Sukses

Batal Bulan Madu di Afrika Selatan, Pengantin Baru Malah Harus Bayar Biaya Karantina

Pengantin baru ini harus merelakan uang yang sudah mereka keluarkan untuk merencanakan bulan madu impian mereka di Afrika Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Munculnya COVID-19 varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan membuat sejumlah perjalanan internasional tak bisa dilakukan. Tentunya banyak pihak yang terdampak, termasuk pasangan pengantin asal Edinburgh, Skotlandia.

Baru saja tiba di Bandara Cape Town, Afrika Selatan, untuk berbulan madu, pengantin baru ini diharuskan terbang kembali ke negaranya. Varian Omicron membuat pasangan ini harus merelakan uang sebesar 7 ribu pound sterling atau setara Rp 133 juta yang sudah mereka keluarkan untuk merencanakan bulan madu impian mereka.

Dilansir The Sun, Rabu (1/12/2021), bukan hanya harus kembali ke negaranya, mereka juga wajib membayar biaya karantina selama 10 hari. Jumlahnya hampir setengah dari biaya bulan madu mereka, yaitu 3,7 ribu pound sterling atau sekitar Rp 70 juta.

Pasangan malang bernama Cat dan Grant Norton ini baru diberi tahu bahwa negara yang mereka kunjungi ditambahkan ke daftar merah setelah sampai di Bandara Cape Town, Afrika Selatan. Selain bulan madu, mereka juga berencana mengunjungi keluarga Grant yang berasal dari kota tersebut.

Baru saja mendarat di Bandara Cape Town, mereka langsung menyalakan ponsel. Betapa kagetnya ketika mereka mendapatkan banyak pesan teks yang memberi tahu tentang status perjalanan ke negara tersebut.

"Kami menyalakan ponsel kami, ketika kami menemukan sejuta pesan di WhatsApp dari keluarga dan teman-teman yang mengatakan Afrika Selatan telah ditempatkan di daftar merah," kata sang istri, Cat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Merah Perjalanan

Cat mengaku tidak tahu tentang perubahan pembatasan perjalanan tersebut. Setelah mengetahui informasinya, ia langsung menuju ke tempat penjualan tiket internasional di Bandara Internasional Cape Town, dan diberi tahu bahwa semua penerbangan ke Inggris, termasuk Skotlandia, dibatalkan sampai pemberitahuan selanjutnya.

"Begitu mendengar berita tersebut saya menangis, kami tidak punya rencana, kami berusaha untuk pulang, tetapi kami harus melakukan karantina di hotel," terang Cat. "Pihak British Airways telah memberi tahu kami bahwa paling cepat bisa pulang ke Inggris pada 3 Desember 2021."

Karena munculnya COVID-19 varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan, pemerintah Inggris langsung memasukkan negara tersebut ke dalam daftar merah perjalanan. Setiap orang yang akan masuk ke Inggris dan berasal dari Afrika Selatan diharuskan menjalani karantina selama 10 hari.

3 dari 4 halaman

Terdeteksi di Inggris

Sementara itu, kasus ketiga dari varian virus corona Omicron telah terdeteksi di Inggris. Menurut laporan BBC, orang tersebut tidak lagi berada di Inggris, tapi pernah mengunjungi Westminster di London. Itu terjadi setelah pemerintah menetapkan langkah-langkah menanggapi varian tersebut, termasuk mewajibkan kembali pemakaian masker di toko-toko dan transportasi umum di Inggris.

Atas temuan kasus tersebut, Departemen Pendidikan Inggris sekarang menyarankan murid, staf, dan pengunjung untuk memakai masker di area umum sekolah. Setelah ini, langkah-langkah lain yang akan diterapkan adalah orang-orang yang tiba di Inggris diharuskan mengikuti tes PCR dan mengisolasi diri sampai mereka mendapatkan hasil negatif.

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, persyaratan ini dan mandat masker mulai berlaku pukul 04.00 Selasa, 30 November 2021, waktu setempat. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, ia mengharapka menerima saran baru dalam beberapa hari ke depan dari Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) untuk memperpanjang program vaksinasi booster.

4 dari 4 halaman

Omicron Menyebar dari Afrika Selatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.