Sukses

Tren Kuliner Plant-Based Bakal Tetap Bertahan di 2022, Bahan Santan Diprediksi Ikut Populer

Tren kuliner pada 2022 dipercaya masih dipengaruhi situasi pandemi Covid-19, termasuk plant-based food.

Liputan6.com, Jakarta - Membahas soal kuliner tidak akan ada habisnya. Setiap tahunnya pasti ada saja makanan unik muncul meramaikan dunia kuliner, termasuk di Indonesia. Ada yang berupa makanan tradisional hingga makanan viral yang banyak digandrugi anak muda.

Menurut Magdalena Fridawati, seorang food vlooger dan Youtuber, tren makanan viral sebenarnya lebih kepada makanan tradisional yang dikemas secara modern. "Sekarang ini kebutuhan masyarakat itu makanan praktis dan higenis, makanya banyak UMKM yang menyajikan kemasan seperti itu (praktis dan higenis), jadi bisa dikirim keluar kota dan ke seluruh Indonesia," terang Magdalena, dalam webinar bertema “Kitchen Cabinet: What’s Trending in 2021”, Kamis, 9 Desember 2021.

Wanita yang biasa disapa Magda ini mengatakan, berdasarkan pandangannya sebagai food reviewer, ia juga melihat masyarakat kini cenderung menginginkan makanan yang lebih sehat. Ia meyakini, tren makanan pada 2022  tidak akan jauh berbeda.

Bagi Magda,  "Kalo menurut aku, pasti gak akan jauh beda sih sama tahun ini. Karena demand-nya sama aja, kita lebih suka yang praktis higienis. Orang-orang makin sadar dengan makanan sehat seperti plant based, smoothies atau salad," ujarnya.

Plant-based sendiri merupakan pola makan yang lebih mengdepankan sumber nabati dibandingkan hewani. Selain itu, Magda mengatakan tren makanan biasanya dipengaruhi oleh sesuatu yang sedang populer.

Contohnya, terinspiasi dari drama Korea yang sedang digandrungi seperti Squid Game yang baru saja tamat. Hal ini nantinya juga akan memengaruhi tren makanan viral di tahun depan.

"Nanti juga akan ada sesuatu yang tidak terduga. Pop culture itu kan ada drama Korea atau film-film luar negeri, itu pasti kuliner akan dipengaruhi oleh pop culture seperti itu sih, aku yakin banget," kata Magda.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rasa Gurih

Ia juga meyakini makanan gurih akan tetap menjadi tren di Indonesia. Baginya, orang Indonesia memang sangat menyukai makanan gurih. Pendapat senada datang dari Chef Rinrin Marinka.

Ia pun mengatakan tren makanan sehat akan lebih digemari pada 2022. "Tahun depan menurut aku semua itu maunya sehat, apalagi dengan adanya pandemi sekarang yang paling penting jaga kesehatan. Jadi menurut aku plant-based food bakal makin hits," tutur Chef Marinka.

Wanita yang pernah beberapa kali menjadi juri Master Chef Indonesia itu juga memprediksi bahwa flexiterian akan menjadi tren. Flexiterian merupakan pola makan yang tetap menghadirkan unsur hewani, tapi ditambah dengan sumber nabati yang tinggi.

"Flexiterian is gonna be a big thing juga, prediksi aku ya. Flexiterian ini cocok untuk orang-orang yang ingin memulai plant-based tapi masih ragu, masih belum bisa ninggalin daging gitu, jadi kombinasi nabati dengan sedikit hewani," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

5 Jenis Sajian

Sementara, Marketing Manager Tetra Pak Indonesia, Santi Panjaitan, mengatakan bahwa ada lima jenis sajian viral di Indonesia yang penggunaannya bisa menggunakan santan kelapa.  Pertama, makanan yang biasa ada di acara tertentu seperti rendang, ayam kodok, nastar, dan sagu keju.

Kedua, makanan dan minuman manis sebagai dessert yaitu dalgona coffee, boba drinks, bomboloni, pie susu teflon, dan buko pandan. Ketiga, makanan rumahan yang kemudian menjadi peluang bisnis seperti salmon mentai, craffle, korean garlic bread, dan lunch box cake.

Keempat, plant-based diet yaitu smoothie, poke bowl salad, dan shirataki noodles. "Terakhir, fusion food mix and match food yang merupakan perpaduan antara makanan internasional dan tradisional yaitu cendol dessert box, nasi padang wrap, dan klepon cake," terangnya.

"Memasak di rumah itu meningkatkan inovasi. Apalagi sekarang banyak yang memperhatikan asupan yang dikonsumsi agar lebih sehat dan mengandung protein nabati. Contohnya plant-based diet yang sehat karena kondisi pandemi," jelas Santi.

4 dari 4 halaman

7 Penyebab Sampah Makanan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.