Sukses

Berwisata ke Rumah Gadang hingga Air Terjun di Desa Wisata Saribu Gonjong

Desa Wisata Saribu Gonjong menyimpan kekayaan budaya dan alam yang indah.

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Saribu Gonjong keluar sebagai juara empat kategori homestay ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Desa ini terletak di Jorong Sungai Dadok, Kanagarian Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, Rabu, 12 Januari 2022, Desa Wisata Saribu Gonjong ini berada di dataran tinggi gugusan Bukit Barisan. Perkampungan ini dikelilingi perkebunan jeruk yang tersohor dengan Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo).

Desa ini dahulunya sempat menjadi basis perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan menjadi Ibukota Republik Indonesia pada masa pemerintahan PDRI (1948--1949). Selain juara di ADWI 2021, desa ini juga meraih juara dua pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2020 yang lalu untuk Kategori Kampung Adat Terpopuler.

Saribu Gonjong memiliki beragam atraksi yang menarik untuk disaksikan wisatawan. Sebut saja Randai, salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan berkelompok dengan membentuk lingkaran, melangkahkan kaki perlahan, sembari bercerita dalam nyanyian secara bergantian.

Ada pula Talempong, alat musik pukul tradisional yang berbentuk simetris radial dengan rongga menghadap bawah. Bagian bawah yang berongga berukuran lebih kecil dibanding sisi bagian atas yang tertutup. Di bagian tengah, terdapat bidang yang menonjol yang menjadi sumber bunyi. Saat dimainkan, tonjolan ini dipukul menggunakan tongkat dari bahan kayu.

Wisatawan juga bisa menyaksikan Pacu Upiah, permainan yang dilakukan secara bergantian sampai semua anak mendapat giliran untuk duduk di atas lembaran daung pinang. Kemudian Tari Barabah Mandi, tarian ini ditampilkan untuk memeriahkan acara, untuk menghibur tamu, untuk ditampilkan pada festival dan acara-acara tertentu.

Lalu, Silek, masyarakat Minangkabau kerap merantau sejak ratusan tahun lalu. Untuk merantau, mereka harus memiliki bekal yang cukup dalam menjaga diri dari hal-hal terburuk selama di perjalanan atau di rantau, misalnya diserang atau dirampok orang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Air Terjun

Ada pula Wisata Air Turbin bagi pencinta tantangan air yang dapat dinikmati dengan harga mulai Rp100 ribu. Wisatawan juga dapat berkunjung ke Air Terjun Sarasah Barambun.

Air terjun ini sangat indah dan dapat menyejukkan mata dan jiwa. Terletak di perbukitan dekat Saribu Gonjong, akses menuju air terjun ini sekitar satu jam perjalanan.

Selama perjalanan ke air terjun, pengunjung akan disuguhkan pemandangan perkebunan jeruk, hutan yang masih terjaga alamnya. Selain itu, wisatawan juga dapat memetik sendiri jeruk di kebun yang ada di kawasan ini.

Ingin mengunjungi Rumah Gadang? Wisatawan tentunya dapat melakukannya saat bertandang ke Saribu Gonjong. Karena, di desa wisata ini ada edukasi Rumah Gadang dengan harga mulai Rp100 ribu.

Kemudian, ada juga atraksi Manyambik, mairiak atau panen padi dengan tarif mulai Rp100 ribu. Wisatawan bisa lansung mencoba memenen padi dengan penduduk lokal.

3 dari 4 halaman

Paket Kuliner

Desa wisata ini juga memiliki kerajinan dari gelas bambu dengan harga mulai Rp10 ribu. Ada juga potret drawing realis, lukisan wajah yang dibuat oleh seniman desa wisata dengan kertas dan pensil, ada pula lukis ilustrasi, suvenir seperti gantungan kunci.

Paket kuliner juga dihadirkan di desa ini, yakni Gulai Baluik Dalam Tampuruang, masakan khas desa setempat yang dimasak langsung di atas batok kelapa yang dijual seharga Rp20 ribu. Ada pula makan bajamba, budaya makan bersama masyarakat Saribu Gonjong.

Wisatawan juga bisa mencicipi lamang, makanan khas Minangkabau. Sajian ini dibuat dari beras ketan dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu, lalu dibakar di bawah api menyala. Lamang bisa dinikmati langsung, bisa pula dengan durian atau tapai.

4 dari 4 halaman

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.