Sukses

Janji Jiwa Dapat Sertifikat Halal Grade A dari MUI

Apa makna sertifikasi halal grade A yang diterima Janji Jiwa dari MUI?

Liputan6.com, Jakarta - Janji Jiwa baru saja memperoleh sertifikasi halal Grade A dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJH) Kementerian Agama. Sertifikasi halal itu berlaku untuk seluruh outlet Jiwa Group di seluruh Indonesia.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 11 Maret 2022, sertifikasi itu merupakan tanda bahwa Jiwa Group telah mengimplementasikan dan menerapkan sistem jaminan halal dengan kategori penilaian sangat baik. Itu berlaku untuk tiga merek dagang di bawah grup FnB tersebut, yakni Janji Jiwa, Jiwa Toast, dan Jiwa Tea.

Dalam acara konferensi pers yang digelar Kamis, 10 Maret 2022, BPJPH menyerahkan sertifikat halal untuk Jiwa Group diikuti dengan penetapan halal berupa Barcode QR Code dan Sertifikat Halal Assurance Status (HAS) dari Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan (LPPOM) MUI. Sertifikat ini diterima langsung oleh Billy Kurniawan selaku CEO dan Founder Jiwa Group.

Sertifikat halal itu menjadi bukti bahwa semua produk, baik makanan dan minuman, yang diproduksi dan dijual oleh Jiwa Group telah sejalan dengan pedoman halal dari MUI, termasuk semua bahan baku dan produk yang digunakan Jiwa Group sudah dipatenkan kehalalannya.

"Sejak awal beroperasi, kami sadar akan pentingnya konsumsi makanan halal di Indonesia," kata Billy.

Proses untuk memperoleh sertifikat itu dilalui secara bertahap. Ia berharap sertifikat halal itu bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh konsumennya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kriteria Penilaian

Sementara, Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati menyatakan sistem jaminan halal yang diberikan kepada Jiwa Group melewati serangkaian proses audit pada 2021. Berdasarkan proses audit itu, Jiwa Group dinilai berhak mendapat nilai A.

"Nilai tersebut diperoleh dari pemenuhan kriteria SJH yang sangat baik seperti Kebijakan halal, Tim manajemen halal, Pelatihan, Bahan, Produk, Fasilitas produksi, prosedur tertulis untuk aktivitas kritis, Kemampuan telusur, Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria, Audit internal, dan Kaji ulang manajemen," ia menjabarkan.

3 dari 5 halaman

Pilar Penting

Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, Mastuki mengatakan bahwa produk halal adalah salah satu pilar penting dalam pemasaran makanan dan minuman di Indonesia. Pemberian sertifikat halal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

Merujuk data State of the Global Islamic Report pada 2020/2021, Indonesia menempati urutan pertama sebagai pasar produk makanan halal terbesar di dunia senilai Rp2.046 triliun. Label halal menjadi prioritas mayoritas konsumen Indonesia.

Label tersebut adalah garansi rasa tenang dan aman selama mengonsumsi makanan atau minuman. Label itu ini tidak hanya mengkaji apa yang menjadi halal atau haram dari sebuah produk, namun juga menelaah lebih jauh tentang proses pembuatannya dari hulu hingga hilir yang dipastikan terjamin dan tidak terkontaminasi. 

4 dari 5 halaman

Kopi Indonesia

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap brand kopi Indonesia bisa lebih mendunia. Menurutnya, kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan ketiga terpenting setelah sawit dan karet.

"Dari segi branding tentu itu jadi ambassador Indonesia yang sangat baik, karena kontribusinya terhadap PDB 16,5 persen," ujar Menko Airlangga dalam opening ceremony Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, Jumat (11/3/2022).

"Jumlah rumah tangga kopi 1,9 juta. Kalau rumah tangganya yang dekat dengan kopi beserta pekerja langsung ada sekitar tujuh juta jiwa," terang dia.

Secara posisi di pasar global, Airlangga menyebut Indonesia berada di posisi 4 dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Indonesia perlu mengejar ketertinggalan, apalagi negeri ini memiliki identitas geografis kopi yang cukup banyak.

"Di mana ini jelas setiap penjual kopi apapun mereknya harus mencantumkan id-nya di Indonesia," katanya. "Sekarang ini kopi premium sangat digemari, tidak hanya Toraja tetapi juga kopi luwak dan lain yang punya harga premium." 

5 dari 5 halaman

Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.