Sukses

6 Fakta Menarik Banyumas, Tanah Penutur Bahasa Ngapak dan Tempat Kelahiran Tempe Mendoan

Bahasa Banyumasan atau Ngapak adalah salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Banyumas adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah, yang beribu kota di Purwokerto. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini.

Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di bagian barat Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, yaitu salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa (dialek Mataraman).

Masyarakat dari bahasa dan daerah lain kerap menjulukinya "bahasa ngapak" karena ciri khas bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata (berbeda dengan dialek Mataraman). Bahasa Ngapak sering disebut juga Dialek Banyumasan dan Bahasa Panginyongan.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Banyumas. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Banyumas yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Arti Banyumas

Kata Banyumas berasal dari dua kata: banyu dan mas. Banyu berarti "air", mas berarti "emas". Nama tersebut diberikan oleh seorang pemuda dari Roma yang mengembara hingga ke wilayah ini.

Saat tiba di Banyumas, ia menyaksikan para penduduk sedang mengantri di sebuah sumber mata air karena musim kemarau. Para penduduk mengatakan "rega banyu kaya mas" (harga air seperti emas), sehingga muncullah nama tempat ini.

2. Budaya Banyumasan

Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa. Di antara seni pertunjukan yang terdapat di Banyumas antara lain wayang kulit gagrag Banyumas, yaitu kesenian wayang kulit khas Banyumasan.

Ada dua gagrak (gaya), yakni Gragak Kidul Gunung dan Gragak Lor Gunung. Kekhasan wayang kulit gragak Banyumasan adalah napas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukannya. Ada pula Begalan, yaitu seni tutur tradisional yang pada upacara pernikahan. Kesenian ini menggunakan peralatan dapur yang memiliki makna simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah tangga nantinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Destinasi Wisata

Tempat atau destinasi wisata di Banyumas sangat berlimpah. Ada kawasan wisata alam seperti Baturraden, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Gua SaraBadak, Curug Gede, Curug Ceheng, Curug Belot, Bumi Perkemahan Kendalisada, Telaga Sunyi dan Mata Air Panas Kalibacin. Kemudian ada wisata sejarah seperti Masjid Saka Tunggal, Museum Wayang Sendang Mas, Museum BRI Purwokerto, dan Museum Jenderal Soedirman.

Tak ketinggalan, Banyumas juga punya beragam destinasi khusus untuk yang membawa keluarga. Ada Combong Valley Paint Ball and War Games, Serayu River Voyage, Dreamland Spring Water Park, Depo Bay, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Baturraden, The Forest Island Baturraden, dan masih banyak lagi.

4. Tarian dan Seni Tradisional

Banyumas juga kekayaan di bidang budaya. Salah satunya mereka punya banyak tarian tradisional khas Banyumasan. Ada Tari Jengger yang merupakan tarian yang dimainkan oleh dua orang perempuan atau lebih. Di tengah-tengah pertunjukan hadir seorang penari laki-laki disebut badhud (badut/bodor).

Tarian ini umumnya dilakukan di atas panggung dan diiringi oleh alat musik calung. Ada pula Sintren, tarian yang dimainkan oleh laki-laki yang mengenakan baju perempuan. Lalu ada Aksimuda, yakni kesenian bernapaskan Islam berupa silat yang digabung dengan tari-tarian.

Ada Buncis, yaitu paduan antara kesenian musik dan tarian yang dimainkan oleh delapan orang. Kesenian ini diiringi alat musik angklung. Ada juga ebeg, yaitu kesenian kuda lumping khas Banyumas. Pertunjukan ini diiringi oleh gamelan yang disebut bendhe.

3 dari 4 halaman

5. Kuliner khas Banyumas

Ada banyak makanan khas Banyumas. Yang sudah sangat terkenal adalah tempe mendoan. Tempe mendoan adalah olahan tempe yang dibalut dengan tepung dengan campuran bumbu rempah tertentu kemudian digoreng.

Ahmad Tohari, penulis sekaligus budayawan dari Banyumas mengatakan bahwa mendoan ditemukan saat proses membuat keripik tempe. Dalam proses menggoreng keripik, tempe digoreng setengah matang. Baru setelah dingin, tempe digoreng lagi. Tohari yang pernah tinggal di dekat sentra keripik tempe di Purwokerto mengaku kini camilan itu kalah pamor dari mendoan.

Pada November 2021, tempe mendoan resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Penetapannya mengacu pada hasil Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Kuliner khas lainnya dari Banyumas adalah Soto Sokaraja, Getuk Goreng Sokaraja, Nopia, Mino, Es Dawet, Wedang Runtah, Keripik Tempe, Kue Gelombang Samudra dan masih banyak lagi.

6. Batik Banyunas

Banyumas juga menghasilkan batik, meskipun tidak setenar Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. Batik Banyumas mempunyai keunikan karena kedua sisi muka dan belakang mempunyai kualitas yang hampir sama.

Batik Banyumas yang sekarang ini cukup terkenal adalah Batik produksi Pak Sugito dari Sokaraja. Selain itu, sentra batik Banyumasan yang lengkap barada di jalan Mruyung di dalam kompleks alun-alun kota Banyumas.

4 dari 4 halaman

Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.