Sukses

28 Turis Singapura Mendarat Perdana di Batam via Skema Travel Bubble

Ke-28 turis Singapura itu menjadi rombongan wisatawan pertama yang tiba di Batam sejak dibukanya perbatasan menggunakan skema travel bubble pada 18 Februari 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 28 turis asal Singapura dijadwalkan akan mendarat di Nongsa, Batam, pada hari ini, Rabu (23/2/2022). Ini menjadi kunjungan perdana wisatawan asal negeri singa setelah Batam kembali dibuka untuk kunjungan turis asing menggunakan skema travel bubble.

Kepada Dinas Pariwisata Kepulauan Riau (Kepri), Buralimat mengatakan puluhan turis itu menumpang kapal cepat dari Pelabuhan Tanah Merah Singapura menuju Pelabuhan Nongsa Pura, Batam.

"Diperkirakan pukul 14.00 WIB tiba di Pelabuhan Nongsa Pura," katanya, dikutip dari Antara.

Ia mengatakan para wisatawan Singapura akan disambut oleh sejumlah pejabat, termasuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Duta Besar Indonesia di Singapura Suryopratomo, dan perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian. Namun, prosesi penyambutan akan dilakukan secara sederhana mengingat kasus aktif Covid-19 di Kepri saat ini meningkat tajam.

"Kami juga berupaya menjaga kenyamanan dan keamanan para turis," ujarnya.

Selain via Batam, turis Singapura juga diperkenankan berlibur ke Lagoi, Bintan, menggunakan skema travel bubble. Buralimar mengatakan 51 turis terdata akan berkunjung ke Lagoi, Bintan, pada 25 Februari 2022.

Ia optimistis jumlah itu akan melebihi 60 orang seiring waktu. "Dalam beberapa hari ini potensial bertambah. Kita lihat saja nanti," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tes Usap

Buralimar mengatakan seluruh wisatawan asal Singapura wajib melakukan tes usap ketika tiba di Pelabuhan Bentan Telani Lagoi dan Pelabuhan Nongsa. Mereka langsung masuk mobil pariwisata menuju hotel yang telah disiapkan sambil menunggu hasil tes usap PCR.

"Protokol kesehatan tetap ditegakkan sesuai ketentuan yang berlaku. Kami ingin dan mengupayakan wisman merasa aman dan nyaman. Mereka dapat karantina sambil berwisata di kawasan terpadu," ujarnya.

Sementara itu, Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura mewajibkan wisatawan yang akan berlibur ke Batam dan Bintan untuk tinggal minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Mereka juga diminta untuk menjalani tes PCR dua kali dengan hasil negatif, yang diambil maksimal 72 jam sebelum berangkat dan setelah tiba di Batam/Bintan.

 

 

3 dari 5 halaman

Asuransi Kesehatan

Para wisatawan yang hendak ke Batam dan Bintan juga harus membayar asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan 30 ribu dolar Singapura. Asuransi itu juga mencakup biaya penanganan Covid-19 yang bisa dibeli bersama tiket kapal.

Syarat lainnya, pelaku perjalanan harus mengunggah aplikasi PeduliLindungi dan e-HAC setiba di Pelabuhan Nongsapura ataupun Pelabuhan Bandar Bentan Telani. Hal itu untuk memantau pergerakan wisatawan selama berlibur di Batam dan Bintan.

"Pemerintah pusat telah berulang kali melihat kesiapan Lagoi dan Nongsa melaksanakan program gelembung perjalanan dengan tetap memprioritaskan pelaksanaan protokol kesehatan," ucap Buralimar.

4 dari 5 halaman

Karantina Mandiri

Para wisatawan yang datang menggunakan skema travel bubble akan dibebaskan dari kewajiban karantina. Meski begitu, tes PCR tetap diwajibkan sebelum keberangkatan dan saat ketibaan di pelabuhan. 

"Dengan pola tidak ada jeda, tes di point of entry, wisatawan langsung menuju ke tempat kegiatan, seperti hotel. Setelah hasilnya dalam 50 menit selesai, para wisatawan bisa langsung berkegiatan," Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan, beberapa waktu lalu.

Saat kembali ke Singapura, wisatawan tidak perlu lagi PCR, tetapi cukup negatif tes antigen sebelum berangkat. Meski demikian, mereka harus menjalani karantina mandiri di rumah selama tujuh hari.

5 dari 5 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.