Sukses

Wanita Ungkap Dampak Operasi Plastik Hidung, sampai Susah Tidur dan Makan

Operasi plastik hidung termasuk yang paling digemari, tapi tergolong rumit dan hasilnya bisa saja tidak sesuai harapan.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi plastik atau oplas menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mengubah penampilan. Salah satunya operasi hidung. Meski begitu, ada banyak risiko hingga efek samping dari operasi plastik.

Menurut Perhimpunan Bedah Plastik Estetika Internasional (International Society of Aesthetic Plastic Surgery/ISAPS) yang telah melakukan 10.129.528 prosedur operasi plastik sepanjang 2020. Operasi pembesaran payudara ternyata paling digemari di dunia, dengan jumlah 1.624.281 prosedur atau 16 persen dari total prosedur oplas.

Sejumlah operasi plastik estetika lainnya yang juga digemari pada 2020 di antaranya operasi hidung atau rhinoplasty sebanyak 852.554 prosedur, serta operasi mengencangkan dan meratakan perut atau abdominoplasty sebanyak 765.248 prosedur.

Operasi hidung merupakan salah satu prosedur bedah plastik yang paling sering dilakukan. Operasi ini tergolong rumit dan hasilnya bisa saja tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menjalani operasi hidung. Dilansir dari laman INCE Health, operasi hidung dilakukan dengan cara memodifikasi tulang, tulang rawan, dan kulit di hidung.

Tujuannya bisa untuk mengubah bentuk hidung agar lebih menarik. Selain itu untuk memperbaiki tulang hidung yang patah akibat cedera, atau untuk mengatasi gangguan pernapasan karena kelainan bentuk hidung. Belum lama ini, seorang wanita membagikan realita setelah menjalani operasi plastik hidung lewat video di TikTok.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proses Penyembuhan

Dilansir dari laman Daily Star, Senin, 18 April 2022, wanita tersebut bernama Leah Taylor Ryan tersebut melakukan operasi, untuk membuat bentuk hidungnya lebih kecil.  Leah sendiri mengaku puas dengan hasil operasi plastik tersebut.

Namun, dia juga membagikan realita di balik proses penyembuhan oplas. "Hal-hal yang tidak mereka beritahu kepadamu setelah rhinoplasty," tulis wanita ini, dalam video TikToknya yang sudah ditonton sampai 1,3 juta kali.

Dalam video itu, Leah menyebutkan bahwa salah satu hal yang harus dia lakukan adalah tidur dalam posisi duduk untuk waktu yang lama. Leah juga membagikan obat-obatan yang harus diminumnya selama masa penyembuhan, agar matanya tidak bengap lagi akibat operasi. Wanita ini juga kesulitan untuk makan dan minum. "Makan adalah sebuah tantangan," ungkapnya.

Bagi Leah, penampilan sehabis operasi plastik bagaikan orang mati.  Pada videonya, Leah menunjukkan bahwa hidungnya harus diperban cukup tebal. Dia juga mengalami memar di sekitar mata dan pipi. "Kau akan terlihat seperti orang mati," jelas Leah.

3 dari 4 halaman

Tak Bisa Senyum

Pada videonya, Leah menunjukkan bahwa hidungnya harus diperban cukup tebal. Ia juga mengalami memar di sekitar mata dan pipi. Tak hanya itu, Leah juga kesulitan untuk minum meski sudah memakai sedotan.

Namun, hal yang paling parah adalah Leah tidak bisa tersenyum usai melakukan operasi plastik. "Otot yang kau gunakan untuk tersenyum mengalami kerusakan saat operasi dan kau tidak akan bisa tersenyum," terangnya.

Menurut Leah, dia baru bisa tersenyum lagi sekitar sebulan atau empat minggu setelah operasi plastik hidung.  Video Leah sendiri kini juga ramai dikomentari warganet.  Tidak sedikit yang turut membagikan pengalaman mereka dan setuju dengan Leah.

"Aku juga harus melakukan rhinoplasty untuk mengatasi sinus. Aku juga merasakan ini," komentar seorang warganet. "Jika kau ingin melakukan (operasi plastik) ini, kau harus tahu semua yang berhubungan dengannya," timpal warganet lainnya.

4 dari 4 halaman

Pertimbangan Oplas

Tidak sedikit remaja memilih melakukan operasi plastik di usia muda. Keputusan ini kemudian memunculkan perdebatan di media sosial tentang kapan sebenarnya seseorang dianggap terlalu muda untuk menjalani prosedur tersebut. Yang terbaru, topik ini dimunculkan kembali oleh Bella Hadid.

Model ini mengaku melakukan operasi hidung pada usia 14 tahun. Dalam wawancara dengan Vogue, baru-baru ini, model Amerika Serikat (AS) itu mengaku berjuang menerima diri sendiri saat kesehatan mentalnya diuji di masa remaja. Mengutip American Society of Plastic Surgeons, Sabtu, 26 Maret 2022, lebih dari 230 ribu operasi kosmetik dan 140 ribu prosedur kosmetik non-invasif dilakukan orang AS yang masih berusia 13--19 pada 2021.

Beberapa prosedur itu, termasuk operasi hidung, pinback telinga, dan koreksi asimetri payudara.  Statistik dan pernyataan Bella memicu perdebatan di media sosial mengenai operasi plastik di masa remaja. Jika tengah berpikir melakukan prosedur tersebut, apa saja yang mesti Anda pertimbangkan?

Salah satu faktor terpenting yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan melakukan operasi plastik di bawah usia 18 tahun: kondisi fisik. Orang tersebut harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang telah berkembang sepenuhnya. Ahli bedah plastik, Michael Burgdorf, menjelaskan bahwa pasien berusia lebih muda berisiko memiliki masalah, seperti kelainan bawaan, asimetri, maupun fitur yang menonjol.

Dengan begitu, para ahli merekomendasikan menunggu setidaknya sampai awal 20-an agar tidak mengganggu proses pertumbuhan tubuh secara alami.  Pertimbangan selanjutnya adalah memperhatikan masalah emosional. Para remaja cenderung ingin mengubah sesuatu agar terlihat lebih seperti selebritas idola mereka. Itu membuat adanya rasa tertekan melakukan operasi plastik hanya karena "rasa tidak aman dan cara teman sebaya memandang mereka."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.