Sukses

Lahir di Perbatasan, Bayi Pakistan Dinamai Border

Kedua orangtua sang bayi tak bisa pulang ke Pakistan dan tertahan di perbatasan selama 71 hari.

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang suami istri asal Pakistan baru saja dikaruniai bayi lelaki pada 2 Desember 2021. Lantaran lahir di sekitar perbatasan, bayi itu langsung dinamai Border.

Orangtua sang bayi terdampar di perbatasan Attari lebih dari 70 hari. Menurut India Today, pasangan asal Pakistan itu bernama Nimbu Bai dan Balam Ram.

Mereka terdampar di perbatasan antara Pakistan dan India yang berada di Distrik Rajanpur, Provinsi Punjab sekitar 71 hari. Ada 97 orang Pakistan lainnya bersama mereka.

Pada 2 Desember 2021, Nimbu Bai menghadapi persalinan dibantu beberapa perempuan warga desa di Punjab. Warga lokal juga membantunya mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik untuk melahirkan. 

Ram juga menjelaskan ia dan warga Pakistan lainnya tak bisa pulang ke negaranya setelah berkunjung ke India karena dokumen yang dimiliki tak lengkap. Dari 97 orang di rombongan itu, 47 di antaranya adalah anak-anak dan enam dari mereka lahir di India.

Sebelum Border, ada bayi lain yang lahir di perbatasan. Lagya Ram melahirkan bayi lelakinya pada Desember tahun lalu. 

Ia menamai anak itu dengan Bharat. Warga lokal turut bersimpati dengan memberi mereka makan tiga kali sehari, obat-obatan, dan pakaian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Buka Kembali Perbatasan

Sementara itu, India kembali membuka perbatasannya untuk dikunjungi turis asing yang divaksinasi penuh pada Senin, 15 November 2021. Para turis diperkenankan datang dengan menumpang penerbangan komersial reguler, menyusul menurunnya kasus infeksi dan tingkat vaksinasi yang meningkat.

Dikutip dari laman Channel News Asia, beberapa waktu lalu, turis yang memasuki India harus divaksinasi sepenuhnya, mengikuti semua protokol COVID-19 dan dites negatif untuk virus dalam waktu 72 jam setelah penerbangan mereka, menurut kementerian kesehatan. Namun, banyak juga yang harus menjalani tes Corona COVID-19 pasca-kedatangan di bandara.

Bagi pelancong dari negara-negara yang memiliki perjanjian dengan India untuk saling mengakui sertifikat vaksinasi, seperti AS, Inggris, dan banyak negara Eropa, dapat meninggalkan bandara tanpa menjalani tes COVID-19. Pelonggaran kebijakan itu menjadi yang pertama bagi turis asing dengan penerbangan komersial sejak India membatasi pergerakan turis asing pada Maret 2020 untuk menahan gelombang pandemi.

3 dari 4 halaman

Carter Lebih Dulu

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, turis yang divaksinasi penuh dalam penerbangan carteran diizinkan masuk mulai bulan lalu. Itu terjadi setelah infeksi virus corona turun secara signifikan, dengan kasus baru harian di atas 10.000 selama lebih dari sebulan.

Untuk mendorong wisatawan berkunjung ke India, pemerintah berencana mengeluarkan 500.000 visa gratis hingga Maret 2022. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata dan perhotelan yang terpukul oleh pandemi.

Dengan lebih dari 35 juta infeksi virus corona yang dilaporkan, India adalah negara yang paling parah terkena kedua setelah AS. Kasus virus corona aktif mencapai 134.096, terendah dalam 17 bulan, menurut kementerian kesehatan. Hampir 79 persen populasi orang dewasa India telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sedangkan 38 persen divaksinasi penuh.

4 dari 4 halaman

Covid-19 Varian Delta

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.