Sukses

Kebun Binatang Ukraina Berduka, 2 Karyawan yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

Pihak kebun binatang Ukraina menyebut kedua karyawan mereka sebelumnya bertahan untuk mengurus para hewan saat awal invasi Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka tak henti mengalir sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina. Salah satunya sebuah kebun binatang di Kharviv, Ukraina bernama Feldman Ecopark. Mereka mengonfirmasi kematian dua karyawannya yang sempat dinyatakan hilang bulan lalu.

Dikutip dari People, Kamis (21/4/2022), kebun binatang Ukraina ini membagikan kabar meninggalnya kedua karyawan tersebut dalam siaran pers dan video di Facebook dan Instagram. "Kami telah menerima konfirmasi bahwa dua karyawan kami yang hilang pada awal Maret telah meninggal," bunyi rilis tersebut.

"Ketika perang dimulai, mereka tinggal di Ecopark dan membantu memberi makan hewan," lanjut pernyataan kebun binatang Ukraina itu.

Mereka menambahkan, "Kami tiba di Ecopark pada 7 Maret dan tidak menemukannya di sana. Kami mencari mereka untuk waktu yang lama, terhubung dengan petugas penegak hukum."

"Sampai yang terakhir, kami berharap tidak ada yang tidak dapat diperbaiki terjadi, dan mereka mampu bertahan," tambah pihak Feldman Ecopark.

Pihak kebun binatang menerangkan dalam pernyataan pada 19 April 2022 itu, "Tapi kemarin, kami menerima konfirmasi bahwa jenazah mereka telah ditemukan. Orang-orang kami ditembak oleh musuh, dan tubuh mereka telah dibarikade di ruang belakang."

Feldman Ecopark menyebut para karyawan sebagai "orang-orang yang luar biasa dan berani" dan mengirimkan belasungkawa kepada teman dan keluarga mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kandang yang Sempat Rusak

Awal bulan ini, Feldman Ecopark menyebut, eutanasia adalah langkah yang mungkin mereka harus lakukan pada beberapa hewannya. Hal tersebut dipicu setelah Rusia menembaki kandang yang rusak di kebun binatang, menurut CBS News.

Pada 20 April 2022, kebun binatang membagikan pembaruan positif tentang upaya berkelanjutan mereka untuk menemukan rumah sementara bagi hewan yang masih tinggal di kebun binatang. "Proses evakuasi hewan kami terus berhasil, terlepas dari semua kesulitan," kata Feldman Ecopark dalam sebuah pernyataan yang diterjemahkan.

"Hari ini kami telah mengambil tiga serigala abu-abu, yang telah disita sebagai barang selundupan oleh bea cukai dan diberikan kepada kami untuk akomodasi sementara, serta seekor kasuari dan sekelompok lima keledai," jelas mereka.

"Mengambil hewan terakhir, secara baik dan damai begitu sulit, tetapi kami berhasil, semua hewan yang diselamatkan baik-baik saja dan sudah menuju ke rumah sementara mereka. Semua hewan pasti akan diselamatkan," kebun binatang menambahkan.

3 dari 4 halaman

Serangan Rusia

"Kami akan menghargai kenangan dari orang-orang yang luar biasa dan berani ini. Belasungkawa yang tulus untuk keluarga dan teman-teman mereka. Kami percaya bahwa manusia tidak manusiawi yang telah melakukan ini pasti akan dihukum!" bunyi akhir dari keterangan itu.

Serangan Rusia di Ukraina berlanjut setelah pasukannya melancarkan invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022. Ini menjadi konflik darat besar pertama di Eropa dalam beberapa dekade.

Rincian pertempuran berubah dari hari ke hari, tetapi ratusan warga sipil telah dilaporkan tewas atau terluka, termasuk anak-anak. Jutaan orang Ukraina juga telah melarikan diri, kata PBB.

"Anda tidak tahu harus pergi ke mana, lari ke mana, siapa yang harus Anda hubungi. Ini hanya kepanikan," kata Liliya Marynchak, seorang guru berusia 45 tahun di Ivano-Frankivsk, Ukraina, kepada People tentang kotanya yang dibom.

Invasi yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menuai kecaman di seluruh dunia. Invasi tersebut juga melahirkan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia.

4 dari 4 halaman

Invasi Rusia

Dengan pasukan NATO berkumpul di wilayah sekitar Ukraina, berbagai negara juga telah menjanjikan bantuan atau dukungan militer untuk perlawanan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan pembicaraan damai yang sejauh ini tidak berhasil , sambil mendesak negaranya untuk melawan.

Putin menegaskan Ukraina memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia dan dia bertindak demi kepentingan keamanan terbaik negaranya. Zelenskyy bersumpah untuk tidak tunduk.

"Kami berjuang untuk tanah kami dan kebebasan kami terlepas dari kenyataan bahwa semua kota kami sekarang diblokir. Tidak ada yang akan menghancurkan kami, kami kuat, kami orang Ukraina," katanya kepada Uni Eropa dalam pidato di hari-hari awal pertempuran.

Zelenskyy menambahkan, "Hidup akan menang atas kematian. Dan terang akan menang atas kegelapan."

Pernyataannya datang hanya beberapa jam setelah dia mendaftarkan diri ke Uni Eropa untuk memberikan Ukraina keanggotaan langsung ke dalam badan. Pidato itu keluar satu hari setelah upaya pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina berakhir tanpa kesepakatan apapun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.