Sukses

6 Fakta Menarik Padangsidimpuan, Kota Salak yang Bukan Penghasil Salak

Padangsidimpuan merupakan kota terbesar di wilayah Tapanuli dan menjadi tempat perantauan orang Minang sejak Perang Paderi.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Padangsidimpuan atau disebut juga Padang Sidempuan adalah sebuah kota di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota Padang Sidempuan merupakan kota terbesar di wilayah Tapanuli, dan seluruh wilayahnya dikelilingi Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kota ini dikenal dengan julukan Kota Salak karena dikelilingi oleh perbukitan dan gunung yang menjadi kawasan perkebunan salak. Buah salak tersebut kemudian dikirim dan dijual di Kota Padangsidimpuan.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Padangsidimpuan. Berikut enam fakta menarik seputar Kota Padangsidimpuan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Padangsidimpuan

Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu". Dalam Bahasa Batak Angkola; padang artinya hamparan atau kawasan luas, na artinya yang, dan dimpu artinya tinggi. Jadi dapat diartikan "hamparan yang luas yang berada di tempat yang tinggi."

Pada zaman dahulu, daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedagang ikan dan garam dari Sibolga - Padangsidimpuan - Panyabungan, Padang Bolak (Paluta) – Padangsidimpuan – Sibolga. Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota.

Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padangsidimpuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Bangunan Belanda yang masih dapat dijumpai di sana berupa kantor pos polisi di pusat kota. Tetapi, dokumentasi sejarah Kota Padangsidimpuan yang lebih lengkap tersimpan di sebuah museum di Leiden, Belanda.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

2. Berbentuk Cekungan

Secara geografis, kota Padangsidimpuan secara keseluruhan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang merupakan kabupaten induk. Kota ini merupakan persimpangan jalur darat menuju kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatra Barat) di jalur lintas barat Sumatra.

Topografi wilayahnya berupa lembah yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan. Kalau dilihat dari jauh, wilayah kota Padangsidimpuan tak ubahnya seperti cekungan menyerupai danau, mirip Kota Bandung.

Puncak tertinggi dari bukit dan gunung yang mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya dan Bukit (Tor) Sanggarudang yang terletak berdampingan di sebelah utara kota. Salah satu puncak bukit yang terkenal di Padangsidimpuan yaitu Bukit (Tor) Simarsayang. Ada juga beberapa sungai yang melintasi kota ini, antara lain sungai Batang Ayumi dan Aek Sangkumpal Bonang.

3 dari 7 halaman

3. Etnis dan Agama

Sebagai kota terbesar di Tapanuli, Padangsidimpuan merupakan kota pertemuan tiga etnis di Sumatra Utara, yakni Angkola, Mandailing, dan Batak Toba. Selain itu, terdapat pula etnis Jawa dan Minangkabau dalam jumlah besar. Orang-orang Jawa di Padangsidimpuan diperkirakan datang sejak 1970-an saat pembangunan Jalan Raya Lintas Sumatra.

Sementara, orang-orang Minang sudah merantau ke Padangsidimpuan sejak masa Perang Paderi. Sebelum masa kemerdekaan, banyak ulama dan guru asal Minangkabau yang mengajar di kota ini. Mayoritas penduduk kota Padang sidimpuan beragama Islam (sekitar 89 persen), dan sebagian lagi beragama Kristen, Katolik, dan Buddha.

4 dari 7 halaman

4. Kota Salak

Meskipun kota Padangsidimpuan identik dengan buah salak, wilayah ini bukanlah daerah penghasil buah bersisik itu. Salak yang diperjualbelikan di kota ini berasal dari Kecamatan Padangsidimpuan Barat. Bagi masyarakat Sumatra Utara dan juga sebagian warga provinsi tetangganya seperti Sumatra Barat dan Riau, salak Sidimpuan sudah tidak asing lagi bagi mereka.

Biarpun rasanya agak kurang manis dibandingkan dengan salak pondoh, buah salak Sidimpuan ini sangat disukai. Buktinya, siapa pun yang datang dan atau melintas di Kota Padangsidimpuan, pasti menyempatkan diri untuk membeli salak untuk sekadar oleh-oleh atau buah tangan.

Di setiap stasiun bus antarkota di kota Padangsidimpuan selalu ada penjual buah salak.  Dikenal dengan Kota Salak, pemerintah setempat membangun Tugu Salak atau Taman Kota Salak yang menjadi ikon Kota Padangsidimpuan.

 

5 dari 7 halaman

5. Kuliner Khas Padangsidimpuan

Seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, Kota Padangsidimpuan punya berbagai kuliner khas. Salah satunya adalah Holat yang mirip hidangan ikan bakar berkuah dengan rasa gurih yang dominan.

Nama holat bermakna kelat. Kelat diambil dari rasa yang terdapat di dalam bumbu utama untuk bagian kuah siraman yang dicampur potongan tunas rotan. Konon, Holat menjadi makanan yang dibuat khusus untuk para raja di daerah Tapanuli Selatan.

Ada Pakkat yang artinya adalah pucuk rotan yang dibakar. Pucuk rotan yang digunakan adalah pucuk rotan yang masih muda. Sesuai namanya, makanan ini tergolong ke dalam jenis makanan lalapan.

Lalu ada Bule Gulung Dagung atau biasa juga disebut gulai daun ubi. Nama bulung gadung berasal dari bahasa daerah setempat yang memiliki arti daun singkong. Makanan khas lainnya adalah Ikan Mas Bakar Madu, Gulai Ikan Mas, Anyang, Kue Talam, Lemang Padangsidimpuan, Telur Tebu, Sate Rajawali, Soto Dendeng, Keripik Sambal Padangsidimpuan, dan lain-lain.

6 dari 7 halaman

6. Wisata Padangsidimpuan

Salah satu destinasi wisata di Padangsidimpuan adalah Air Terjun Silima-lima. Air terjun berlapis ini akan membuat Anda merasa nyaman dan betah berdiam di hutan. Jangan khawatir soal perjalannya karena ada anak tangga yang yang dibuat sampai ke air terjun. Setidaknya ada 1.000 rute berkelok yang bisa dimanfaatkan untuk berolah raga.

Ada pula Danau Tao. Destinasi wisata ini dekat dengan pemukiman penduduk sehingga Anda akan melihat binatang ternak yang bebas berkeliaran seperti biri-biri atau domba. Dengan pemandangan asri semacam ini, tentu akan membuat hati merasa tenang dan damai. Destinasi wisata lainnya ada Puncak JB Padangsidimpuan, Kebun Bunga Matahari Batang Bahal, Perkebunan Buah Naga Pudun, Aek Sijorni dan masih banyak lagi.

7 dari 7 halaman

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.