Sukses

Hari Peduli Sampah Nasional 2022 Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca, Bali Jadi Proyek Pertama

Puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) difokuskan pada Bali karena adanya pelaksanaan KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  menyinergikan program pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim  di program kampung iklim (Proklim), serta perhutanan sosial dalam Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022. Hal itu sekaligus untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Dirjen PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan isu perubahan iklim menjadi salah satu bahasan utama dalam acara tersebut. Pengelolaan sampah akan menjadi salah satu pendukung pengendalian perubahan iklim yang akan dilakukan Indonesia.

"Adapun tema dari HPSN 2022 yaitu Kelola Sampah, Kurangi Emisi, dan Bangun Proklim. Kami ingin HPSN ini benar-benar kena pada masyarakat yang berada di tingkat tapak," ujar Rosa Vivien Ratnawati selaku Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbang dan Beracun Berbahaya (PSLB3) saat dalam konferensi pers virtual, Rabu, (16/2/2022).

Saat ini sudah dibangun sekitar 3.000-an Kampung Iklim. "Alangkah lebih bagus kalau misalnya seluruh Kampung Iklim bisa bergerak dan kemudian memberikan kontribusi besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca," ujarnya.

Emisi gas rumah kaca jadi salah satu indikator yang Nationally Determined Contribution (NDC) hitung targetnya. Gas rumah kaca dalam NDC pada 2030 ditargetkan turun sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.

Untuk menyukseskan itu, KLHK bekerja sama dengan Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim dan Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Hal itu untuk mengetahui kontribusi penurunan emisi gas rumah kaca.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bukan Hanya 3R

Berbeda dari tahun sebelumnya, KLHK ingin adanya kontribusi lebih untuk menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun ini. Beberapa kegiatan pada tahun lalu seperti memilah sampah dari rumah dan mendaur ulang sampah.

"Nah, sekarang kami ingin lebih dari itu. Sudah bukan memilah dan mendaur ulang saja. Sampah itu sudah harus bisa memberikan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca," imbuh Vivien.

Novrizal Tahar selaku Direktur Penanganan Sampah KLHK menambahkan, program itu akan tercapai apabila terlaksana secara konsekuen di tiap Kampung Iklim. Setiap harinya akan ada perubahan secara signifikan jika kampung iklim mampu mengelola sampah organik sebanyak satu hingga dua ton.

3 dari 5 halaman

Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir harus adanya kepastian fasilitas seperti bank sampah, rumah kompos, dan pusat daur ulang. Selama ini kelembagaan dan manajemen bank sampah masih kurang maksimal.

"Di hilir bank sampah itu masih pasif karena tidak ada off taker-nya atau perusahaan daur ulang yang langsung dari bank sampah. Ini masih jadi kendala," imbuh Rosa Vivien.

4 dari 5 halaman

Ciri Khas

Terkait Kampung Iklim, pemerintah  tidak akan menghilangkan ciri khas lokal dari masing-masing kampung. Contohnya seperti Banjar dinas dan Banjar adat yang berwenang untuk mengurusi upacara adat di sana.

"Kami tidak akan berhenti di situ, kita akan bergerak untuk semua kampung iklim yang ada di daerah selain Bali. Nantinya, kami akan membawa replika yang sudah dibuat di Bali ke daerah lainnya," tambah Vivien. (Adinda Natalia)

5 dari 5 halaman

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.