Sukses

Cerita Akhir Pekan: Sosok Para Desainer Pelestari Kebaya

Menurut seorang desainer senior, hampir tiap negara punya kostum nasional yang jadi kebanggaan mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang dikenal lewat kebaya.

Liputan6.com, Jakarta - Kebaya menjadi salah satu busana Indonesia yang selalu mewarnai dunia fashion, baik dalam negeri maupun mancanegara. Kebanggaan ini tentunya didukung oleh berbagai pihak, termasuk desainer kondang yang kerap menyuguhkan karya kebaya. Mereka membuat berbagai modifikasi dan menyesuaikan dengan perkembangan terkini.

Model kebaya mereka juga kerap dipakai oleh figur publik, dari selebritas sampai pejabat negara. Ada banyak desainer Indonesia yang dikenal luas lewat kebaya rancangan mereka.

Ada yang sudah senior dan ada juga yang terbilang masih baru tapi juga dikenal lewat rancanan kebaya mereka. Apa yang membuat mereka mendesain kebaya dan apa arti kebaya bagi mereka?

Salah satu desainer senior yang dikenal rancangan kebayanya adalah Musa Widyatmodjo. Menurut Musa, hampir tiap negara punya kostum nasional yang jadi kebanggaan mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang dikenal lewat kebaya yang merupakan hasil asimilasi budaya dan bisa diurai.

"Kebaya ini tercipta dari proses evolusi budaya karena bangsa kita ini bisa beradaptasi dan berevolusi dari budaya asing. Kalau kebaya ada pengaruh dari Portugis yang pernah menjajah kita. Tapi, ada juga pengaruh dari Timur Tengah, bahkan ada juga pengaruh Tionghoa dan India," terang Musa pada Liputan6.com, 7 April 2022.

Seiring perubahan zaman, kebaya pun ikut berkembang. Dari situlah dikenal beragam jenis kebaya. Musa menyebutkan kebaya Jawa yang disebut kutubaru, lalu kebaya Kartini, dan kebaya Sunda dengan ciri khas leher yang bulat. Ada pula Kebaya Peranakan Tionghoa seperti Kebaya Encim dan Kebaya Noni yang berwarna putih dengan kombinasi renda.

"Dari segi desain memang selalu ada perkembangan, tapi untuk pakaian seperti kebaya ini tetap harus sesuai pakem, adat, dan tata krama. Jadi, harus memperhatikan itu semua sebelum mengubah desainnya, apalagi kebaya tradisional. Diubah boleh aja, tapi jangan lupakan amanat leluhur," ucap Musa.

Pengecualian ada pada kebaya fashion yang lebih bisa dimodifikasi. Meski begitu, menurut Musa, modifikasinya tidak boleh berlebihan, karena tindakan seperti itu tidak etis. "Kayak kimono misalnya, kimono adat tetap dari dulu tapi kimono fashion kan banyak banget. Jadi itu benar-benar menghargai leluhur," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Melestarikan Budaya dan UMKM

Mengenai minat anak muda terhadap kebaya, menurut Musa sebenarnya cukup banyak yang meminati kebaya. Namun, ia menyebut harus ada usaha lain yang dilakukan untuk menarik minat lebih banyak anak muda oleh berbagai pihak, terutama pemerintah.

"Ada hal-hal yang harus diatur oleh negara termasuk dalam melestarikan kebaya. Contohnya, dengan mewajibkan memakai busana daerah di hari-hari nasional, bukan hanya anak sekolah tapi mungkin juga karyawan bandara, hotel atau mal. Jadi, banyak yang mengingat busana-busana daerah termasuk kebaya," tutur Musa.

Selain melestarikan busana daerah, kita juga bisa membantu para UMKM yang membuat kebaya dan beragam aksesorinya. Selama membuat kebaya, Musa mengakui banyak pengalaman menarik yang didapat.

"Banyak banget pengalamannya, pastinya tiap desain punya kesan dan cerita tersendiri. Ada yang pernah ditiru masyarakat banyak bahkan sampai department store," kenangnya.

Desainer lain yang juga dikenal lewat kebaya adalah Ferry Sunarto. Desainer asal Bandung, Jawa Barat ini dikenal sebagai desainer kebaya dengan sentuhan modern. Ia pun tak ragu mengutak-atik kebaya menjadi busana yang unik agar bisa diterima masyarakat internasional.

Bagi Ferry, kebaya sudah menjadi busana tradisional sejak zaman kolonial Belanda melalui proses asimilasi budaya. Kebaya pun sangat memengaruhi cara berbusana masyarakat Indonesia sampai saat ini.

3 dari 5 halaman

Inspirasi Kebaya

Hal itu yang mendasari Ferry untuk mendesain kebaya dan punya banyak inspirasi dalam berkarya. Ferry menambahkan, saat ini kebaya sudah berkembang cukup pesat, mulai dari detail pemilihan bahan hingga siluet kebaya. Ia pun optimistis anak-anak muda banyak yang menyukai kebaya, terutama dengan adanya pengembangan inspirasi kebaya.

"Sekarang ini sudah hadir desainer-desainer muda berbakat. Mereka mencoba membuat kebaya sebagai line bussiness-nya. Mereka sudah memberikan harapan yang baik untuk para generasi muda untuk tetap meminati kebaya," terangnya.

"Dengan begitu generasi muda bukan hanya mengenal kebaya sebagai budaya berkebaya di hari-hari nasional saja. Tapi, look kebaya bukan hanya dilestarikan saja, karena sudah waktunya dikembangkan ke dalam style yang international," sambungnya.

Ferry juga punya banyak pengalaman menarik selama mendesain kebaya. Salah satunya yang paling membanggakan adalah saat memamerkan karya kebaya miliknya di Jerman dalam sebuah acara di Royal Palace, Schloos Bückerburg Germany, pada 20014 lalu.

"Kita menampilkan beragam kebaya di hadapan orang-orang Eropa yaitu di Jerman. Tentunya itu harus melalui proses yang ketat. Puji Tuhan, karya-karya masterpiece kita sangat dihargai dan diminati," ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Lebih Cantik dan Elegan

Bagi Vera Anggaraini, kebaya juga sangat spesial. Bagi desainer yang sering disebut Vera Kebaya ini, kebaya sangat memiliki nilai sejarah karena punya unsur kebudayaan dan bisa dijadikan identitas bagi wanita Indonesia. Kebaya ini harus dilestarikan secara terus-menerus agar tidak hilang dan tidak terlupakan oleh generasi-generasi yang akan datang.

"Bagi saya kebaya juga sangat spesial karena bisa dikenakan di hari-hari spesial seperti lamaran, wisuda atau event lainnya. Jadi kebaya itu bisa dibilang sangat universal sehingga membuat wanita Indonesia tampil lebih cantik dan elegan saat mengenakannya," jelas Vera dalam pesan suara pada Liputan6.com, Jumat, 8 April 2022.

Ia menambahkan, perkembangan kebaya saat ini sudah sangat bagus karena desainnya juga penuh inovasi-inovasi terbaru. Jadi, kebaya tidak sepert zaman dulu yang biasanya hanya ada desain Kutubaru atau model V. "Sekarang ada inovasi dan detail-detail tambahan yang membuat kebaya itu tampak lebih cantik sehingga lebih disukai anak-anak muda sekarang," ujarnya.

Contohnya, detail kristal yang dulunya belum ada dan penambahan detail seperti mote-mote atau pernik-pernik yang membuat kebaya itu jadi lebih cantik. Menurut desainer yang sudah hampir 20 tahun berkiprah di bidang fesyen ini, sekarang desainnya sangat inovatif seperti ada penambahan yang lebih bagus seperti bordir dengan penggunaan yang sangat bervariasi.

Minat anak muda terhadap kebaya sekarang menurut Vera juga sangat bagus. Banyak dari mereka sering menggunakannya untuk acara-acara khusus seperti lamaran, wisuda atau pesta, dan mereka bangga menggunakannya.

"Dengan desain-desain yang cantik dan menarik, membuat kebaya bisa tetap bertahan. Bahkan minat mereka bisa dibilang semakin tinggi karena mereka mau pakai kebaya di berbagai acara, seperti acara wisuda SMP juga sudah banyak yang pakai kebaya," tuturnya.

5 dari 5 halaman

Minat Anak Muda

"Jadi nggak seperti jaman dulu justru banyak yang malu mengenakan kebaya karena kesannya tua. Sekarang mereka mungkin merasa bangga dan lebih cantik kalau memakai kebaya. Ini yang benar-benar harus kita lestarikan jangan sampai minat anak muda terhadap kebaya ini hilang," lanjut wanita kelahiran Medan ini.

Anak muda yang bersekolah di luar negeri pun, menurut Vera, di momen-momen spesial dalam hidupnya juga banyak yang memilih memakai kebaya. Hal-hal seperti itu berdasarkan pengalaman Vera sendiri yang beberapa kali mendapatkan pesanan dari anak muda yang tinggal di luar negeri. Mereka memesan kebaya untuk dipakai saat pernikahan atau wisuda meski harus dipakai di negeri orang.

Masih banyak pengalaman menarik lainnya seputar kebaya yang dialami Vera. Salah satunya saat mendapat pesanan membuat kebaya pernikahan untuk Kahiyang Ayu, putri Presiden Jokowi. Menurut Vera, saat itu Kahiyang minta dibuatkan kebaya dengan desain yang tidak heboh tapi harus tetap terlihat keren dan elegan.

"Itu waktu pengerjaannya sangat singkat dan warnanya bukan saya banget. Ini jadi tantangan banget buat saya. Tapi akhirnya bisa selesai dan alhamdulillah pengantinnya happy dan keluarganya juga happy dengan hasilnya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.