Sukses

Curhat T.O.P BigBang Berjuang untuk Kesehatan Mental hingga Nyaris Bunuh Diri

T.O.P BigBang mengaku telah lama bergelut dengan gangguan kesehatan mental, yakni depresi sejak muda.

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan bintang Korea Selatan tak melulu bicara soal ketenaran, pencapaian, hingga pundi-pundi yang menebal. Tak sedikit dari mereka yang dalam diam justru berjuang merawat kesehatan mental, termasuk T.O.P Bigbang.

Dikutip dari Koreaboo, Kamis (10/3/2022), T.O.P Bigbang buka-bukaan mengenai kehidupannya di dunia K-Pop, tak terkecuali sisi gelapnya. Dalam wawancara dengan Prestige Online baru-baru ini, ia membahas masa lalu, kini, dan masa depannya di industri yang telah membesarkan namanya.

Pria berusia 34 tahun ini juga mengungkap beberapa kenyataan pahit menjadi seorang idola. Ia juga dengan jujur membuka cerita mengenai kesehatan mentalnya.

Pemilik nama lengkap Choi Seung-hyun tersebut mengaku sejak masih muda telah menderita depresi. Ia kemudian menjadikan seni sebagai pelarian dari masalah gangguan kesehatan mental itu.

"Sejak kecil saya menderita depresi, tetapi dengan melihat hal-hal yang indah, terutama seni, saya merasa santai, saya merasa lega. Saya terlahir untuk sedih," katanya.

Ia menambahkan, dirinya merasa begitu sensitif dibandingkan anak-anak lain sejak kecil. T.O.P merasakannya dan berupaya keras untuk mengatasinya dengan menghabiskan waktu dengan seni.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Momen Terburuk

T.O.P juga mengatakan mengenai masa sangat kelam yang nyaris mengubah hidupnya. Pada 2017 lalu, ia resmi didakwa dengan penggunaan ganja secara ilegal di negara yang masih sangat ketat tentang narkoba dan penggunaannya.

Kabar tersebut kala itu menjadi salah satu berita terbesar di Negeri Ginseng. Ia menggambarkan kondisi itu sebagai "momen terburuk" dalam hidupnya.

Skandal tersebut berdampak pada kesehatan mental T.O.P hingga berupaya untuk bunuh diri. "Ini adalah pertama kalinya saya mengatakan ini di depan umum, tetapi saya mencoba untuk mati dengan bunuh diri sekitar lima tahun yang lalu. Saya kemudian menyadari betapa banyak kenangan menyakitkan yang saya berikan kepada orang-orang di sekitar saya, keluarga saya, dan penggemar di luar sana," kata T.O.P.

3 dari 6 halaman

Kembali ke Musik

Peristiwa itu memengaruhi T.O.P selama bertahun-tahun dan juga membuatnya berpikir untuk berhenti bermusik. Tahun-tahun yang jauh dari pusat perhatian dan kecintaannya pada musik membantunya menemukan inspirasi lagi dan keinginannya untuk memberi kembali kepada mereka yang telah mendukungnya.

"Sebenarnya, saya akan serius berhenti bermusik dan berhenti menjadi musisi. Tetapi selama masa-masa sulit, motivasi saya untuk terus maju adalah musik," terangnya.

4 dari 6 halaman

Menulis Banyak Lagu

Waktu luang digunakannya untuk menyulut kembali kecintaannya pada musik. Ia pun menemukan bahwa itu benar-benar mengubah dirinya secara pribadi. Baginya, dia percaya bahwa beban telah terangkat.

"Saya menulis lebih dari 100 lagu selama lima tahun terakhir. Itu menjadi motivasi saya, seperti ingin mengisi rak buku dengan karya saya. Itu sudah menjadi passion saya. Saya menyadari betapa berharganya untuk membayar kembali apa yang telah saya terima. Saya merasa bahwa saya dilahirkan kembali," tuturnya.

T.O.P juga membahas tingkat bunuh diri di Korea Selatan adalah yang tertinggi di OECD (Organization for Economic Co-operation and Development). Namun, ini merupakan topik yang tabu dalam masyarakat tradisional.

5 dari 6 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.

Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/ apps/details?id=com.tldigital. sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.   

6 dari 6 halaman

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.