Sukses

Benarkah NASA Rekrut 24 Ahli Agama untuk Selidiki Alien?

NASA disebut merekrut 24 ahli agama untuk menyelidiki alien di kosmos.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ramai dibicarakan. Hal itu terkait kabar NASA mempekerjakan 24 teolog atau ahli agama lewat Pusat Penyelidikan Teologi di Princeton, New Jersey, untuk memprediksi reaksi terhadap alien.

Outlet media mengklaim bahwa ini adalah bagian dari upaya NASA untuk memahami bagaimana orang akan bereaksi untuk menemukan kehidupan asing di kosmos. Pakar agama itu disebut sebagai "imam" atau "pendeta."

Pengguna media sosial mengambil berita itu, mengklaim bahwa ini meramalkan apa yang akan datang di tahun mendatang dan bahwa alien akan menjadi kejutan besar berikutnya, dilansir dari Inverse, Selasa, 11 Januari 2022.

Ini semua bermula dari pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu teolog yang diduga terlibat dalam penelitian NASA. Sarjana agama Universitas Cambridge Rev. Dr. Andrew Davison mengatakan karena evolusi kehidupan jelas bukan tidak mungkin.

Tempat di mana kehidupan mungkin terjadi, mungkin sangat banyak dan mungkin ada banyak kehidupan di tempat lain. Menurut dia, tradisi keagamaan akan menjadi hal penting.

"Karena itu, fitur ini menjadi bagian dari tujuan berkelanjutan NASA untuk mendukung pekerjaan pada 'implikasi sosial dari astrobiologi', bekerja dengan berbagai organisasi mitra," lanjut pernyataan itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Benar?

Pada 2015, NASA memberikan dana 1,1 juta dolar AS kepada Center of Theological Inquiry yang digunakan untuk program studi dampak sosial dari penemuan kehidupan di luar Bumi. Organisasi tersebut mengirimkan siaran pers pada saat itu, menyebutnya sebagai pendanaan untuk "melakukan penyelidikan interdisipliner tentang implikasi sosial dari pencarian kehidupan di alam semesta."

Namun, tidak semua 24 peserta adalah pendeta atau ahli agama. Pusat tersebut mengambil dari teologi, humaniora, dan ilmu sosial dalam pekerjaan mereka untuk mempelajari "implikasi sosial" dari "asal usul, evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta."

Pembiayaan tersebut berlangsung selama dua tahun. Meskipun tidak ada laporan di situs web organisasi, Davison menulis unggahan di blog pada 2019.

3 dari 4 halaman

Desas Desus

Desas-desus NASA mempekerjakan anggota pendeta tentu menambah bahan pemantik. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa kehidupan ada di luar Bumi.

Beberapa peneliti percaya bahwa kemungkinan kehidupan muncul di tempat lain di alam semesta yang luas ini cukup tinggi. Para ilmuwan, pada gilirannya, telah mengembangkan cara yang sangat nyata untuk benar-benar mencari makhluk luar angkasa, mungkin saja bukan jenis alien yang biasanya diharapkan.

Misalnya, Search for Extraterrestrial Intelligence mencari sinyal radio atau suar optik dari peradaban asing. Beberapa lembaga juga berharap menemukan bukti kehidupan masa lalu atau sekarang di Mars dan bulan.

4 dari 4 halaman

Infografis: Bencana Alam Kepung Indonesia di 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.