Sukses

Nasib Penyelenggaraan Event Internasional di Tengah Merebaknya Kasus Omicron di Indonesia

Menurut data Kementerian Kesehatan sampai 8 Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron telah mencapai 414 orang di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta agar masyarakat Indonesia tidak pergi ke luar negeri jika tidak ada hal mendesak. Imbauan itu keluar karena saat ini dunia masih waspada terhadap wabah Covid-19 varian Omicron yang terbukti lebih cepat menular.

Sandi menyoroti lonjakan kasus Covid-19 akibat Omicron. Jika kasusnya terus bertambah, ia mengatakan, akan berakibat fatal terhadap kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang saat ini mulai bangkit lagi.

Data Kementerian Kesehatan sampai 8 Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 varian Omicron telah mencapai 414 orang. Mayoritas kasus tersebut berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Kasus Omicron akan berdampak untuk parekraf. Ini harus diantisipasi dan mitigasi. Mudah-mudahan bisa terkendali dengan baik," kata Menparekraf dalam Weekly Press Briefing yang digelar hybrid, Senin (10/1/2022).

Kasus Omicron di Indonesia diperkirakan masih akan melonjak hingga akhir Januari. Namun, Sandi menyampaikan bahwa kalender acara parekraf tahun ini akan tetap berjalan.

Sandi menambahkan, sangat penting untuk menjaga pelaksanaan protokol kesehatan dan penerapan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron. "Kita harus menyiapkan event yang sudah terencanakan dan pastikan Indonesia is ready. Siap untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dengan adaptasi prokes," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terima Kasih dan Prihatin

Ia juga berterima kasih terhadap sejumlah figur publik dan orang-orang yang menunda rencana perjalanan ke luar negeri untuk antisipasi terjadinya kasus Omicron. Salah satunya Helmy Yahya yang menurut Sandi sudah bersiap untuk berangkat ke Amerika Serikat sejak jauh hari, tapi akhirnya batal.

"Tokoh-tokoh seperti Helmi Yahya dan tokoh lain membatalkan kunjungannya ke luar negeri karena merebaknya Omicron. Kita ucapkan terima kasih buat mereka. Kita sudah memberikan arahan yang jelas, kalau tidak ada keperluan mendesak, berwisata di Indonesia menjadi prioritas," tegasnya.

Namun, ia juga mengakui banyak warga negara Indonesia (WNI) yang berlibur ke berbagai negara selama Natal dan Tahun Baru 2022,sehingga memicu peningkatan kasus varian Omicron di Tanah Air. "Beberapa saudara kita yang berwisata di luar negeri dan kembali, kami sangat prihatin karena terpapar virus Omicron," ujarnya.

3 dari 4 halaman

G20 dan MotoGP

Di sisi lain, Sandi memastikan pemerintah akan terus mengevaluasi kebijakan pembukaan pintu masuk Indonesia melalui program travel bubble maupun vaccinated travel lane (VTL).  Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan, sampai hari ini, pemerintah telah menutup akses bagi pelancong asing dari 14 negara.

Negara-negara itu adalah Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, Perancis, Angola, Xambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, Lesotho, Inggris, dan Denmark. Untuk itu, pemerintah juga berencana menggelar rapat terbatas untuk pengambilan kebijakan terkait hal tersebut.

Meski begitu, Sandi memastikan acara internasional yang digelar di Indonesia dan telah direncanakan akan tetap terlaksana dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Beberapa perhelatan tersebut adalah gelaran G20 dan ajang MotoGP di Mandalika Lombok. "The show must go on, bahwa event internasional akan terus berjalan, tapi tentunya dengan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan dengan prokes yang ketat," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.