Sukses

Pengantin Bertukar Sumpah Pernikahan Lewat NFT dengan Pendeta Digital di Blockchain

Sebelum bertukar sumpah lewat NFT, pengantin ini telah lebih dulu mendaftarkan pernikahan mereka secara hukum.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika India bersiap menghadapi lockdown pertama akibat penyebaran COVID-19 pada Maret 2020, romansa calon pengantin Anil Narasipuram dan Shruti Nair, yang berkenalan lewat direct message di Twitter, berkembang. Lima bulan kemudian, lamaran Narasipuram di rumah orangtua Nair diterima, lapor VICE World News, Kamis (10/2/2022).

Pasangan itu menikah pada 15 November 2020 dan sekarang tinggal di kota teknologi India, Pune. Namun, pernikahan mereka jadi viral baru-baru ini setelah pemerintah India beralih dari mempertimbangkan untuk melarang beberapa cryptocurrency jadi mengumumkan pajak 30 persen untuk semua cryptocurrency.

Pasalnya, Nair dan Narasipuram mengadakan upacara pernikahan digital yang intim di blockchain. "Catatan pernikahan kami permanen, tidak berubah, dan (dapat diakses) publik. Buku besar blockchain tahan terhadap kerusakan," Narasipuram mengatakan.

Ia menyambung, "Tidak ada seorang pun di dunia yang dapat mengubah fakta bahwa itu dicatat di blockchain, yang merupakan tanda komitmen kami satu sama lain. (Itu) adalah pernyataan yang sangat kuat tentang pernikahan kami."

Upacara pernikahan itu melibatkan kontrak pintar yang didukung blockchain, Ethereum. Sumpah pernikahan mereka bahkan dicetak sebagai non-fungible token (NFT).

NFT tersebut menampilkan gambar cincin pengantin wanita bersama sumpah pasangan itu. Token tersebut kemudian ditukarkan sebagai transaksi digital di pasar online, OpenSea.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prosesi Pernikahan Digital

Blockchain adalah database yang berfungsi sebagai buku besar digital untuk transaksi online. Transaksi cryptocurrency di blockchain dicatat secara permanen dan dapat diakses oleh publik. NFT adalah koleksi digital unik yang dapat diperdagangkan, dibeli, atau dijual.

Token ini dapat digunakan untuk mewakili aset fisik, seperti karya seni, musik, dan real estat. Dalam kasus Narasipuram dan Nair, itu mewakili sumpah dan cincin pernikahan. "Kita dapat menganggap NFT sebagai cincin digital atau sebagai metafora," kata Narasipuram.

"Bagian terbaiknya bahwa itu sangat dipersonalisasi. Itu tentang kami dan apa yang kami harapkan di masa depan kami. Kami dapat membuatnya tentang cinta dan kisah kami, yang dapat kami tangkap dalam pernikahan blockchain," Nair menyebutkan.

Sebelum upacara, pasangan itu mendaftarkan pernikahan mereka secara hukum. Masih mengenakan pakaian pernikahan tradisional, pasangan itu membuka dompet digital mereka di laptop, sementara keluarga dan teman-teman mereka menghadiri upacara 15 menit melalui Google Meet.

Sepupu Narasipuram, Anoop Pakki, meresmikan pernikahan sebagai pendeta digital dan menciptakan NFT sebelumnya dengan nama "Ekatvam," yang berarti "kesatuan" dalam bahasa Sansekerta. Pakki memberkati pasangan itu saat mereka membaca sumpah.

Ia kemudian mentransfer token ke pasangan yang menukarnya di dompet digital mereka. Pakki kemudian menyatakan mereka menikah di bawah "kekuatan yang diberikan (padanya) oleh Ethereum."

3 dari 4 halaman

Inspirasinya dari Mana?

Narasipuram mengatakan, "Inspirasi saya untuk melakukan pernikahan blockchain berasal dari keyakinan akan potensi blockchain. Saya merasa ini adalah paradigma yang benar-benar baru dalam cara kita berpikir tentang kepercayaan online."

"Saya tertarik untuk melihat bagaimana kita dapat menerapkan teknologi ini, dan ini sepertinya sangat cocok. Calon istri saya saat itu bersedia dan dengan senang hati berpartisipasi dalam ide-ide gila saya," tuturnya.

Kebaruan pernikahan Narasipuram dan Nair telah memicu kebingungan dan dukungan dari orang terdekat. Reaksi online terhadap pernikahan pasangan itu berkisar dari kegembiraan, hingga tuduhan mengubah kesakralan pernikahan tradisional India.

"Itu adalah reaksi yang beragam. Beberapa orang tidak senang karena mereka percaya bahwa kami mencoba mengganti pernikahan tradisional dengan pernikahan digital, padahal tidak demikian. Ada juga yang mempertanyakan legitimasi pernikahan itu," kata Nair.

"Selalu sulit bagi masyarakat untuk menerima hal-hal baru, tapi Anda tidak pernah tahu, itu mungkin jadi hal yang populer di masa depan," ia menyambung.

Dalam beberapa tahun terakhir, pernikahan blockchain mulai digemari di seluruh dunia. Pada 2014, pasangan mencatat pernikahan blockchain pertama, yang terjadi menggunakan ATM bitcoin di Disney World Florida. Lalu, pada April 2021, dua karyawan platform cryptocurrency yang berbasis di Amerika Serikat, Coinbase, bertukar cincin NFT sebagai bagian dari upacara pernikahan tradisional Yahudi.

4 dari 4 halaman

Infografis Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.