mereka yang memiliki ide atau gagasan bisnis fesyen tetapi belum dieksekusi.

"Kami beri kesempatan kaum muda yang punya ide yang bagus, apalagi bisa memberi manfaat untuk banyak orang. Kita juga lihat UMKM perlu diajak berkembang bersama. Mereka itu aset berharga. Keunikan (fesyen) kita ada di sana. Kebudayaan kita potensial untuk digali," ia menerangkan.

Pendaftaran dibuka mulai 14 April hingga 22 Mei 2022 secara online melalui laman www.jfff.info dan www.lakonindonesia.com. Calon peserta akan diminta mengisi form seraya memasukkan ide konsep bisnis mode dilengkapi dengan sketsa karya fashion design dan prototipe produk.

Selanjutnya, usulan yang masuk akan diseleksi dan dikurasi. Dewan juri akan memilih 20 brand untuk mengikuti program inkubasi di Jakarta. Mereka akan mendapatkan bimbingan dari para profesional sebelum akhirnya dipilih 10 peserta yang berhak mempresentasikan karyanya di panggung JF3 pada akhir September 2022.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesempatan ke Paris

Dari 10 finalis yang mempresentasikan karya di panggung JF3, akan dipilih tiga terbaik untuk dikirim belajar ke Paris, Prancis. Pintu Incubator bekerja sama dengan Kedutaan Besar Perancis yang terjalin melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) memfasilitasi kesempatan tersebut.

"Para peserta terpilih akan bergabung dalam ekosistem fesyen lewat program magang selama tiga minggu hingga satu bulan," ujar Charlotte Esnou, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis.

Tak hanya itu, kolaborasi juga terjalin sejak peserta menjalani pelatihan. Prancis akan mengirimkan sejumlah desainer mereka untuk mengisi kelas pelatihan. Mereka juga akan membantu mengulas koleksi portolio yang diajukan para talenta. Di sisi lain, Esnou berharap akan bisa mengirimkan peserta dari Prancis untuk ikut dalam Pintu Incubator sehingga ada hubungan simbiosis mutualisme di antara kedua negara.

"Yang terpenting adalah akses ke pasar dan kemampuan untuk merespons permintaan tertentu dari pasar," ujarnya.

Sektor ekonomi kreatif, kata Esnou, merupakan salah satu fokus perhatian pemerintah Prancis di Indonesia. Dengan kontribusi 20 persen kepada PDB Indonesia, ia menyatakan kolaborasi yang terjalin antara kedua negara dinilai sangat strategis. 

 

 

4 dari 4 halaman

Berkelanjutan

Soegi menambahkan, program inkubasi itu bukan untuk jangka pendek, tetapi jangka panjang. Mereka yang terlibat akan terus dipantau agar bisa benar-benar berkembang. Pintu Incubator juga diharapkan menjadi ekosistem sendiri bagi para pelaku bisnis fesyen di Indonesia.

"Arahnya sangat panjang dan besar. Tapi, kita mulai dari benihnya dulu, yaitu pemilihan orang-orang yang kita amplify mimpinya dengan resource yang kita kumpulkan, supaya lebih lengkap untuk hidup atau survive," ujarnya.

Para pelaku bisnis pemula diharapkan bisa mendapatkan modal pengalaman yang cukup agar lebih tenang saat menghadapi kesulitan. Sebaliknya, mereka juga bisa berbagi pengalaman kepada junior mereka selanjutnya. Dengan begitu, brand akan semakin kuat dan mampu bersaing di tingkat global.

Paris masih menjadi kiblat fesyen dunia. Ia berharap di masa depan ada brand lokal didikan Pintu Incubator yang bisa tampil di panggung Paris Fashion Week. Namun untuk mencapai itu, banyak tahapan yang harus dilalui.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.