Sukses

Burberry Luncurkan Layanan Penyewaan dan Pembelian Produk Bekas

Layanan terbaru Burberry, terutama penyewaan produk, dinilai jadi cara merek untuk menjalankan model bisnis lebih berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - Demi tetap relevan, tidak sedikit rumah mode dunia yang menjalankan model bisnis non-konvensional. Yang terbaru, merek mewah Inggris, Burberry, meluncurkan layanan penyewaan dan pembelian produk bekas.

Vogue melaporkan, Senin (13/12/2021), dalam langkah awal, mereka bekerja sama dengan My Wardrobe HQ. Inisiasi ini memberi bobot pada upaya fesyen sirkular dan mendukung penyewaan, yang mana adopsi barang mewah relatif lambat dan sebagian besar terbatas pada kolaborasi satu kali dengan platform seperti Rent the Runway.

Pilihan termasuk tas tangan, mantel, dan aksesori akan tersedia untuk disewa di My Wardrobe HQ selama empat, tujuh, 10, atau 14 hari. Burberry menyediakan sebagian besar inventaris, dengan sumbangan tambahan yang diautentikasi dari klien VIP dan komunitas My Wardrobe HQ.

Harga sewa mingguan akan berkisar pada 41--170 pound sterling (Rp779 ribu--Rp3,2 juta). Sementara harga jual kembali akan berkisar dari 111 pound sterling (Rp2,1 juta) untuk aksesori seperti syal, hingga 750 pound sterling (Rp14,2 juta) untuk jas hujan.

Jika pelanggan ingin menyimpan barang yang telah disewa, mereka memiliki opsi untuk membelinya. Dengan memberi pelanggan lebih banyak cara untuk berinteraksi dan membeli dari merek, Burberry bertujuan membangun loyalitas dengan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru.

Layanan penyewaan, khususnya, adalah taruhan besar untuk merek warisan, namun Burberry secara resmi bermitra dengan The Realreal pada 2019 untuk mendorong konsinyasi. Penyewaan adalah kategori lebih baru untuk merek-merek mewah yang telah menimbulkan kekhawatiran seputar pengenceran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Strategi Keberlanjutan

Namun demikian, Burberry melihatnya cocok dengan strategi keberlanjutan mereka. "Kemitraan kami dengan My Wardrobe HQ melengkapi strategi lebih luas untuk jadi iklim positif pada 2040, mendukung prinsip ekonomi sirkular untuk merek mewah," kata Pam Batty, VP tanggung jawab perusahaan Burberry.

"Ini termasuk memperluas rute penggunaan kembali, perbaikan, donasi, dan daur ulang, serta mengembangkan kemitraan baru dan solusi revaluasi," sambungnya.

Burberry adalah salah satu merek yang paling banyak diminta pada layanan peer-to-peer My Wardrobe HQ sebelum kemitraan merek, kata salah satu pendiri My Wardrobe HQ Tina Lake. Layanan sewa hanya tersedia di Inggris untuk saat ini, tapi pesanan penjualan kembali dapat dikirimkan ke seluruh Eropa, dengan rencana perluasan cakupan ke Amerika Serikat tahun depan.

40 persen keuntungan dari setiap transaksi Burberry di My Wardrobe HQ akan disumbangkan ke Smart Works, badan amal Inggris yang menyediakan pakaian wawancara dan pelatihan berkualitas untuk wanita pengangguran. Program pemberian kembali ini mengikuti cetak biru desainer yang sadar sosial seperti Bethany Williams, yang menyumbangkan keuntungan dari koleksi daur ulangnya ke badan amal wanita yang berbasis di London.

3 dari 4 halaman

Memanas pada 2021

Bermitra dengan platform penyewaan dan penjualan kembali dapat membantu mengukur volume produksi, relevansi koleksi arsip, dan preferensi konsumen yang lebih luas, kata Adam Cochrane, analis di Deutsche Bank Research. Terlebih, menjamurnya situs persewaan dan penjualan kembali berarti sejumlah besar barang mewah disewa dan dijual tanpa keterlibatan merek.

"Merek-merek mewah lambat dalam mengadopsi sejumlah tren, termasuk e-commerce, tapi kami dapat mengharapkan lebih banyak merek untuk turun ke jalur sewa, karena kontrol distribusi merek adalah yang terpenting," tambahnya.

Sejumlah merek, terlebih yang mewah, ragu-ragu untuk menyewa dan menjual kembali karena biaya besar yang terlibat dalam pembersihan, pengembalian, manajemen inventaris, dan merchandising. Kebanyakan menyerahkannya ke platform pihak ketiga dengan skala bawaan.

Namun, mendorong pembelian investasi mewah untuk pembeli lebih muda membuatnya semakin menarik, para ahli setuju. Penjualan kembali barang mewah memanas pada 2021, jadi pilihan pertama bagi merek yang membidik model bisnis lebih sirkular.

Isabel Marant meluncurkan situs penjualan kembali secara eksklusif pada Juni lalu, Gucci mulai menjual barang antik yang dipulihkan melalui platform ritelnya Vault, dan merek dari Balenciaga hingga Simone Rocha bermitra dengan platform penjualan kembali Amerika Serikat, The Real Real.

4 dari 4 halaman

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.