Sukses

Ramai Kasus Hamster Dijual Online yang Mati Mengenaskan Saat Pengiriman

Unggahan soal hamster yang diperjualbelikan secara online di e-commerce dan mati usai dikirim lewat ekspedisi ramai jadi sorotan warganet.

Liputan6.com, Jakarta - Ramai di dunia maya sebuah unggahan yang mengabadikan hamster-hamster dijual online lewat e-commerce berujung mati saat pengiriman. Cerita ini bermula dari video yang dibagikan pengguna akun TikTok @venariana yang memelihara hamster bernama Mokka.

Video berdurasi 15 detik itu diawali dengan Mokka tengah dalam perjalanan di mobil dan duduk nyaman di tangan Vera. "Me living my best life as hamster, dirawat dgn baik dan hidup sehat, meanwhile...." bunyi keterangan dalam unggahan pada 21 Februari 2022.

"TW (Trigger Warning) Animal Abuse!" demikian tertulis cukup besar pada bagian tengah video.

Video beralih ke halaman penjualan hamster online dengan ulasan yang menunjukkan hamster-hamster mati dalam perjalanan. "Sebercanda itu nyawa hamster buat kalian," lanjut keterangan disertai emoji menangis.

Vera lantas menandai akun Shopee dan bertanya terkait penjualan hewan hidup di e-commerce tersebut. Video itu telah disaksikan lebih dari 188 ribu kali dan mendapat 580 komentar sejak awal dibagikan.

Liputan6.com telah menghubungi Vera selaku pengunggah video tersebut. Pecinta hamster ini menyampaikan ia sebelumnya pernah membagikan video serupa pada September 2021 lalu, namun tak seramai saat ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sempat Diskusi

Meski begitu, unggahan Vena berhasil ditanggapi oleh pihak e-commerce. Keduanya pun berdiskusi terkait masalah ini.

"Setelah itu, pihak e-commerce pun membuat kebijakan baru terkait penjualan hewan, di mana hanya boleh menggunakan ekspedisi gosend instant atau sameday saja," terang Vena kepada Liputan6.com, Kamis (24/2/2022).

Vena melanjutkan, ternyata kebijakan tersebut tidak berjalan semestinya. "Masih banyak penjual lain yang lolos dalam kebijakan ini dan dan memperjualbelikan kembali hamster menggunakan ekspedisi yang memakan waktu berhari-hari, dan berbahaya untuk nyawa mereka," tambahnya.

3 dari 5 halaman

Harap Tak Terulang Kembali

Vena mengaku kecewa dan tidak setuju dengan penjualan hamster secara online ini. Terkecuali, pengiriman menggunakan jasa ojek online yang hanya memakan waktu 1--2 jam.

"Atau mungkin menggunakan jasa pengiriman hewan melalui kereta api dan sebagainya, itu masih tidak apa-apa ya. Kalau sembarangan seperti ini dan hanya menggunakan dus serta melalui ekspedisi tentu saja menyedihkan sekali," ungkap Vena.

Ia berharap semoga pihak e-commerce dapat lebih tegas dalam dalam menindaklanjuti penjual seperti ini agar tak terjadi lagi di kemudian hari. "Dan semoga tidak ada lagi fenomena jual beli hamster online yang menyedihkan seperti ini," tutupnya.

4 dari 5 halaman

Tanggapan Shopee

Head of Public Affairs, Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menyampaikan tanggapannya terkait masalah ini. Ia menyebut Shopee memiliki kebijakan penjualan hewan di Shopee yang mencakup ketentuan kelayakan pengemasan dan pengiriman, serta kelengkapan informasi produk.

"Kelengkapan dokumen penjualan hewan di Shopee pun secara detail menyoroti pengelompokan habitat hewan agar penjualan sesuai dengan standar/peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Radynal dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (24/2/2022).

Radynal melanjutkan pihaknya juga mengatur tipe layanan yang harus diaktifkan oleh penjual untuk pengiriman hewan, yakni hanya instan dan same day. "Jika Penjual tidak menaati kebijakan ini akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku," tambahnya.

"Penjual yang tidak sesuai kebijakan kita, sudah di-ban dan ditindaklanjuti," tutup Radynal.

5 dari 5 halaman

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.