Sukses

Cerita Akhir Pekan: Makin Bugar di Tahun Baru 2022

Untuk menjadi bugar di Tahun Baru 2022, ada beberapa komponen yang harus saling melengkapi. Simak detailnya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam hal tak jarang terukir dalam daftar resolusi menyambut kehadiran Tahun Baru, termasuk di 2022. Salah satu keinginan besar yang banyak ingin dicapai adalah dapat hidup lebih sehat dan bugar.

Setiap harapan dengan pola hidup sehat tentu harus dibarengi dengan niat, konsistensi, hingga usaha yang kuat. Dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK (K) mengungkapkan, ada gabungan ragam komponen yang harus diperhatikan.

"Terdiri dari beberapa gabungan, di antaranya makan yang harus sehat, olahraga sehat, pola hidup seperti tidur harus sehat, lingkungan harus sehat. Itu merupakan komponen-komponen untuk mendapatkan kesehatan yang prima, tidak bisa hanya satu saja," kata dr. Inge saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 5 Januari 2022.

dr. Inge menambahkan kesehatan harus dipandang tidak hanya dari satu sisi, namun berbagai macam aspek. Makan yang sehat bertujuan untuk mencapai kebugaran.

"Jadi, makan itu adalah jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan kita. Kalau misalnya, orang bilang sudah semua sehat, tapi berat badannya obesitas atau terlalu kurus, juga tidak bisa. Harus disesuaikan dengan kebutuhannya sehingga didapatkan berat badan yang ideal," terangnya.

Ia menjelaskan komposisi makan sehat harus benar, mulai dari karbohidrat, protein, hingga lemak. Dikatakannya, setiap makanan sehat harus mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sederet komposisi makan sehat ini harus dikonsumsi secara teratur dan diolah dengan sehat. "Harus membutuhkan persiapan, membutuhkan kerja sama yang baik antara dianya sendiri dan bersedia untuk menyediakan makanan yang sehat bagi diri sendiri atau seluruh keluarganya," tambahnya.

Dalam upaya mencapai gaya hidup yang lebih sehat dan tubuh yang bugar, tentu tidak lepas dari tantangan yang dihadapi. dr. Inge menjelaskan salah satu hambatan yang kerap ditemui adalah orang terkadang tidak memiliki cukup waktu untuk menyediakan makanan sehat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Makan Sehat hingga Olahraga

Salah satu tantangan tersebut merujuk pada pekerjaan yang padat sepanjang hari hingga kesulitan menyediakan makanan sehat. Waktu yang tersita karena rutinitas juga berimbas tidak dapat berolahraga secara teratur.

"Tapi hidup ini pilihan. Kadang-kadang ada sesuatu yang kita korbankan untuk mendapatkan kesehatan karena kalau kita sampai sakit, biasanya biayanya itu jauh lebih besar dari apa yang kita dapat," tuturnya.

Selain itu, dr. Inge juga memiliki beberapa tips dalam mencapai kebugaran dengan prioritas, yakni kesehatan, hati yang bahagia, dan pikiran yang sehat. "Tentang makanan yang sehat, itu adalah sesuatu yang harus dan memang harus dilaksanakan, kita harus mempunyai niat untuk itu," ungkapnya.

"Olahraga harus bisa, kalau enggak kita menjadi tidak sehat. Semuanya adalah pilihan menurut saya. Jadi, hidup di tahun yang baru, tapi dengan niat yang teguh. Karena kadang-kadang, bukan tidak ada waktu juga, tapi juga malas. Tapi kalau kita punya goal hidup sehat, ingin sehat dan tidak ingin ada masalah di kemudian hari, keputusan yang tepat mau melakukannya, minimal memulainya," kata dr. Inge.

3 dari 5 halaman

Program Kebugaran

Tubuh yang makin bugar dapat dicapai lewat keseimbangan dari berbagai aspek, tidak hanya makan sehat tetapi juga olahraga. Salah satu program kebugaran yang kini banyak jadi pilihan adalah Zumba.

Ivan Duro, Zumba Instructor Network (ZIN) dari Bali menyampaikan Zumba begitu dilirik dan diminati dalam upaya pemenuhan gaya hidup di masa kini. Ada pula yang memiliki program khusus untuk menurunkan berat badan.

"Memang berhasil rata-rata untuk yang konsisten, balik lagi dari niatnya datang olahraga untuk membentuk tubuh," kata Ivan saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 3 Januari 2022.

Bagi pendatang baru di Zumba, Ivan menyebut tidak perlu ada persiapan khusus untuk mengikuti program kebugaran ini. Namun, kunci pentingnya adalah harus memiliki kemauan dan niat yang kuat untuk tekun berolahraga.

"Kalau ada member baru belum pernah Zumba, saya tetap terapkan di awal untuk bertanya 'ada yang pertama kali ikut Zumba?' untuk tempat-tempat yang baru didatangi atau wajah yang baru dilihat, saya beri tahu, tangan ini menunjukkan pergerakan saya ke kanan, kiri, depan, belakang," terangnya.

Ivan melanjutkan, jika seseorang tidak dapat bergerak sesuai arahan instruktur, dapat melakukan sebisanya saja. Ritme gerakan Zumba tak melulu tergolong cepat, tetapi disesuaikan dengan beberapa jenis musik.

"Ada merengue, cumbia, salsa, reggaeton, bangra, Bollywood, mix belly. Ada yang naik, turun, middle, dengan ritmenya tersendiri. Sebagai instruktur Zumba sudah ada aturan main tersendiri," tutur Ivan.

 
4 dari 5 halaman

Kiat Semangat Zumba

Ivan menjelaskan saat Zumba 1--10 lagu yang dimainkan dengan pakem yang telah ditetapkan. "Ada merengue, setelah itu salsa. Merengue itu rata-rata gerakannya power lalu dibawa turun sedikit ke salsa. Setelah salsa ke cumbia yang lebih menari koreonya," tambahnya.

"Tergantung juga kalau dari lagu internasional after dari Zumba playlist tersendiri. Kadang ada member yang bosan dengan lagu Zumba, mereka request sebelum kelas H-1," lanjut Ivan.

Ivan mengungkapkan alur gerakan Zumba dimulai dengan pemanasan dahulu, dilanjutkan lagu-lagu, ritme lantas menurun sebelum akhirnya pendinginan. Untuk membangun suasana yang kian hidup saat Zumba, instruktur ini pun menerapkan beberapa cara.

"Mengajak dia naik ke stage atau kita join di arena member, dan member excited," katanya.

Di sisi lain, Ivan juga membagikan tips untuk mereka yang mengikuti Zumba. "Pertama, be your self saja, jadi walau diajak teman atau kemauan sendiri, harus ada benar-benar niat mau olahraga untuk kesehatan," lanjutnya.

"Jangan melihat teman, enjoy saja dengan diri sendiri. Kalau seandainya teman bilang tidak suka kelas ini dan mengajak tidak datang, itu yang membuat mereka gagal. Mereka tidak akan mencapai yang diinginkan karena masih tidak bisa jalan sendiri. Ujung-ujungnya punya teman tapi tidak sepaham," kata Ivan.

5 dari 5 halaman

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.