Sukses

Makna Berdaya yang Dirasakan Ibu Indonesia

Pemberdayaan Ibu adalah solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi perempuan, tetapi juga masyarakat dan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Orami, sebuah platform parenting yang dikenal lewat e-commerce produk Ibu dan Bayi serta layanan konten dan komunitas parenting, merayakan Hari Ibu. Caranya dengan meluncurkan hasil riset terbaru terkait makna pemberdayaan bagi Ibu yang bertajuk “Uncovering the Potential of Indonesian Mothers: Pandangan soal Pemberdayaan Ibu dan Aspirasi untuk Mandiri secara Ekonomi”.

Riset ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Orami untuk Ibu Indonesia agar terus mampu meraih potensi terbaiknya dan dapat terus berdaya. Orami percaya bahwa pemberdayaan Ibu adalah solusi yang tidak hanya bermanfaat bagi perempuan, tetapi juga masyarakat dan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Orami melihat makna pemberdayaan yang multidimensional dan bisa dilihat dari berbagai dimensi seperti: ekonomi, sosial, hingga keterlibatan domestik. Hasil dari laporan ini menunjukkan bahwa hanya 50% dari moms yang mengaku sudah merasa berdaya.

Riset Orami juga memperlihatkan bahwa mampu mandiri secara ekonomi, mampu memanfaatkan waktu dengan produktif, dan mampu bermanfaat bagi orang lain adalah 3 faktor terbesar yang dirasakan oleh moms yang merasa sudah berdaya.  Bukan itu saja, beberapa temuan menarik lainnya antara lain terlihat dari data yang memperlihatkan bahwa kemampuan mandiri secara ekonomi berkorelasi dengan rasa berdaya.

Terbukti, 70 persen para ibu atau moms yang mampu mandiri secara ekonomi/memiliki pendapatan sendiri merasa sudah berdaya. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan untuk mandiri secara ekonomi sangat penting untuk membantu seorang moms jadi lebih berdaya.

“Punya penghasilan sendiri menjadi hal yang diinginkan oleh hampir seluruh Ibu, dimana mayoritas menjadikan profesi wirausaha sebagai cara yang ingin dilakukan untuk mandiri secara ekonomi. Bisa dilihat juga bahwa aspirasi untuk mandiri secara ekonomi muncul lebih karena keinginan dan aktualisasi diri, bukan karena keharusan atau kebutuhan,” terang Prita Apresianti, Head of Content Orami (SIRCLO Group).

Dalam acara peluncuran hasil laporan yang diadakan pada Selasa (21/12), Orami juga mengundang Pertiwi Triwidiahening dari UN Women dan Anastasia Satriyo (Psikolog dan Penulis Buku) untuk turut membagikan perspektifnya terkait pentingnya pemberdayaan Ibu.

Pertiwi Triwidiahening, National Programme Officer - Women Entrepreneurship UN Women Indonesia mengungkapkan, “Pemberdayaan ekonomi perempuan harus juga meningkatkan agensi perempuan yang tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga, tetapi membuat peran perempuan dalam mengambil keputusan penting dan setara dalam keluarga.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indikasi Positif

Selain itu, partisipasi perempuan dalam aktivitas ekonomi juga dapat meningkatkan produktivitas dan PDB, meningkatkan diversifikasi ekonomi, serta kesetaraan pendapatan. Semakin banyaknya Ibu pengusaha maupun freelancer juga menjadi tanda bahwa kesempatan bagi para Ibu untuk mampu mandiri secara ekonomi kini terbuka lebar dan hal ini merupakan sebuah indikasi positif untuk meningkatkan kesetaraan di bidang ekonomi.”

Riset membuktikan bahwa perempuan yang tidak menghasilkan pendapatan 7 poin persentase lebih kecil kemungkinannya untuk mengontrol pendapatan rumah tangga di luar kebutuhan dasar, dan 3 poin persentase lebih kecil kemungkinannya untuk mengontrol bagaimana uang mereka sendiri dibelanjakan atau ditabung, dibandingkan perempuan yang menghasilkan pendapatan .

Poin menarik lain yang bisa disimpulkan dari riset ini adalah fakta bahwa berwirausaha ternyata menjadi cara yang paling ideal menurut mayoritas moms untuk mandiri secara ekonomi. Sebanyak 70% moms merasa bahwa menjadi wirausaha adalah cara yang paling ideal untuk mandiri secara ekonomi, diikuti dengan bekerja paruh waktu (freelance) sebanyak 17%. Adanya waktu yang fleksibel adalah alasan utama tipe pekerjaan tersebut dianggap ideal.

Anastasia Satriyo juga membagikan perspektifnya sebagai seorang psikolog, “Rasa berdaya bisa tumbuh dari berbagai hal, karena ketika seorang Ibu merasa fulfilled dan potensi dirinya terfasilitasi, ia sebenarnya bisa dibilang sudah berdaya.

3 dari 4 halaman

Potensi Para Ibu

Itulah mengapa Ibu yang berdaya, secara mental biasanya lebih sehat dan hasilnya, ia akan lebih mampu memaksimalkan berbagai perannya dengan baik. Secara jangka panjang, tentu hal ini akan berpengaruh kepada tumbuh kembang generasi kita ke depannya.”

Tidak hanya dalam kontribusinya terhadap keuangan rumah tangga, sosok Ibu kini menjadi sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Komunitas Ibu mampu saling memberikan opini dan rekomendasi, di mana sebagian besar Ibu menjadi pihak yang paling berpengaruh, baik di keluarganya masing-masing maupun kepada komunitas di sekelilingnya.

Melihat potensi para Ibu ini, Orami membesarkan IbuSibuk di pertengahan tahun ini. Sebagai program pemberdayaan ekonomi dari Orami, IbuSibuk menjadi platform yang memungkinkan para Ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah dengan cara menjadi nano-influencers yang merekomendasikan produk dan layanan dari berbagai brand.

“Sebagai bentuk komitmen untuk menghadapi kendala para Ibu dalam menambah ilmu dan network, para anggota IbuSibuk tidak hanya diberi akses ke beragam brand campaign, namun juga akan diberi pelatihan eksklusif terkait entrepreneurship dan pengembangan diri,” lanjut Prita.

4 dari 4 halaman

Infografis Hari Ibu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.