Sukses

4 Isyarat Cinta untuk Bantu Selamatkan Orangutan, Salah Satunya Beli Skincare

Isyarat-isyarat cinta untuk bantu selamatkan orangutan ini diinisiasi Kiehl’s Indonesia dalam kampanye #PelukUntukOrangUtan.

Liputan6.com, Jakarta - #PelukUntukOrangUtan merupakan suara kepedulian, sekaligus dukungan terhadap upaya perlindungan habitat orangutan di Hutan Wehea, Berau, Kalimantan Timur, dan sekitarnya. Ini merupakan insiasi merek kecantikan Kiehl's.

Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat, 4 Maret 2022, pihaknya menyebut tagar tersebut tidak dapat diartikan secara harfiah. Pasalnya, memeluk fisik hewan yang dilindungi seperti orangutan secara langsung bukanlah praktik yang dianjurkan organisasi konservasi manapun.

Tindakan terkesan sepela ini justru dapat membahayakan kesehatan hewan tersebut, sekaligus berdampak buruk pada manusia. Brand General Manager Kiehl’s Indonesia, Venny Septianita, mengatakan, "Kami menyadari bahwa mengembalikan hutan ke orangutan merupakan tanggung jawab kita bersama."

Maka itu, ia menyambung, peran serta masyarakat dan komunitas sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut. Mendorong gagasan ini, pihaknya memperkenalkan empat isyarat cinta untuk membantu menyelamatkan primata itu.

Pertama, ikut tantangan misi. Ini dapat Anda ikuti melalui Instagram @kiehlsid. Partisipan akan diminta menemukan "5 Quest of Love" untuk memperoleh hadiah di setiap perburuan.

Setiap partisipasi yang dilakukan sama dengan berkontribusi dalam upaya membantu melestarikan habitat Hutan Lindung Wehea, tulis merek itu. Di samping, akan ada grand prize bagi partisipan tantangan misi.

Kemudian, membeli produk spesial. Pakai produk skincare, sambil membantu penyelamatan orangutan, kenapa tidak? Setiap pembelian Kiehl’s Ultra Facial Cream dengan stiker khusus sebagai kontribusi dalam kampanye #PelukUntukOrangUtan, Anda telah berkontribusi sebesar Rp25 ribu untuk melestarikan Hutan Lindung Wehea.

Ketiga, daur ulang kemasan. Bagi para pengguna produk Kiehl’s, Anda bisa mendaur ulang kemasan bekas produk di offline store terdekat merek tersebut. Jumlah botol yang terkumpul nantinya akan dikontribusikan untuk kampanye pelestarian orangutan.

Terakhir, nonton konser. Salah satu cara berpartisipasi dalam kampanye #PelukUntukOrangUtan adalah ikut menonton konser virtual yang tersedia di microsite brand tersebut. Jumlah penonton konser virtual akan dihitung sebagai kontribusi dalam upaya pelestarian habitat orangutan di Hutan Lindung Wehea.

Konser virtual ini akan menampilkan Nadin Amizah. Selain, hadir pula Pradikta Wicaksono sebagai Kiehl’s Personality Partner #PelukUntukOrangUtan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Komitmen Jangka Panjang

Dikta mengatakan, "Orangutan perlu rumah untuk bernaung dan hidup. Kontribusi kita dapat membantu mereka tetap hidup lestari dan untuk keberlangsungan ekosistem hidup kita. Sekecil apapun kontribusi kita, berharga dan dapat membantu mengembalikan habitat orangutan, salah satunya dengan berkontribusi melalui kampanye Kiehl’s #PelukUntukOrangUtan."

Melalui kampanye #PelukUntukOrangUtan, Venny menyebut, pihaknya ingin turut memberikan pemahaman akan pentingnya peranan orangutan bagi hutan dan sebaliknya. Di samping, kampanye ini merupakan komitmen jangka panjang Kiehl's Indonesia yang sudah dilaksanakan pada 2016 dan 2018.

3 dari 5 halaman

Memastikan Populasi Orangutan Tidak Turun

Bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), kampanye #PelukUntukOrangUtan telah mendukung penguatan kapasitas lembaga adat Wehea untuk melindungi hutan. Juga, memastikan populasi orangutan di kawasan Wehea tidak menurun karena hutan yang terjaga dan pakan orangutan yang dipastikan tersedia.

Berbagai program pendampingan dan pelatihan telah terlaksana. Ini termasuk pelatihan ekowisata berbasis masyarakat, peningkatan kapasitas untuk hak kelola hutan, serta penyediaan kelengkapan peralatan patroli untuk pengamanan Hutan Lindung Wehea.

4 dari 5 halaman

Nasib Orangutan

Selama beberapa dekade, kehutanan dan pertanian telah menghancurkan habibat orangutan, menempatkan mereka dalam bahaya besar, menurut WWF, dilansir dari CNN. Ketika deforestasi kian cepat dan lebih banyak spesies hilang dan terancam, kini ada sederet masalah lain yang mengintai.

PBB mengatakan manusia mendorong orangutan menuju kepunahan. Tanpa "perubahan transformatif" dalam perilaku manusia, hewan langka tersebut bisa punah dalam beberapa dekade, demikian peringatannya.

Kalimantan telah mengalami kehilangan habitat yang luas dan pembunuhan 2.000-3.000 orangutan per tahun sejak 1970-an, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Orangutan masuk dalam daftar merah spesies yang terancam punah.

Dalam satu abad, total populasi tercatat hampir hanya setengahnya, kata WWF, yakni dari 230 ribu jadi sekitar 112 ribu. Kekhawatiran besarnya adalah kebanyakan orangutan di Kalimantan hidup di luar kawasan lindung. Atau, seperti yang dikatakan WWF, "di hutan yang dieksploitasi untuk produksi kayu atau sedang dalam proses dikonversi jadi pertanian."

5 dari 5 halaman

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.