Sukses

Menparekraf Sandiaga Uno: Wisatawan India Sudah Banyak yang Minta Berkunjung ke Indonesia

Wisatawan India berharap bisa berkunjung ke Indonesia pada November-Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan, hingga Senin, 21 November 2021, belum ada wisatawan mancanegara yang tiba di Bali lewat penerbangan langsung. Hal tersebut, kata Sandi, menjadi bahan diskusi pada saat rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Sandi mengatakan, Presiden Jokowi menanyakan tentang tingkat hunian kamar di Bali per Senin, 22 November 2021 dan bagaimana kunjungan wisatawan mancanegara karena wisatawan mancanegara (wisman) belum hadir. Sandi memberikan update, ada peningkatan occupancy rate di beberapa hotel.

"Kalau kita ambil rata-rata mulai dari bintang lima sampai ke bawah di lokasi yang beragam di Bali, kita bisa menyampaikan ada (peningkatan). Hal itu seiring penurunan kasus Covid-19 ada perbaikan, namun belum optimal," ujar Sandiaga.

Sandi juga menyampaikan, libur Natal dan Tahun Baru 2021 menjadi harapan bagi hotel-hotel dan fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Namun, karena keputusan yang sudah diambil yaitu penerapan PPKM Level 3, kita harus siapkan kepatuhan protol kesehatan dan PeduliLindungi.

"Menurut data yang kami terima dan juga dibahas dirapat terbatas, pertama, tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan semakin menurun. Kedua, tingkat kepatuhan terhadap pengisian aplikasi PeduliLindungi harus terus ditingkatkan," tutur Sandi.

Untuk Natal dan Tahun Baru 2022 akan diterapkan PPKM Level 3. Sandi menegaskan, yang akan ditingkatkan dari segi testing dan tracing.

"Kita akan pastikan bahwa testing dan tracing kali ini akan lebih ketat, penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan pun akan semakin ditingkatkan. Karena data mobilitas yang kami miliki ini meningkat secara tajam," imbuh Sandi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wisatawan India

Dalam kesempatan itu, Sandi juga mengungkapkan, pasar India yang mengajukan permintaan untuk wisatawannya berkunjung ke Indonesia pada November dan Desember 2021 sudah cukup banyak. Pihak maskapai dan industri pariwisata sudah bekerja sama membentuk paket wisata untuk wisatawan asal India.

"Mekanisme di dalamnya berupa tiga hari karantina, dan juga yang berkaitan dengan evaluasi dari segi visa, apakah menggunakan karanatina air bubble, ini yang sedang difinalkan. Kemenparekraf dari bidang pemasaran telah melakukan rapat dengan Duta Besar India di Jakarta. Izin penerbangan untuk wisata diperlukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antara India dan Indonesa dalam bentuk MoU (nota kesepemahaman)," papar Sandi.

Sandi berharap MRA tersebut bisa disepakati dan saat ini sedang disusun oleh Kementerian Luar Negeri. Sandi juga mengatakan akan mengevaluasinya bersama Menter Luar Negeri dan bekerja sama pula dengan Kementerian Kesehatan. "Hal itu dilakukan agar potensi yang kita miliki ini bisa kita realisasikan," imbuh Sandi.

3 dari 4 halaman

Wisatawan Australia

Sandi mengungkap persoalan ini merupakan hal yang tak mudah, tapi karena semua mata sedang tertuju kepada Indonesia. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia terkendali.

"Saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Eropa dan negara-negara lain menarik pariwisata. Kuncinya adalah kehati-hatian dan kewaspadaan kita," terang Sandi.

Ia mencontohkan, saat ini sedang mengevaluasi secara strategis, karena Australia merupakan pasar wisatawan mancanegara terbesar, khususnya untuk Bali. Pihaknya segera memutuskannya setelah evaluasi dengan tim berkaitan dengan kondisi terkini.

"Terkait juga, tentunya dengan sistem karantina air bubble atau sistem yang nonkarantina. Tapi mengharuskan pelaku perjalanan internasional ini sudah divaksinasi lengkap," tegas Sandi.

4 dari 4 halaman

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.