Sukses

5 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal Sumatra Selatan (Bagian 2)

Berikut lima karya budaya asal Sumatra Selatan yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pada bagian kedua ini akan menjelaskan lima karya budaya asal Sumatra Selatan yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021. Beberapa di antaranya adalah adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan, seni pertunjukan, hingga keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

Apa saja kelima karya budaya tersebut? Yuk, simak rangkuman selengkapnya seperti dikutip dari laman resmi Warisan Budaya Kemdikbud, Minggu, 26 Desember 2021, berikut ini.

1. Sagarurung

Sagarurung adalah salah satu makanan khas Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali). Kisah mengenai sagarurung berhasil digali dari salah satu pengamat budaya di Kabupaten Pali yaitu Drs. Arpan Manaman.

Sagarurung berasal dari Desa Tanjung Kurung Kecamatan Penukal Abab Kabupaten Pali. Diduga dari zaman nenek moyang berawal karena ditemukannya banyak ikan jenis serandang atau bahasa Indonesianya dalam ikan kerandang (Chana Pleurophthalma) di sungai Sabah di Desa Tanjung Kurung.

Bahkan masyarakat kerap pula menemukan ikan tersebut di Lebak (sawah), Lebung (danau kecil), dan anak sungai di Desa Tanjung Kurung. Pada zaman dahulu hanya ikankKerandang lah yang bisa untuk diolah menjadi Sagarurung. Ikan Kerandang Serandang adalah jenis ikan air tawar merupakan suku Channidae (kerabat gabus).

Ikan buas ini menyebar terbatas, di Kalimantan dan Sumatera. Kadang ikan Kerandang disebut pula ikan Toman Bunga atau Selendang Mayang.

2. Tari Lading

Tari Lading adalah tari khas Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang menggunakan dua buah pisau atau lading yang masih sangat tajam. Dibawakan oleh tiga penari, mereka menusukkannya ke bagian kepala sembari menari mengikuti irama musik.

Tari Lading ini merupakan warisan nenek moyang Marga Penukal. Sebelumnya, tarian ini hanya boleh dilakukan keturunan asli Marga Penukal, namun kini tarian ini sudah bisa dibawakan setiap rakyat Kabupaten Pali di setiap kegiatan atau acara pernikahan dan penyambutan tamu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Selendang Mudawaroh Palembang

Seni hiasan tangan sulaman kain kelengkang dimulai pada awal abad ke-14 Masehi sewaktu Tanah Melayu terkenal sebagai pusat perdagangan. Kala itu, tekstil dari India dan China yang berhias sulaman telah memengaruhi perkembangan sulaman kelengkang di dunia Melayu.

Para Pedagang singgah di beberapa pelabuhan di pantai Timur Sumatra, seperti Tanjung Balai, Bangka, hingga tembus ke Riau. Tekstil ini dikelompokkan sebagai seni Sriwijaya-Majapahit hingga tersebar di seluruh sisa kerajaan Melayu. Bahan dagangan tekstil ini mengalir ke selatan wilayah Melayu terutama Palembang dan masih digemari hingga hari ini.

4. Burgo

Burgo adalah makanan kecil khas Palembang. Burgo biasanya disajikan bersama lakso, laksan, dan celimpungan pada saat makan pagi. Burgo terbuat dari beras, sagu, ikan gabus, dan air yang dicampur dengan bumbu, seperti lengkuas, ketumbar, kemiri, kencur, temu kunci, bawang merah dan bawang putih.

3 dari 4 halaman

5. Jejuluk

Adanya tradisi pemberian Jejuluk dalam masyarakat suku Kayuagung mulai ada sejak berakhirnya masa prasejarah di Kayuagung, tepatnya pada abad 16 atau 17. Tradisi pemberian Jejuluk dalam perkawinan ini dilakukan masyarakat suku Kayuagung adalah bagian dari prosesi pernikahan.

Tradisi ini dibawa oleh orang-orang suku Lampung yang menjadi cikal bakal leluhur penduduk asli Kayuagung pada masa itu. Suku Lampung dimaksud adalah keturunan raja Mukedum Mutaralam dari kerajaan kecil di wilayah Way Kunang Lampung yang menduduki tanah Komering Ilir.

4 dari 4 halaman

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.