Sukses

Kucing Rusia Dilarang Ikut Kompetisi Internasional di Tengah Invasi Ukraina

Setiap kucing yang dibesarkan di Rusia juga tidak dapat diimpor atau didaftarkan dalam buku silsilah Federation Internationale Feline (FIFe) di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Menambah panjang daftar larangan atas segala hal terkait Rusia, kucing dari negara itu sekarang dilarang ikut dalam kompetisi internasional apapun. Ini merujuk pada pengumuman Federation Internationale Feline (FIFe), seperti dilaporkan SCMP, Sabtu (5/3/2022).

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs web mereka, FIFe mengatakan setiap kucing yang dibesarkan di Rusia tidak dapat diimpor atau didaftarkan dalam buku silsilah mereka di luar negeri. Tidak hanya itu, semua kucing milik peserta pameran yang tinggal di Rusia juga tidak dapat memasuki pertunjukan FIFe di luar negeri, di mana pun mereka terdaftar.

Pembatasan akan berlaku hingga 31 Mei 2022. "Dewan Eksekutif FIFe terkejut dan ngeri mengetahui bahwa tentara Federasi Rusia menyerbu Republik Ukraina dan memulai perang," bunyi pernyataan itu.

Mereka melanjutkan, "Banyak orang yang tidak bersalah meninggal, lebih banyak lagi yang terluka dan ratusan ribu orang Ukraina terpaksa meninggalkan rumah untuk menyelamatkan hidup mereka. Kita semua dapat menyaksikan kehancuran dan kekacauan yang disebabkan tindakan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini."

"Dewan FIFe merasa tidak bisa hanya menyaksikan kekejaman ini dan tidak melakukan apa-apa," tambah kelompok itu. Grup yang menamakan dirinya "United Nations of Cat Federations" adalah grup internasional yang terdiri dari 40 negara yang secara rutin mengadakan kontes kucing di seluruh dunia.

Digagas pada 1949, grup ini mengadakan lebih dari 700 pertunjukan dalam setahun, dengan lebih dari 200 ribu kucing partisipan, menurut situs webnya. Dalam pernyataannya, kelompok itu mengatakan banyak penggemar kucing mereka "putus asa" berusaha merawat kucing dan hewan lain saat pasukan Rusia terus menyerang Ukraina.

Kelompok tersebut menambahkan bahwa anggota klub di negara-negara tetangga Ukraina, seperti Polandia, Rumania, Hongaria, Slovakia dan Moldova telah "menawarkan bantuan pada teman-teman peternak Ukraina mereka." Membantu yang terdampak invasi, dewan direksi FIFe mengatakan akan mendedikasikan sebagian dari anggarannya untuk peternak dan pemilik kucing Ukraina.

"Kami berharap, terutama demi teman-teman Ukraina kami, bahwa situasi yang mengerikan ini tidak akan berlangsung lebih lama dan kami berharap mereka terlimpah banyak keberanian dan keberuntungan!" pernyataan itu berbunyi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Nasib Hewan di Ukraina

Lebih dari satu juta orang kini telah meninggalkan Ukraina, dengan Uni Eropa memperkirakan jumlah itu bisa meningkat jadi empat juta. Sementara skala tragedi masih dihitung, orang-orang dipaksa membuat keputusan yang menyakitkan tentang apa yang harus dibawa bersama mereka, termasuk tentang hewan peliharaan kesayangan.

"Kehancuran yang disebabkan serangan roket ini, (yang mengakibatkan) kaca, beton, dan logam berserakan tidak hanya berbahaya bagi manusia, tapi juga hewan," James Sawyer, direktur Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW) Inggris mengatakan pada Radio 1 Newsbeat, seperti dilansir dari BBC.

3 dari 5 halaman

Dukungan Jarak Jauh

Organisasinya mendukung tempat penampungan di Ukraina dan telah memasok sumber daya, seperti makanan, persediaan hewan, dan membayar upah staf selama perang untuk memastikan hewan dapat terus dirawat. "Pasokan lokal hampir habis, salah satu dari dua tempat penampungan hewan yang kami dukung telah rusak, kehilangan salah satu hewan," tambahnya.

Sawyer mengatakan itu "terlalu tidak aman untuk didatangi langsung," jadi IFAW berfokus pada dukungan terbaik dari jarak jauh. Mereka pun memberi bantuan darurat pada staf yang telah melaporkan situasi mengerikan dengan 1.100 anjing dalam perawatan mereka.

Di sisi lain, tetap menjaga hewan jelas berbahaya. Di satu tempat penampungan, staf mengatakan mereka terlalu takut untuk menyalakan api jika itu menarik perhatian yang tidak perlu.

4 dari 5 halaman

Upaya Evakuasi

Ada juga masalah saat mencoba mengevakuasi melintasi perbatasan, dengan aturan seputar microchipping dan vaksinasi untuk hewan. PETA Jerman telah berada di perbatasan mencoba "mengevakuasi hewan dengan aman," menurut Jennifer White dari kelompok hak asasi hewan.

Seperti IFAW, ia mengatakan kelompok itu bekerja dengan organisasi mitra di negara tetangga Rumania yang telah berhasil masuk ke Ukraina untuk menyelamatkan hewan terlantar, sekaligus menawarkan memvaksinasi anjing dan kucing. White mengatakan, dua ton makanan kucing dan anjing telah disumbangkan.

Hewan ini tidak hanya tentang hewan peliharaan di rumah. "Setiap kali suatu daerah dilanda perang, hewan-hewan yang terjebak di kebun binatang juga terancam," White mengatakan.

Laporan menunjukkan hewan dari suaka beruang Save Wild dekat Kyiv telah diangkut ke Polandia, di mana kebun binatang telah menawarkan perlindungan selama perang. Tapi itu tidak terjadi di mana-mana, dengan staf di kebun binatang Kyiv dilaporkan mengatakan bahwa kesempatan untuk mengevakuasi hewannya sekarang telah berlalu.

"Hampir tidak mungkin untuk mengevakuasi hewan, karena tidak mungkin menyediakan layanan dan transportasi hewan yang sesuai," kata Kyrylo Trantin, kepala kebun binatang.

5 dari 5 halaman

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.