Sukses

6 Fakta Menarik Minahasa Tenggara, Penghasil Durian Pangu dan Lokasi Diving Terbaik di Sulawesi Utara

Ratatotok, Minahasa Tenggara merupakan salah satu tempat diving dan snorkeling terbaik yang ada di Sulawesi Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Minahasa Tenggara adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Indonesia, dengan ibu kota Ratahan. Jumlah penduduk kabupaten ini berkisar 117.079 jiwa pada 2021, dengan kepadatan 160 jiwa/km.

Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Ad Interim Widodo AS bersama dengan tiga kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kota Kotamobagu dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), pada 23 Mei 2007. Peresmian bertempat di ibu kota Sulut, Manado. 

Kabupaten Minahasa Tenggara secara administratif ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Minahasa Selatan sehingga wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara berasal dari kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Minahasa Selatan yaitu Belang, Pusomaen, Ratahan, Ratatotok, Tombatu, dan Touluaan.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Minahasa Tenggara. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Minahasa Tenggara yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Buah-buahan

Jangan lewatkan untuk mampir di warung-warung penjaja buah segar di Minahasa Tenggara. Semuanya baru dipanen dan dipetik dari kebun sekitar Desa Pangu Ratahan. Buah-buah khas Ratahan memiliki cita rasa yang berbeda, manis dan berkesan di lidah.

Salah satu buah yang banyak disukai adalah durian Pangu. Meski diameternya tidak terlalu besar, semua durian Pangu ini kabarnya dijamin manis. Cara memilih durian Pangu yang enak juga sederhana saja.

Seorang fotografer travel asal Medan mengatakan, cukup pilih buah durian dengan kulit duri yang renggang. Biasanya buahnya tebal dan manis, jadi bukan hanya sekadar diukur dari wanginya saja.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Kopi Biji Salak

Kopi biji salak bisa dijumpai di beberapa daerah, termasuk di Minahasa Tenggara.  Kopi tersebut dihasilkan UKM di Desa Pangu Minahasa Tenggara yang diberi nama Kokbisa.

Kopi Biji Salak ini kabarnya berkhasiat untuk penderita asam urat hingga darah tinggi. Khas kopi biji Salak ini lebih nikmat jika diseduh dengan gula aren, agar rasa pahitnya tidak terlalu terasa di lidah.

Meski namanya kopi biji salak, minuman itu nyatanya tidak mengandung biji kopi sama sekali. Artinya, ini bukan kopi seperti yang kita bayangkan, melainkan minuman serbuk yang terbuat dari biji buah salak. Istilah “kopi” dipakai karena keseluruhan produksi biji salak hingga penyajian dalam bentuk bubuk sama dengan cara pengolahan biji kopi.

3 dari 6 halaman

3. Pantai Lakban

Hening dan tenang merupakan salah satu daya tarik yang bisa Anda dapat dari Pantai Lakban. Suasana yang menenangkan di pantai ini membuat siapa saja terpana dengan pesonanya.

Pantai yang dikembangkan sejak 1999 ini memiliki daya tarik istimewa dan berkesan menyegarkan. Pantai ini dikelola dengan cukup baik dan selalu dijaga dalam kondisi bersih. Meski tak diizinkan berenang di Pantai Lakban, wisatawan masih tetap bisa bermain air di muara sungai yang jernih. Muara sungai ini sangat dangkal sehingga cukup aman untuk anak-anak sekalipun.

Pemandangan paling indah di Pantai Lakban terutama saat matahari terbit. Matahari yang menguning akan menerpa setiap dedaunan pohon kelapa yang membentuk bayangan indah di pasir Pantai Lakban.

4 dari 6 halaman

4. Teluk Buyat

Teluk Buyat merupakan teluk kecil yang terletak di pantai selatan Semenanjung Minahasa, Sulawesi Utara, dan secara administratif, teluk ini berada di Kabupaten Minahasa Tenggara. Teluk Buyat menyimpan sejuta pesona bawah laut yang belum diketahui banyak orang.

Spot diving yang dikenal di Bunaken agaknya harus bergeser ke Teluk Buyat ini. Terdapat sekitar 24 titik penyelaman yang akan membuat Anda penasaran dengan karang otak terbesar di dunia.

Klaim ini pernah diungkapkan pada seorang wisatawan mancanegara yang sudah puluhan tahun menyelami beberapa spot diving di dunia dan baru pertama kalinya melihat karang otak yang sempurna dengan wujud layaknya otak manusia yang terbuka.

Teluk Buyat mempunyai bentangan karang yang membentuk seperti meja pun bisa disaksikan hanya dengan ber-snorkeling ria. Di lokasi yang sama juga bisa disaksikan hasil penanaman 3000 reefball (bola karang) oleh masyarakat dan PT Newmont Minahasa Raya. Berbagai biota laut tampak menempati beberapa reefball yang sudah menyatu dengan laut Teluk Buyat.

5 dari 6 halaman

5. Ratatotok

Ratatotok merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara yang menyimpan potensi wisata terutama wisata bahari yang begitu menakjubkan. Pemandangan alam di daerah yang dahulu dikenal sebagai tempat penambangan emas milik Newmont, begitu memanjakan mata Anda.

Bagi pecinta dunia fotografi, Ratatotok merupakan salah satu tempat pemotretan terbaik di Sulawesi Utara. Anda harus menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam dari Manado untuk mencapai tempat ini.

Ratatotok merupakan salah satu tempat diving dan snorkeling terbaik yang ada di Sulawesi Utara. Keindahan bawah laut di Ratatotok sebenarnya tidak kalah dengan Taman Laut Bunaken. Di sini terdapat lebih dari 24 titik diving dan snorkeling serta berbagai bentuk terumbu karang.

Selain Pantai Lakban, masih banyak lagi tempat wisata menarik di Ratatotok, seperti Bukit Harapan Damai, Ekowisata Hutan Mangrove Ratatotok, Pulau Racun, Pulau Naga, Pulau Dakokayu, Danau Messel, Kebun Raya Ratatotok dan masih banyak lagi.

6 dari 6 halaman

6. Kuliner khas Minahasa Tenggara

Ada beragam kuliner khas Minahasa Tenggara. Salah satunya adalah Sopulut yang terbuat dari sayur-sayuran dan sagu. Semua bahan mudah didapatkan di Tombatu dan sekitarnya, karena banyak warga sekitar yang menanam sayur-sayuran di perkarangan rumah atau di ladang pertanian.

Ada juga Dodol Salak yang dibuat di Desa Pangu, Kecamatan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Bahan utama pembuatannya adalah daging buah salak, gula aren, gula pasir, tepung beras keran, garam dan air.

Proses ini memakan waktu 3--4 jam yang terus diaduk hingga mengental, jika sudah tidak lengket berarti telah matang. Kuliner khas lainnya adalah Ikan Wongu Belanga, Sambal Dabu-Dabu, dan Ikan Bakar Ratatotok Timur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.