Alasan Miris Wanita Tolak Ceraikan Suaminya yang Lakukan KDRT

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami banyak pasangan. Masalah ini terjadi di banyak negara dan bisa dialami oleh siapa saja.

Tak hanya melukai secara fisik, tekanan verbal juga menjadi salah satu bentuk KDRT. Namun sayangnya tak semua orang dapat terlepas dari lingkungan negatif ini.

Biasanya kekangan yang dilakukan pelaku sering kali membuat korban sulit bebas. Namun mirisnya, ada juga seorang istri yang enggan meninggalkan suaminya yang melakukan KDRT karena alasan yang tak biasa.

Melansir Malay Mail yang dikutip dari China Press, 30 November 2021, seorang wanita asal China dikabarkan mendapatkan kekerasan dari suaminya selama tiga tahun. Namun kondisi itu tak membuatnya meninggalkan sang suami.

Alasannya, ia menilai suaminya terlalu tampan untuk ditinggalkan. Hanya karena penampilan suaminya, ia menolak untuk berpisah. Menurut wanita itu, suaminya lebih tampan dari artis idolanya, Kris Wu, seorang aktor dan penyanyi berdarah China-Kanada.

Ia bahkan merasa tak bisa hidup tanpa sosok pria tersebut. "Dia terlalu tampan, dan aku tidak bisa hidup tanpanya sebentar pun," ujar wanita yang tidak disebutkan namanya itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kabarnya, wanita itu pertama kali bertemu dengan suaminya pada 2018 lalu. Di usia 20 tahun, ia mengaku mendapatkan cinta pada pandangan pertama.

Pasangan itu berpacaran selama dua bulan, hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Sayangnya, kehidupan rumah tangga tersebut justru lebih kerap diwarnai perdebatan.

Tak hanya adu mulut, mirisnya pertengkaran itu juga melibatkan kekerasan fisik.  Akibatnya, sang suami mengajukan perceraian karena merasa tak dapat mempertahankan rumah tangga itu. Namun istrinya justru tak sepakat untuk berpisah.

Sang istri menilai ada beberapa hal yang membuatnya enggan untuk bercerai. Selain karena cinta pertamanya, ia percaya kalau seorang wanita harus bisa menerima baik dan buruknya dari pasangannya. Di sisi lain, ia merasa suaminya sangat tampan, sehingga sulit baginya untuk menemukan sosok seperti pria tersebut.