Sukses

Perempuan Ungkap Harga Sayuran di Papua Barat yang Bikin Warganet Kaget

Perempuan yang tinggal di Papua Barat ini memberikan uang sebesar Rp200 ribu dan catatan sayuran apa saja yang ingin dibelinya,

Liputan6.com, Jakarta - Harga bahan kebutuhan pokok di beberapa daerah bisa berbeda. Begitu pula di Papua Barat. Sudah bukan rahasia lagi bahwa biaya hidup di Papua lebih mahal dibanding Pulau Jawa misalnya.

Harga sayuran yang dijual bahkan bisa berkali-kali lipat lebih mahal. Seorang perempuan yang tinggal di Fakfak, Papua Barat, mengungkapkan total uang yang ia keluarkan saat membeli sayuran di sana.

Hal tersebut ia bagikan melalui akun TikTok @dapur_nn.  Awalnya ia meminta tolong seorang pria paruh baya untuk membelanjakan sayur untuknya.

Ia memberikan uang sebesar Rp200 ribu dan catatan bahan apa saja yang ingin dibelinya. Usai menunggu beberapa saat, sayuran yang ia beli pun sampai.

Ada beberapa plastik sayuran yang diberikan untuknya. Plastik tersebut berisi sayuran yang dibeli dengan satuan per ikat. Ia membeli kangkung, bayam, daun singkong, dan kacang panjang, yang per ikat masing-masing seharga Rp10 ribu.

Selanjutnya ada juga satu buah pepaya ukuran kecil seharga Rp20 ribu, lengkuas, serai, jagung muda yang juga dibanderol dengan harga Rp10 ribu per ikat. Kemudian 1/2 kilogram wortel seharga Rp20 ribu, satu plastik tomat Rp10 ribu, lalu satu kilogram bawang merah dan bawang putih seharga Rp40 ribu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tak Berani Menawar

Total uang yang ia habiskan untuk membeli sayuran adalah Rp170 ribu. Kemudian untuk sisa uang Rp30 ribu diberikan ke pria paruh baya yang sudah membantunya membeli sayuran di pasar.

Harga ini terasa cukup mahal terlebih yang dibeli hanya sayuran tanpa ada sumber protein seperti daging dan telur. Perempuan ini juga mengungkapkan dirinya tak berani tawar menawar saat membeli sayuran.

3 dari 5 halaman

Dompet Menangis

Video ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan pada 21 Februari 2022 ini.

"Dompet aku menangis lihat ini mbak," komentar seorang warganet. "Pertama datang ke Papua kan nggak tahu apa-apa. Belanja sayur mayur ditawarlah sama aku alhasil dimaki-maki, suruh belanja ke Jawa saja katanya," komentar warganet lainnya.

Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang harga sayuran di Papua Barat itu sudah dilihat lebih dari 1,7 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.352 komentar.

4 dari 5 halaman

Selada Merah Muda

Biasanya sayuran merupakan bahan pangan yang tampil paling sederhana di atas piring dan harganya terjangkau. Tapi ternyata, ada beberapa sayuran yang ternyata harganya bisa sangat mahal, bahkan jauh melampaui rupiah yang dibayarkan untuk membeli daging.

Dikutip dari Moneyinc.com, ada alasan mengapa beberapa sayuran dibanderol sangat mahal. Rasanya yang unik lezat, membuktikan bahwa produk-produk pangan ini merupakan hasil Bumi yang mewah. Sebagian besar sayuran ini sulit didapat, sehingga menambah faktor mahalnya harga yang harus ditebus untuk menyantapnya.

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, sala h satunya adalah Selada merah muda atau radicchio. Sayuran hijau ini sangat digemari oleh mereka yang mengusung gaya hidup vegan. Di tahun lalu, selada merah muda dibanderol rata-rata seharga 10 dolar AS (setara Rp143 ribu) per pon, dan biasa diolah sebagai campuran salad.

Ada pula Umbi wasabi yang merupakan bahan utama pembuatan wasabi. Untuk satu pon umbi wasabi segar, rata-rata dibanderol seharga 73 dolar AS (setara Rp 1,1 juta), dan hanya bisa diperoleh langsung dari petani Jepang.Meskipun kini wasabi sudah mulai banyak dibudidayakan di Eropa dan China, namun lagi-lagi kualitas tanah membuat rasanya berbeda, sehingga tidak mampu menyaingi wasbi asli Jepang.

5 dari 5 halaman

Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.