Sukses

6 Fakta Menarik Lembata NTT, Punya Dapur Alam dan Tradisi Berburu Paus

Kabupaten Lembata di NTT yang punya tiga gunung api aktif memiliki tradisi unik berburu paus.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Lembata adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Lembata 2021, penduduk di kabupaten ini berjumlah 135.930 jiwa (2020), dengan kepadatan 107 jiwa/km persegi.

Ibu kota kabupaten Lembata berada di kelurahan Lewoleba, bagian dari kecamatan Nubatukan. Lembata adalah sebuah pulau gugusan Kepulauan Solor yang terletak di antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Daerahnya beriklim sabana tropis. Seperti wilayah beriklim tropis lainnya, hanya ada dua musim di wilayah ini, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Musim penghujan berlangsung singkat dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berlangsung sangat panjang dari bulan April hingga bulan November setiap tahunnya. Mata pencaharian penduduk Lembata umumnya adalah melaut dan budidaya produk kelautan. Berbagai jenis hasil laut seperti ikan laut, cumi-cumi, teripang, rumput laut, mutiara, dan ikan paus bisa ditemukan di pasar seteempat.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Lembata. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Lembata yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Sejarah Lembata

Lembata adalah salah satu nama dari gugus kepulauan di Kabupaten Flores Timur yang sudah memasyarakat sejak 1965. Sebelum dikenal dengan nama Lembata, daerah itu dikenal dalam peta Indonesia buatan pemerintahan Hindia Belanda dengan nama "Pulau Lomblen".

Pada 24 Juni 1967 dilaksanakan Musyawarah Kerja Luar Biasa Panitia Pembentukan Kabupaten Lembata yang diselenggarakan di Lewoleba yang kemudian mengukuhkan nama Lembata. Pengukuhan nama "Lembata" ini sesuai sejarah asal masyarakatnya dari Pulau "Lepanbatan". Mulai 1 Juli 1967, sebutan untuk penduduk yang semula "Orang Lomblen" berubah menjadi "Orang Lembata".

2. Tiga Gunung Api Aktif

Lembata memiliki tiga gunung api aktif, yaitu Gunung Ili Lewotolok, Gunung Ililabalekan dan Kompleks Gunung Ili Werung-Hobal. Gunung Api Ili Lewotolok atau Ile Ape merupakan gunung api aktif yang sekarang masih berstatus Siaga. Gunung Ililabalekan merupakan Gunung Api Tipe B di Semenanjung Barat Daya Pulau Lembata.

Kompleks Gunung api Ili Werung-Hobal merupakan salah satu gunung api dengan segudang fakta menarik di semenanjung selatan Pulau Lembata. Bencana tsunami tercatat sebanyak tiga kali setelah aktivitas Gunung Hobal terjadi. Namun, tidak terdapat korban jiwa akibat tsunami dari aktivitas Gunung Hobal.

Tsunami yang cukup besar terjadi pada erupsi Hobal 1976. Terjangan maksimum gelombangnya ke daratan pada saat itu sejauh 30 meter dari garis pantai. Kejadian tersebut terjadi pada siang hari, sehingga warga dapat menyelamatkan diri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Berburu Paus

Pemburuan paus sperma (sperm whale) di Lembata, Nusa Tenggara Timur, sudah dikenal masyarakat dunia dan menjadi tontonan. Wisatawan mancanegara mengenalnya dengan nama Lamalera Whale Catching Adventure. Pemburuan dilakukan oleh masyarakat pesisir di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, saat musim migrasi paus, dan telah menjadi ritus tahunan.

Orang lokal memercayainya sebagai sebuah ritual. Setiap tahunnya rombongan paus bermigrasi dari belahan bumi utara ke bumi selatan. Salah satu rute yang dilewati ialah perairan Lembata, yaitu pada Mei-Oktober. Di rentang bulan itu, masyarakat mulai melakukan ritual-ritual kebudayaan untuk membaca pertanda alam, kapan datangnya rombongan paus.

Dalam satu rombongan paus yang bermigrasi, ada beberapa jenis yang tidak boleh diburu. Salah satunya adalah paus biru, karena jenis ini disakralkan oleh masyarakat.

Perburuan juga tidak dilakukan setiap hari. Masyarakat adat sana berburu menggunakan perahu tradisional. Dalam satu perahu, berisikan belasan hingga puluhan orang, yang bersiap dengan menggengam tombak. Usai berburu, mereka membagi-bagikan dagingnya kepada semua yang berada di kapal, sesuai beratnya pekerjaan. Selain itu, sebagian dibagikan kepada warga yang kurang mampu.

4. Dapur Alam

Di Lembata ada tempat bernama Panas Bumi Watuwawer yang terletak di Desa Atakore, Kecamatan Atadei. Tempat yang dikenal masyarakat Lembata sebagai “dapur alam” ini punya semburan uap yang menantang setiap pengunjung untuk menikmati aneka masakan dari dapur alam.

Aneka hasil kebun seperti ubi, kacang, pisang, dan lainnya dapat dimasukkan ke lubang-lubang dapur alam yang sudah ada. Lubang-lubang ini seakan menjadi oven pembakar setiap makanan yang dimasukkan ke dalamnya. Caranya pun mudah. Hanya dengan menaruh makanan dalam wadah dan letakkan di dapur alam dan dibiarkan selama beberapa waktu kemudian makanan siap dinikmati.

Menikmati makanan dari dapur alam ini oleh masyarakat setempat ternyata dirasakan jauh lebih enak dari masakan yang dibakar menggunakan kayu bakar. Untuk mencapai lokasi ini membutuhkan perjuangan ekstra. Jarak tempuh dari Kota Lewoleba mencapai kurang lebih 50 kilometer.

Namun, semua itu akan terbayar tuntas ketika menjejakkan kaki di dapur alam ini. Sepanjang perjalanan, Anda pun tak alan bosan karena suguhan pesona alam yang memanjakan mata. Keunikannya ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang penasaran dengan keajaiban alam tersebut.

3 dari 4 halaman

5. Kuliner Khas Lembata

Lembata tak hanya memiliki kekayaan alam yang indah, tapi juga kuliner yang menggoda selera.  Salah satunya adalah Lori. Makanan ini biasanya disajikan dalam perayaan adat, bisa berupa acara pernikahan, saat salah satu penduduk membangun rumah atau perayaan lainnya. Bahan makanan yang ada di menu ini terdiri dari pepaya, kelapa parut, jantung pisang, lalu ada juga bahan ikan seperti ikan kembung lalu gurita.

Lalu ada Seafood Asam Manis khas Lembata. Kekayaan pangan laut yang bisa ditemukan di sini, antara lain berbagai jenis ikan laut, gurita, cumi, sampai kerang dan udang.

Ada juga Kue Rambut yang punya bentuknya seperti rambut kecokelatan dan berbentuk segitiga. Makanan ini biasanya disajikan ketika ada acara-acara tertentu seperti acara perayaan dan lain sebagainya. Anda juga bisa membawa kue ini untuk oleh-oleh.

Kue ini terbuat dari tepung beras, gula lontar, santan, minyak dan garam. Mereka biasanya mengggunakan batok kelapa atau kaleng yang sudah dilubangi untuk menghasilkan adonan yang berbentuk menyerupai rambut. Kuliner lainnya ada Jagung Titi, Ketupat Ikan Bakar, Rumpu Rampe dan Ikan Kuru Bakar.

6. Wisata Lembata

Lembata mempunyai beragam destinasi wisata terutama wisata alam yang indah dan eksotis.Salah satunya adalah Bukit Cinta Lembata (BCL). Bukit ini menawarkan pemandangan savana yang indah, serta bentangan biru lautnya yang tenang diantara dua tanjung, Waijarang dan Boleng.

Di bulan Agustus atau musim kemarau, BCL semakin menarik karena menawarkan panorama alam dengan padang rerumputan dan tanah berwarna cokelat. Ada juga Pulau Pasir Putih Awelolong/Awololo. Pulau itu baru tampak dari darat waktu air laut surut, sedangkan dalam keadaan pasang naik hanya tampak bayangan kehijaun dari dalam laut.

Gundukan pasir di Awololo selalu 'berisi' karena terdapat berbagai jenis siput atau kerang yang tak pernah habis biarpun selalu diambil orang. Destinasi wisata menarik lainnya ada Gua Maria Lewoleba, Pantai Rekreasi Pasir Putih Waijarang, Sumber Air Panas Sabu Tobo, Adum dan, Labalimut, Air Terjun Atawuwur, Bukit Doa dan masih banyak lagi.

4 dari 4 halaman

8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.