Sukses

Usulan Sandiaga Uno untuk Atasi Kemacetan di Puncak, Kereta Gantung Jadi Salah Satu Solusi

Menparekraf Sandiaga Uno menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi kemacetan di Puncak Bogor.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan untuk mengatasi kemacetan di Puncak, Bogor, penggunaan kereta gantung bisa jadi salah satu opsi. Selain itu, penggunaan kereta gantung termasuk ramah lingkungan.

"Kita harus punya solusi permanen, kereta gantung itu menjadi salah satu opsi. Ini sudah dikembangkan bagaimana cable cars, selain ramah lingkungan juga mempunyai sensasi yang berbeda," ujar Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing, Selasa, 1 Maret 2022.

Menurut pria yang boasa disapa Sandi ini, sejumlah destinasi pegunungan di luar negeri juga ada cable car sebagai transportasi alternatif. "Itu sebagai salah satu solusi," ujar Sandiaga Uno.

Sandi pun memberikan beberapa solusi.  Ia menginstruksikan kepada stafnya, Hengky Manurung, yang merupakan ahli manajemen krisis, untuk mengembangkan penggunaan kereta gantung Puncak Bogor.

Sandi mengatakan, kemacetan sudah terjadi sejak ia pergi ke Puncak, Bogor, yang merupakan kegiatannya setiap seminggu saat masih SMP, SMA, dan kuliah. Saat sudah menikah dengan Nur Asia, ia juga sering ke kawasan Puncak karena keluarga istrinya mempunyai tempat peristirahatan di sana.

"Saat long weekend, terutama pada 27 dan 28 Februari, kemacetan menjadi cerita yang berulang-ulang dan belum ada solusinya. Jika libur panjang, pilihan utama masyarakat selalu ke Puncak," ungkap Sandiaga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Destinasi Favorit

Sandiaga menuturkan, Puncak merupakan destinasi favorit karena udaranya yang segar dan biayanya yang terjangkau, namun jalannya sangat sempit. Ia pernah membuat konten tentan kemacetan yang berjam-jam tak bergerak di sana.

Penyebabnya kendaraan mogok, sepeda motor yang berhenti di bahu jalan. Selain itu, ada juga pengendara yang mengabaikan pola rekayasa lalulintas yang sudah diatur sehingga terjadi 'adu banteng'.

"Saya sudah berkoordinasi dan menginstruksikan kepada semua jajaran bahwa Polri sudah punya pola rekayasa laluintasnya agar dipatuhi. Kemacetan ini jadi bahan evaluasi karena bisa mencoreng pariwisata kita," imbuh Sandi.

3 dari 5 halaman

Imbauan

Sandiaga mengimbau kepada wisatawan bahwa sebelum berlibur lebih dulu harus mempersiapkan kendaraan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi mogok di tengah jalan yang bisa mengakibatkan kemacetan.

"Jika terjadi mogok, makan akan memperparah arus lalulintas. Wisatawan harus menaati peraturan lalulintas. Jangan main serobot, karena tidak sabar akhirnya makin memperparah kemacetan itu," kata Sandi.

4 dari 5 halaman

Cari Alternatif

Untuk menghindari kemacetan, Sandiaga juga mengimbau kepada mereka yang biasa liburan ke Puncak untuk mencari lokasi wisata lain. Ia mengatakan banyak desa lain ternasuk desa wisata di sekitar Jabodetabek.

"Kebun Raya Bogor, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung Banten, Cikeusik, dan destinasi-destinasi itu akan membantu perekonomian masyarakat dan sensasinya berbeda. Memang cuaca yang dicari (wisatawan) di Puncak ini, tapi suasana seperti itu juga bisa ditemui di Garut, dan mungkin wilayah lain," kata Sandi.

5 dari 5 halaman

Infografis titik rawan macet mudik Lebaran 2018

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.