Sukses

Presiden Ukraina Muncul di Grammy Awards 2022, Bicara Kaitan Musik dan Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampil mengejutkan di panggung Grammy Awards 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampil mengejutkan hadirin di perhelatan Grammy Awards ke-64 pada Minggu, 3 April 2022, waktu Los Angeles, Amerika Serikat. Ia tak hadir secara langsung melainkan lewat layar besar untuk menyampaikan pidato.

Zelensky memulai pidatonya dengan kalimat, "Perang. Apa lagi yang lebih berkebalikan dari musik." 

Ia mengatakan kota-kota di negerinya hancur lebur. Warganya juga banyak yang terbunuh. "Anak-anak kami menggambar roket menukik, bukan bintang jatuh," ia melanjutkan, dikutip dari laman CNN, Senin (4/4/2022).

Menurut Presiden Ukraina itu, lebih dari 400 anak terluka akibat perang. Sementara, 153 lainnya meninggal dunia. "Dan kita tak akan pernah lagi melihat mereka menggambar," ujarnya.

Zelenskyy memanfaatkan panggung tersebut untuk mengumpulkan dunia internasional setelah negaranya diinvasi militer Rusia pada 24 Februari 2022. Sudah lebih dari sebulan perang berlangsung, tanda-tanda perdamaian masih belum muncul.

Di ajang Grammy, ia mencoba meraih simpati dengan mengaitkan situasinya dengan industri musik. "Perang ini tidak membiarkan kami memilih siapa yang bertahan dan siapa yang diam selamanya. Musisi kami mengenakan rompi pelindung alih-alih tuksedo," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Peran Musisi

Zelenskyy melanjutkan, bahwa para musisi di negerinya bernyanyi untuk mereka yang terluka di rumah sakit. Ia juga mengatakan bahwa musik akan menerobos semua tantangan.

Bapak dua anak itu juga berbicara tentang negaranya yang sedang mempertahankan kebebasannya. "Untuk hidup, mencintai, menyuarakan," ucapnya.

 

 

3 dari 5 halaman

Jangan Diam

Zelensky juga meminta semua orang menyuarakan kebenaran tentang peperangan yang dialami negaranya. Itu, kata dia, bisa disampaikan lewat jaringan media sosial maupun televisi. Menurutnya, hanya dengan cara itu, perdamaian akan terwujud di seluruh kota yang telah hancur akibat perang.

"Dukung kami dengan cara apapun yang kamu bisa. Tapi, jangan diam," ujarnya. Pidatonya kemudian disambungkan dengan penampilan John Legend dan sejumlah artis Ukraina yang menyanyikan lagu Free.

4 dari 5 halaman

Temuan Kejahatan Perang

Sebelumnya, Ukraina telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kiev sebagai bagian dari penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia. Banyak saksi sangat trauma berat sehingga mereka tidak dapat berbicara, kata jaksa tinggi negara itu, Minggu, 3 April 2022.

Setelah Rusia menarik diri dari beberapa daerah di sekitar Kiev, Wali Kota di Bucha, sebuah kota yang dibebaskan 37km barat laut ibu kota, mengatakan bahwa 300 penduduk telah dibunuh oleh pasukan Rusia, sementara pejuang Chechnya menguasai daerah itu. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (4/4/2022). 

Rusia membantah tuduhan bahwa pasukannya membunuh warga sipil di Bucha. Moskow mengatakan tidak ada penduduk yang menderita akibat kekerasan dari pasukan Rusia dan menuduh Kiev melakukan apa yang dianggapnya sebagai provokasi yang dibuat-buat untuk media Barat.

Jaksa Ukraina hanya dapat memasuki kota Bucha, Irpin dan Hostomel untuk pertama kalinya pada hari Minggu dan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengetahui tingkat kejahatan, kata Jaksa Agung Iryna Venedyktova.

5 dari 5 halaman

Upaya Gencatan Senjata Rusia - Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.