Sukses

Tanggapan Kemenparekraf soal Wisatawan Rusia yang Tak Bisa Tarik Uang Tunai

Seorang turis Rusia mencoba menarik uang di salah satu mesin ATM di Bali, tapi ia gagal bertransaksi.

Liputan6.com, Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina ternyata ikut berimbas di Indonesia. Turis Rusia di Bali tidak bisa bertransaksi menarik uang tunai dari rekeningnya. Hal itu dikarenakan jaringan pembayaran memblokir transaksi kartu yang dipegang warga Rusia sebagai akibat dari invasi militer terhadap Ukraina.

Mengutip ABC Australia, Kamis, 10 Maret 2022 dan kanal Global Liputan6.com, 10 Maret 2022, turis Rusia bernama Konstantin Ivanov itu mencoba menarik uang tunai di salah satu mesin ATM di Bali, tapi ia gagal bertransaksi. Ternyata, layanan kartu ATM dari bank Rusia telah terblokir.

Sanksi yang dijatuhkan oleh berbagai negara Barat terhadap sektor perbankan Rusia atas invasinya ke Ukraina berdampak pada warga Rusia yang saat ini berada di luar negeri. Kini mereka hanya dapat mengandalkan transaksi dengan uang tunai atau beralih ke transaksi kripto untuk bertahan hidup.

Pria berusia 27 tahun ini mengatakan, jika akses ke dana mereka di perbankan Rusia benar-benar terblokir, dia ingin mencari penghasilan agar bisa bertahan selama berada di Indonesia. Kedutaan Besar Rusia di Jakarta telah dimintai komentar tapi belum memberikan tanggapan.

Bali termasuk tujuan wisata populer di kalangan turis asal Rusia, yang berbondong-bondong ke pulau itu dalam jumlah puluhan ribu sebelum pandemi. Mereka juga termasuk kelompok turis yang pertama kembali ke Bali ketika perbatasan dibuka akhir tahun lalu.

Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Januari 2022 tercatat sekitar 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia. Situasi itu juga mendapat tanggapan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kedubes Rusia

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno, hal tersebut merupakan dampak atas situasi dalam negeri yang terjadi di Rusia. Kemungkinan besar hal yang sama juga terjadi dengan WNA Rusia yang berada di negara lain.

"Tapi kita yakin pihak kedutaan besar Rusia di Indonesia sudah menyiapkan langkah-langkah yang dihadirkan untuk memberi kemudahan bagi WN Rusia di Indonesia," ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Ia meyakini, pihak Kedubes Rusia akan menginformasikan dan membantu setiap warga negaranya yang menghadapi masalah. "Kemenparekraf akan mencoba membantu mengoordinasikan hal-hal yang menghambat wisman dalam berwisata di Indonesia melalui Staf Ahli Bidang ManajemenKrisis dari Kemenparekraf," kata Sandi. Meski begitu, Sandi mengatakan belum ada tanda-tanda penurunan jumlah wisman dari Rusia karena jumlah turis asing sejak bulan lalu sudah semakin meningkat.

3 dari 5 halaman

Thailand

Selain di Indonesia, lebih dari 7.000 turis dari Rusia dan Ukraina terdampar di Thailand. Mereka tak bisa pulang ke negara masing-masing karena banyak penerbangan internasional yang dibatalkan.

Untuk itu, Thailand memutuskan bahwa mereka berhak memperpanjang visa gratis sebagai bentuk bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terdampak invasi Rusia ke Ukraina. Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn mengatakan keputusan diambil dalam rapat kabinet yang berlangsung pada 8 Maret 2022.

Untuk memitigasi dampak jangka pendek, para wisatawan asing tersebut berhak memperpanjang visa yang berlaku hingga 30 hari ke depan tanpa membayar sepeserpun. Dalam situasi normal, para turis biasanya dikenakan 1.900 baht (sekitar Rp823 ribu) per orang.

4 dari 5 halaman

Pemblokiran Akses

Dikutip dari Bangkok Post, Rabu (9/3/2022), pemerintah mempertimbangkan Phuket dan Pattaya sebagai lokasi yang paling memungkinkan menjadi shelter.  Mengenai transaksi kartu kredit maupun via bank-bank Rusia yang diblokir, operator wisata kini menggunakan UnionPay untuk memfasilitasi pembayaran bagi turis Rusia.

Sebelumnya, AS, Inggris, Eropa, dan Kanada sepakat memblokir akses Rusia pada sistem pembayaran internasional Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Pemblokiran akses terhadap jaringan pembayaran terbesar yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia itu sebagai bagian dari sanksi lain yang dijatuhkan dunia internasional kepada Rusia karena melanjutkan serangan bersenjata terhadap Ukraina.

5 dari 5 halaman

Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.