Sukses

Cerita Murid SD Datang ke Sekolah Setiap Hari untuk Makan Gratis

Dalam upaya pencegahan COVID-19, murid SD ini seharusnya datang hanya dua minggu dalam sebulan untuk menghadiri kelas luring.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Terengganu, Malaysia, berbagi kisah memilukan tentang seorang siswa yang datang ke sekolah setiap hari, bahkan ketika ia tidak dijadwalkan untuk hadir. Guru ini awalnya bingung mendapati anak didiknya hadir di hari yang tidak seharusnya.

Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook komunitas Cikgu Share, baru-baru ini, guru tersebut menceritakan bagaimana ia melihat seorang siswa menghadiri kelas, meski tidak dijadwalkan untuk melakukannya. Di bawah Program Pemulihan Nasional (NRP) di Malaysia, siswa SD dibagi jadi dua kelompok.

Mereka secara bergiliran menghadiri kelas luring atau kelas daring setiap minggu sebagai tindakan pencegahan COVID-19. Namun, dalam kasus ini, guru mengatakan siswa tersebut muncul di sekolah walau ia sudah hadir untuk pembelajaran langsung minggu sebelumnya.

"Saya berasumsi ia tidak tahu tentang rotasi, jadi saya menjelaskan kepadanya bahwa ia datang untuk kelas luring minggu lalu, jadi minggu ini, ia tidak harus datang. Belajar di rumah (minggu ini), dan kembali minggu depan," katanya, dirangkum Says, Jumat (26/11/2021).

Guru ini menuliskan bahwa murid tersebut menganggukkan kepala tanda mengerti saat diberi penjelasan itu. Tapi, keesokan harinya, siswa itu datang lagi ke sekolah. "Saya bertanya kepadanya mengapa datang ke sekolah setelah dibilangi untuk tidak datang minggu ini, tapi ia hanya menundukkan kepalanya dan diam," kata guru itu.

Keesokan harinya, dengan bingung, guru itu melihat siswa itu di sekolah lagi. "Ketika ia muncul untuk ketiga kalinya, saya merasa aneh. Apa ia tidak mengerti setelah saya menjelaskan kepadanya berkali-kali," kata guru itu. "Bahkan, teman-temannya mengatakan ia tidak harus datang ke sekolah minggu ini."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berhenti Bertanya

Akhirnya, guru itu mengetahui alasan siswa itu terus datang ke sekolah. Saat bertugas untuk waktu istirahat minggu berikutnya, ia melihat siswa itu makan di kantin.

"Saya melihat ia penerima Program Makanan Tambahan (RMT)," kata guru, "Saya melihatnya makan nasi berlauk ayam kari dengan penuh semangat, seolah-olah ia sangat lapar."

Saat itu, ia sadar bahwa siswa itu datang ke sekolah setiap minggu untuk mengklaim makanan gratis. Setelah hari itu, guru berhenti menanyai siswa tersebut dan berharap ia bisa terus menerima makanan gratis.

Dalam balasan di komentar, ia menambahkan bahwa banyak orangtua siswa kehilangan pekerjaan selama Perintah Kontrol Gerakan (MCO) di Malaysia. Rekan-rekan gurunya di sekolah juga telah memberikan bantuan lebih lanjut pada siswa.

3 dari 4 halaman

Banjir Komentar

Unggahan yang membagikan kisah memilukan ini viral. Itu tercatat mengumpulkan hampir 20 ribu reaksi dan dibagikan lima ribu kali karena banyak warganet menyatakan simpati pada siswa tersebut.

"Menurutmu apa yang ia makan selama MCO?" tanya seorang pengguna, sementara yang lain berkomentar, "Ini mengingatkan saya pada waktu saya masih kecil, saya malas pergi ke sekolah. Tapi ibu saya meminta saya untuk pergi karena RMT di sekolah itu enak. Di rumah, ibu saya tidak mampu memberi saya makan. Saya ingat ini dengan sangat baik."

Sementara yang lain menyoroti bahwa program sarapan gratis, inisiatif lain untuk siswa SD yang baru-baru ini dihentikan Kementerian Pendidikan Malaysia (MOE), akan bermanfaat bagi banyak siswa seperti ini.

"Program sarapan gratis yang diusulkan oleh Dr Maszlee Malik (menteri pendidikan sebelumnya) harus lebih diperhatikan oleh Kementerian Pendidikan," tulis seorang warganet.

4 dari 4 halaman

Infografis Protokol Kesehatan Sekolah Tatap Muka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.