Sukses

Protokol Kesehatan Jadi Kunci Belanja Aman di Mal Selama Pandemi

Narasi penerapan protokol kesehatan ini jadi salah satu yang disebut dalam musyawarah nasional (munas) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) ke-7, Kamis, 24 Februari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis retail dan pusat perbelanjaan telah menelan pil pahit akibat pandemi COVID-19. Mereka harus beradaptasi untuk memastikan pengalaman belanja tetap aman di masa krisis kesehatan global.

Dalam webinar dan musyawarah nasional (munas) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) ke-7, Kamis, 24 Februari 2022, wakil sekretaris jenderal DPP APBI, Heru Nasution, mengatakan bahwa protokol kesehatan jadi kunci menciptakan suasana belanja yang aman dan sehat, menurut keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat, 25 Februari 2022.

Di kesempatan itu, ia juga memberi paparan mengenai bangkitnya mal di masa pandemi, serta mendorong semangat dan memotivasi para pengelola pusat belanja untuk terus menggerakan roda perekonomian. Munas APPBI sendiri telah berlangsung secara regular setiap tiga tahun sekali.

Tahun ini, agendanya membahas optimisme untuk bangkit dan bersinergi dengan pemerintah dalam menggeliatkan perekonomian, serta menghadapi berbagai tantangan di masa pandemi. Munas tahun ini dihadiri pengurus dan seluruh anggota APPBI secara online.

Acara diawali dengan webinar bertema "The Pandemic: Indonesia Mall Renaissance" yang membahas kesiapan mal untuk bangkit kembali di masa pemulihan, kendati pandemi masih berlangsung. Webinar dibuka dengan sambutan Stefanus Ridwan selaku Dewan Pembina APPBI dan Alphonzus Widjaja sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APPBI.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, juga turut hadir secara online sebagai keynote speaker. Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang memberi sambutan dan meresmikan acara pembukaan webinar, sekaligus munas APPBI 2022.

Di kesempatan itu, hadir pula Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP APPBI, Harun Hajadi, juga Baldwin Ko sebagai chairman The Institute of Shopping Centre Management Hong Kong. Agenda munas ini juga berupa online voting yang hasilnya kembali mengangkat Alphonzus Widjaja sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APPBI periode 2022--2025.

Lalu, Sugwantono Tanto didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APPBI periode 2022--2025 yang sebelumnya menjabat jadi Ketua Dewan Pembina APPBI. Dewan Pembina terpilih Stefanus Ridwan sebagai Ketua Dewan Pembina APPBI dan Darwin A. Roni sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina APPBI periode 2022--2025.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Motivasi untuk Bangkit

Di akhir munas, Alphonzus mengungkap beberapa harapan, serta memotivasi seluruh anggota APPBI. "Tahun 2022 APPBI semakin optimis dengan adanya keseimbangan antara pola kesehatan dan ekonomi, serta sinergi yang semakin kuat dengan pemerintah," ia mengatakan.

"Oleh karena itu, APPBI berharap dapat semakin memperkuat perekonomian bersama seluruh anggota APPBI dengan memperluas keanggotaan di berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia," imbuhnya.

3 dari 5 halaman

Sentra Vaksinasi COVID-19

Sejak 2021, mal dan pusat perbelanjaan dipercaya jadi salah satu sentra vaksinasi COVID-19 bagi lansia, pegiat UMKM, dan masyarakat umum. Tercatat lebih dari 70 mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta, serta ratusan mal dan pusat berbelanjaan di seluruh Indonesia telah jadi lokasi vaksinasi COVID-19.

Selain itu, mal juga dipercaya jadi lokasi percontohan penerapan aplikasi PeduliLindungi pada akses masuk dan keluar sebagai fungsi kontrol kapasitas pengunjung. Juga, mempermudah pelacakan penyebaran COVID-19 secara digital, sehingga memberi ruang yang aman dan nyaman bagi para pengusaha retail, serta pengunjung dalam beraktivitas.

4 dari 5 halaman

Patuhi Aturan

Sebelumnya, Alphonzus mengaku mendukung penuh keputusan pemerintah terkait penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dalam merespons lonjakan kasus COVID-19, beberapa waktu terakhir. Menurutnya, pengetatan aturan itu lebih baik daripada menutup operasional mal untuk menekan lonjakan kasus COVID-19.

"Jauh lebih baik daripada penutupan operasional sementara waktu seperti yang diberlakukan saat (wabah) varian Delta tahun 2021 lalu," ungkapnya, dikutip dari Merdeka.com.

Ia memastikan operasional pusat perbelanjaan akan patuh terhadap sejumlah ketentuan yang diatur pemerintah selama masa PPKM Level 3. Ini termasuk aturan kapasitas pengunjung yang dipangkas jadi 60 persen.

5 dari 5 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.