Sukses

Masak Rendang dan Menangkap Ikan Bilih di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu

Di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, wisatawan dapat mengeksplorasi kearifan lokal setempat, salah satunya belajar membuat rendang.

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu meraih juara keempat sebagai desa wisata terbaik kategori suvenir di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Desa wisata yang terletak di Tanah Datar, Sumatera Barat ini juga menyimpan beragam pesona.

Dikutip dari laman Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, Senin, 24 Januari 2022, desa wisata berbasis budaya ini memiliki sekitar 70 rumah gadang dan beberapa situs bersejarah. Untuk menuju desa ini, dibutuhkan waktu sekitar dua jam dari Bandara Internasional Minangkabau.

Wisatawan dapat menikmati panorama alam Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, mulai dari hamparan sawah, puncak Tubia, aliran sungai atau batang air, Danau Singkarak, hingga air terjun. Paket wisata lain yang tak kalah menarik adalah paket wisata kuliner.

Di Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu, pengunjung dapat mencicipi bahkan belajar membuat kuliner khas Sumpu, seperti rendang Sumpu, rebon, singgang Sumpu, pangek Sumpu. Ada pula ikan bilih yang juga tetap dijaga kelestariannya di desa ini.

Buah sawo berkualitas terbaik juga dapat dinikmati di desa ini. Wisata edukasi yang ditawarkan terdiri atas bertani, manjalo dan masak rendang.

Sedangkan untuk wisata pertunjukan kesenian tradisional Sumpu, meliputi kesenian tari, randai, silat tradisional Sumpu. Terdapat pula atraksi pacu biduak atau sampan tradisional yang diadakan satu kali setahun dan agenda wajib acara Pesona Sumpu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menangkap Ikan Bilih

Wisatawan dapat menginap di homestay rumah gadang dan ada tiga buah rumah yang siap menerima tamu. Atraksi lainnya adalah Manjujuang Talam. tardisi mengangkat bingkisan di atas kepala yang biasa dilakukan ibu-ibu. Isi bingkisannya adalah masakan sesuai daerah masing-masing.

Berlanjut dengan pertunjukan silat tradisional Sumpu yang terdapat empat perguruan silat tradisional, yakni perguruan silat Pandeka Rajo, perguruan silat Pandeka Mudo, Perguruan silat Pandeka Sutan dan perguruan silat Pandeka Sati. Menjelajah alam Sumpu bisa dengan tubing dan susur sungai.

Terdapat atraksi Manjalo di Ateh Biduak atau biasa dikenal dengan manjalo di atas sampan. Ini adalah cara menangkap ikan bilih di Danau Singkarak secara tradisional.

Wisata edukasi bertani tersedia mulai harga Rp10 ribu. Wisatawan dapat ikut bertani di hamparan sawah Nagari Sumpu.

3 dari 4 halaman

Wisata Edukasi

Edukasi lain adalah menangkap ikan bilih yang juga tarifnya mulai Rp10 ribu. Ikan bilih salah satu ikan endemik yang ada di Danau Singkarak.

Sistem penangkapan ikan bilih masih dilakukan secara tradisional di kawasan Kampuang Minang Nagari Sumpu, salah satunya dengan memakai jala. Kearifan lokal ini yang menjadi bagian paket wisata yang ditawarkan pada wisatawan.

Ikan bernama latin Mystacoleuseus padangensis memiliki ukuran sedikit lebih besar dari ikan teri, berbentuk lonjong dan pipih dengan panjang 6--12 centimeter. Selain digoreng, ikan bilih bisa dimasak menjadi Pangek, Singgang dan bilih basantan yang merupakan masakan tradisional di Kampuang Minang Nagari Sumpu.

Berkunjung ke Ranah Minang tak lengkap rasanya jika tidak belajar masak rendang Sumpu. Wisatawan bisa ikut belajar dengan tarif mulai Rp10 ribu.

4 dari 4 halaman

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.