Sukses

Cerita Akhir Pekan: Memilih Destinasi Ekowisata Selama Libur Lebaran

Ekowisata menjadi salah satu opsi untuk menghabiskan waktu liburan Lebaran bersama keluarga tercinta.

Liputan6.com, Jakarta - Libur Lebaran tak jarang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga dan mengunjungi destinasi wisata. Kini, ada sederet opsi yang disuguhkan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan alam sekaligus mengenal ragam budaya, sebut saja melalui ekowisata.

Berbagai persiapan pun telah dilakukan destinasi wisata ekowisata, seperti di Ekowisata Taman Sungai Mudal. Destinasi wisata ini terletak di di Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, D. I. Yogyakarta.

"Persiapan menjelang hari Lebaran di Ekowisata Sungai Mudal, kami sudah membenahi jembatan dan ganti pakai besi, tapi pakai motif bambu," kata Mudiheriyanto selaku Ketua Pengelola Ekowisata Taman Sungai Mudal saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 22 April 2022.

Mudi menambahkan, tim pengelola juga telah kerja bakti untuk mengganti jalan area wisata dengan paving block. Upaya tersebut dilakukan guna mengurangi jalan yang licin ketika hujan.

"Kami juga bersih-bersih mengerahkan gerakan bersih di lokasi sama jalan-jalan untuk mempersiapkan hari Lebaran," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga akan membangun panggung multifungsi yang nantinya dapat digunakan wisatawan untuk beristirahat dan bersantai. Namun, penggunaannya dibuat dengan kapasitas yang minim guna menghindari kerumunan.

"Mayoritas favorit tamu itu berenang. Beberapa kisaran kedalaman kolam sekarang ada tambahan untuk kolam anak-anak ada dua kolam, yaitu satu meter dan 70 sentimeter," ungkap Mudi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aktivitas Wisata

Ada pula kolam untuk dewasa dengan dua tipe kedalaman. Masing-masing memiliki kedalaman 170 sentimeter dan dua meter.

"Bisa juga menikmati beberapa air terjun, tidak tinggi tapi bertingkat di depan jembatan yang sudah kita perbarui," jelasnya.

Aktivitas alam lain yang dapat dilakukan di destinasi wisata ini adalah berkemah. Untuk atraksi flying fox, dikatakan Mudi, sementara tidak beroperasi dahulu karena adanya perawatan alat.

"Sementara libur dulu flying fox, kita fokus ke penjagaan ke kolam dulu," tuturnya.

Mudi dan tim pengelola juga akan meningkatkan keamanan demi kenyamanan pengunjung. Di beberapa titik, terutama kolam renang, akan ada penjagaan ketat karena bermain di air harus ekstra pengawasan.

Tak ada perubahan harga tiket masuk Sungai Mudal selama libur Lebaran. Mudi menyebut harga tiket masuk sama seperti hari-hari biasa.

"Harga tiket masuk untuk dewasa tetap Rp10 ribu dan anak-anak Rp2 ribu. Usia di atas 13 tahun sudah masuk harga dewasa," kata Mudi.

3 dari 4 halaman

Desa Wisata Ekowisata Burai

Pulau Sumatra juga menyimpan keindahan alam yang memanjakan mata, salah satunya di Desa Wisata Ekowisata Burai. Desa ini terletak di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.

"Saya bersyukur Burai sudah dibentuk Tuhan sudah indah, apalagi sungai dan produksi ikan yang banyak," kata Erik Asrillah selaku Kepala Desa Wisata Ekowisata Burai saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 21 April 2022.

Selain konservasi alam, dikatakan Erik, Kampung Burai juga mengolah ikan produksi dari ibu-ibu warga desa. Ikan diolah menjadi kemplang yang dibuat dari ikan segar dari sungai dan tanpa bahan pengawet.

Burai juga memanfaatkan purun atau tumbuhan liar dekat air atau rawa gambut untuk dijadikan kerajinan tangan. "Kami memanfaatkan membuat purun menjadi tas, sandal, dan topi adat Palembang. Ada juga kerajinan seperti songket Burai," tambahnya.

"Kenapa kami jadikan ekowisata, karena seperti ikan di Burai, dagingnya kami buat kemplang, tulangnya kami buat keripik tulang atau kemplang tulang, dan kulit ikan kami buat kemplang atau keripik, jadi tidak ada yang dibuang, semua kami manfaatkan," ungkap Erik.

4 dari 4 halaman

Kalender Wisata

Erik menjelaskan, Kampung Burai memiliki beberapa kalender wisata. "Ada pasang surut sungai, sekitar Mei--Oktober itu lagi surut sungai-sungai di Burai, jadi seperti padang rumput ada sapi dan kerbau. Kalau sekitar November--April itu lagi pasang air naik," katanya.

Saat sungai surut, wisatawan dapat memanfaatkannya sebagai camping ground dan wisata bahari. "Paket wisata edukasi full satu tahun itu bisa. Pengunjung bisa belajar buat kemplang, purun, dan songket," tambah Erik.

Desa Wisata Ekowisata Burai juga memiliki wisata religi karena di sana terdapat makam-makam raja Burai zaman dahulu. Di sana juga telah dibuat jalan untuk membelah sungai sepanjang Burai.

Koordinasi kunjungan wisatawan juga dilakukan oleh warga setempat dan kaum muda karang taruna yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Selain itu, Erik menyebut saat akan ada wisatawan datang, pihaknya akan mengumumkannya kepada warga.

Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat mempersiapkan beragam kegiatan yang nantinya akan dilakukan wisatawan. Seperti wisata alam, edukasi, hingga melihat kerajinan khas dari Kampung Burai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.